SOLOPOS.COM - CPNS yang berkerja di lingkungan Pemkab Boyolali melakukan rekam data KPE di kantor BKD Boyolali, Kamis (22/10/2015). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

CPNS Boyolali sejumlah 500 orang belum memiliki kartu pegawai elektronik.

Solopos.com, BOYOLALI – Sebanyak 500 orang calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali belum memiliki Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris BKD Boyolali, Siti Askariyah, mengatakan 500 orang belum memiliki KPE tersebut kebanyakan berasal dari tenaga honorer kategori II (K2) yang telah diangkat menjadi CPNS pada 2014 sebanyak 435 orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, CPNS hasil perekrutan tahun lalu sebanyak 36 orang dan sisanya merupakan PNS dari Provinsi Jateng yang ditugaskan di Boyolali.

“PNS dan CPNS wajib memiliki KPE merupakan aturan langsung dari BKN [Badan Kepegawaian Nasional]. Kami bertugas memfasilitasi saja,” ujar Siti saat ditemui wartawan di kantor BKD, Kamis (22/10/2015).

Siti mengatakan CPNS dan PNS yang belum memiliki KPE diminta untuk segera membuat karena kartu itu sangat penting bagi mereka terutama untuk mengambil gaji. KPE, kata dia, bisa digunakan untuk mengambil gaji bulanan lewat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Jateng.

“CPNS dan PNS yang belum memiliki KPE pengambil gaji bulanan cara manual di kantor masing-masing SKPD [Satuan Kerja Perangkat Daerah],” kata Siti.

Siti menjelaskan ke depan KPE tidak hanya berfungsi untuk mengambil gaji bulanan saja tetapi bisa untuk kartu identitas, akses kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Namun, untuk sekarang baru untuk pengambil gaji bulanan yang diaktifkan.

“Kami meminta CPNS dan PNS yang belum punya KPE untuk melakukan rekam data di kantor BKD secara bergantian agar tidak mengganggu pelayanan,” kata dia.

Ditanya proses jadinya KPE setelah rekam data, Siti, mengaku tidak bisa memastikan karena pembuatan KPE ditangani langsung oleh BKN.

Sementara itu, salah seorang CPNS Boyolali, Mubarok, mengaku mendapatkan undangan dari BKD Boyolali untuk rekam data KPE. Ia mengatakan selama ini gaji bulanan diberikan secara manual.

“Saya keberatan jika harus mengambil gaji di kantor karena lokasi kantor jauh dari tempat kerja. Kami berharap KPE bisa cepat jadi agar gaji bulanan ditrasfer lewat Bank Jateng,” ujar Mubarok yang bekerja sebagai penyuluh pertanian di Selo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya