SOLOPOS.COM - Ilustrasi pria mengalami gejala Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Saat ini, varian Covid-19 BQ.1 dan BQ.1.1 muncul dan menjadi ancaman baru di tengah pandemi, lalu bagaimanakah gejalanya? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Di Amerika Serikat saja, hampir 70 persen kasus Covid-19 merupakan dua varian tersebut.  Sebelumnya, varian Covid-19 BA.5 ditandai dengan gejala yang relatif ringan, pilek, dan mirip flu, dengan banyak orang mengeluh sakit tenggorokan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Gejala biasanya lebih lama pada orang yang tidak divaksinasi, dibandingkan dengan mereka yang divaksinasi, kata spesialis penyakit menular di University of California, San Francisco, dr. Peter Chin-Hong, dikutip dari Bisnis.com pada Kamis (15/12/2022).

Baca Juga: Pasien Kanker Positif Covid-19 Harus Hentikan Kemoterapi

Berikut ini beberapa gejala dari Covid-19 varian BQ.1.1 dan BQ.1 yaitu demam jauh lebih umum pada orang yang tidak divaksinasi, tambahnya. Jika Anda mengalami sakit tenggorokan yang tidak dapat dijelaskan dan kemudian mengalami demam dan keringat malam.

“Kemungkinan besar itu adalah Covid-19 daripada flu biasa,” kata spesialis perawatan paru dan kritis di Northwestern Medicine dr. Justin Fiala.

Gejala BQ.1.1 dan BQ.1 kurang lebih berpusat di sekitar dan di atas tenggorokan, kata Dr. Fiala, berbeda dengan versi virus sebelumnya yang menyerang paru-paru.

Baca Juga: WHO: China Kesulitan Gegara Cabut Kebijakan Nol-Covid

Setelah mengetahui gejala Covid-19 varian BQ.1 dan BQ.1.1 ketahui pula seberapa efektif perlindungan vaksin booster? Menurut spesialis penyakit menular di University of California, San Francisco, dr. Peter Chin-Hong,  jika Anda terinfeksi dengan Omicron versi sebelumnya baru-baru ini, Anda masih dapat terinfeksi ulang dengan BQ.1 dan BQ.1.1.

Namun, infeksi sebelumnya memang memberikan beberapa perlindungan tambahan. Tetapi perlindungan itu tidak mungkin bertahan lebih dari tiga bulan.

“Tidak ada yang kebal dari infeksi ulang,” kata spesialis penyakit menular di Klinik Cleveland, dr. Steven Gordon dikutip dari nytimes.com pada Kamis (15/12/2022). “Kita bisa mengatakan itu dengan aman.”

Baca Juga: Ilmuwan Ciptakan Alat Pendeteksi Kelainan Suara Kentut

Penguat bivalen, yang tersedia untuk orang dewasa pada bulan September, dirancang untuk menargetkan BA.4 dan BA.5, yang merupakan versi dominan dari virus corona pada saat itu, tetapi telah berkurang seiring meningkatnya BQ.1 dan BQ.1.1 .

“Namun, suntikan penguat terbaru cenderung menawarkan perlindungan terhadap penyakit dengan subvarian baru ini,” kata spesialis penyakit menular di Johns Hopkins Medicine, dr. Kelly Gebo. Para peneliti tidak yakin seberapa besar perlindungan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya