SOLOPOS.COM - Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, saat berada di salah satu ruangan RSU PKU Aisyiyah Boyolali, Senin (24/10/2022). Ia mengatakan Covid-19 varian XBB belum terdeteksi di Boyolali, walaupun begitu dia tetap meminta masyarakat untuk tidak abai prokes. (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALIDinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali dengan tegas meminta masyarakat tidak abai terhadap protokol kesehatan (prokes). Menyusul adanya Covid-19 varian XBB yang terdeteksi di Indonesia.

Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, menjelaskan Covid-19 varian Omicron XBB telah terdeteksi di Indonesia dari seorang wanita yang baru saja pulang dari Lombok.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Untuk di Boyolali belum ada pelaporan. Terus untuk mendeteksi varian ini harus pakai pemeriksaan genom. Tapi genom kita seperti biasa tho, jauh dan lama,” ujar Puji saat berbincang dengan Solopos.com di RSU PKU Aisyiyah Boyolali, Senin (24/10/2022).

Untuk mengantisipasi virus Covid-19 varian Omicron XBB yang belum terdeteksi, Puji menegaskan siapa pun yang terdeteksi positif Covid-19 baik lewat tes swab atau antigen maka harus melakukan isolasi.

Lebih lanjut, Puji mengungkapkan untuk gejala virus Covid-19 varian XBB tersebut sama dengan Omicron yaitu pusing, mual, batuk, pilek, beberapa ada yang diare, diikuti sesak nafas, dan kehilangan bau.

Baca juga: Walah! Stok Vaksin Covid-19 di 16 Puskesmas Kabupaten Boyolali Kosong

“[Covid-19 varian XBB] fatalitasnya rendah seperti Omicron, tapi penularannya cepat. Jadi itu jangan membuat kita semua abai, artinya pandemi belum berakhir,” kata dia.

Sementara itu, terkait capaian vaksin di Boyolali, Puji mengatakan untuk data capaian vaksinasi di Boyolali per Minggu (23/10/2022) dosis pertama yaitu 85,91 persen atau 799.449 sasaran. Kemudian dosis kedua 79,44 persen atau 739.294 sasaran.

Lalu vaksin Covid-19 dosis ketiga 26,38 persen atau 194.730 dan vaksin keempat untuk tenaga kesehatan 68.10 persen atau 2.491 sasaran.

“Stok vaksin di kami masih, kemarin masih 1.200 dosis Pfizer, terus dipakai di kegiatan di Donohudan sekitar 700 – 800 itu, jadi kami masih ada. Kami juga sudah distribusikan ke Puskesmas. Intinya Puskesmas jangan sampai tidak ada pelayanan,” jelasnya.

Lebih lanjut, berdasarkan data dari Dinkes Boyolali per Senin (24/10/2022) pukul 13.52 WIB dijelaskan tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di Boyolali. Namun, ada dua pasien positif yang melaksanakan isolasi mandiri.

Baca juga: Gubernur Ganjar Sebut Angka Covid-19 Jateng Terus Naik, Ini Rincian Jumlahnya

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga meminta masyarakat waspada karena angka Covid-19 di Jateng mengalami kenaikan.

Dilansir dari corona.jatengprov.go.id, kenaikan pada Senin (24/10/2022) ini terhitung sebanyak 178.

Berdasarkan data Statistik Kasus Covid-19 di Jawa Tengah dari situs resmi http://corona.jatengprov.co.id, terdapat penambahan 178 kasus Covid-19 pada Senin (24/10/2022). Total kumulatif kasus yang terkonfirmasi mencapai 640.729 orang.

Sedangkan untuk kasus kematian, pada hari Senin ini ada empat kasus kematian Covid-19.

Sementara total kematian selama pandemi yakni 33.530.  Sebanyak 79 orang dinyatakan sembuh dari total sembuh 605.389. Penambahan pasien yang mengalami perawatan atau isolasi yakni 95 orang dari total saat ini 1.810 orang.

Baca juga: Kenali Bahaya Covid-19 Subvarian Omicron XBB yang Telah Masuk Indonesia

Melihat penambahan tersebut, Ganjar meminta masyarakat tetap waspada. Hal itu disampaikan Ganjar saat memberikan sambutan dalam acara Penyerahan Penghargaan dan Temu Donor Darah Sukarela Sukarela Ke-50 dan 75 Kali Tahun 2022.

Acara diadakan PMI Kabupaten dan Kota Se-Jawa Tengah, pada Senin (24/10/2022) di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali.

“Bapak Ibu, jaga kesehatan, jaga semangat. Bu Kepala Dinas Kesehatan saya sudah lapor ke saya kemarin. Pak, ini kok angka yang terkena Covid naik lagi. Sekarang naik lagi,” jelas dia.

Meski tidak menyebutkan angka kenaikan Covid-19, Ganjar mengajak para tamu undangan dan seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kondisi kesehatan.

“Jadi bapak ibu [mohon] menjaga diri, yang paling utama adalah kesehatan. Olahraga, gaya hidup bersih sehat, itu dahulu [yang perlu dilakukan]. lha kalau ramai-ramai, sekarang harus pakai masker, ” ucap dia.

Baca juga: Menkes Imbau Waspadai Penularan Covid XBB di Awal 2023



Tak lupa, Ganjar memberikan imbauan pada tamu undangan dan masyarakat umum untuk senantiasa memakai masker saat berinteraksi jarak dekat dengan sesama.

“Maka kenapa dalam dialog saya pakai masker, tadi itu seperti itu. Begitu jarak agak jauh tak buka. Nek njenengan rada lumayan niki, ya lumayan sehat Alhamdulillah ning ya lumayan nekat [jika kalian rada lumayan sehat ini, ya lumayan sehat Alhamdulillah. Tapi ya lumayan nekat],” gurau Ganjar kepada para tamu undangan yang kemudian mengundang tawa para .

Berkaitan dengan kenaikan angka kasus Covid-19, Ganjar juga menyinggung soal varian baru Covid-19 mesti diwaspadai oleh masyarakat, yaitu Covid 19 XXB.

“Kita tahan. Karena ada varian baru ya bu,” kata Ganjar.

Varian baru Covid-19 XXB, kata Ganjar, dari Singapura itu kami pantau terus. Dalam sambutannya Ganjar juga sempat menyinggung soal kasus balita yang meninggal akibat ginjal akut agar bisa diupayakan penanganannya.

Baca juga: Muncul Covid-19 Varian XBB, WHO Peringatkan Pandemi belum Berakhir

“Makanya nanti kita selalu ngecek, kemarin kita mencari juga kondisi-kondisi gimana kok balita-balita kita meninggal karena gagal ginjal. Dan kemarin dicari terus obatnya,” kata dia.

Menurut Ganjar, tantangan permasalahan kesehatan yang dihadapi dewasa ini semakin berat. Menghadapi semua itu, Ganjar berpesan kepada masyarakat agar terus menjaga semangat persatuan dan gotong royong.

“Artinya hidup kita hari ini tantangannya makin berat. Yang bisa menghadapi adalah keikhlasan hati. Yang bisa menghadapi adalah ketulusan bapak ibu untuk bersatu, persatuan Indonesia. Maka yang bisa melakukan itu adalah gotong royong, dan itu sudah panjenengan lakukan,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya