SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Sinovac saat tiba di Indonesia. ( Istimewa/presiden.go.id)

Solopos.com, SOLO -- Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo berharap program pemberian vaksin kepada masyarakat segera berlangsung.

Hal itu lantaran jumlah kasus positif Covid-19 yang terus meningkat. Satgas mencatat kumulatif kasus positif virus Corona melampaui 5.000, tepatnya 5.060 orang. Detailnya, 3.413 orang pulang/sembuh, 1.114 orang isolasi mandiri, 266 orang rawat inap, dan 267 orang meninggal dunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kumulatif positif Covid-19 tembus 5.000 orang setelah ada penambahan 190 orang dalam tempo dua hari, Sabtu-Minggu (2-3/1/2021). Dalam dua hari itu pula terdapat 10 orang yang meninggal dunia.

Setop Covid-19, Eks Sukarelawan Bajo Semprot Disinfektan Ke Perkampungan Warga Solo

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan satu-satunya harapan terakhir untuk menekan laju pertambahan kasus adalah vaksin. Ia menjelaskan lonjakan kasus terus terjadi sejak September hingga saat ini.

Penambahan dalam sehari yang semula satu digit terus stabil pada angka dua digit kemudian seratusan orang atau tiga digit. Ia mengakui tak ada fase gelombang dalam perkembangan kasus Covid-19 Kota Bengawan. Temuan kasus tidak pernah menunjukkan laju penurunan.

Hiii... 16 Telur Ular Piton Ditemukan di Pekarangan Rumah Warga Sragen, 10 Sudah Menetas

“Kalau negara lain mungkin ada gelombang pertama, kedua, yang semula melonjak kemudian turun lalu melonjak lagi, kan itu ciri ada gelombang-gelombangnya. Sepertinya kita, termasuk Solo, tidak ada,” katanya kepada Solopos.com yang menghubunginya, Minggu sore.

Ahyani menambahkan selain vaksin, masyarakat juga mesti berperan dalam menekan penambahan jumlah kasus Covid-19 Kota Solo dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Masalahnya, Ahyani menilai semakin lama pandemi berlangsung, masyarakat justru semakin abai menerapkan protokol kesehatan.

RSC Mandan Sukoharjo Ditutup, OTG Covid-19 Isolasi di RS UNS Kartasura

Rantai Dingin

Ahyani mengatakan vaksin menjadi satu-satunya harapan mengingat efektivitasnya. Pemerintah pusat mulai mendistribusikan vaksin tersebut dengan melibatkan seluruh pihak.

Termasuk dalam rangka menyiapkan sistem rantai dingin atau cold chain hingga akhirnya vaksin sampai ke fasilitas kesehatan. Bio Farma sebagai distributor, kemudian melalui provinsi, kabupaten/kota, dan puskesmas. “Detailnya kami belum jelas. Tapi, tenaga yang akan memvaksin sudah mendapatkan pelatihan,” jelasnya.

Masih Zona Merah, Penutupan Objek Wisata dan Ruang Publik di Wonogiri Bisa Diperpanjang

Waktu program pemberian vaksin Covid-19 bagi Kota Solo masih menunggu keputusan pusat. Koordinasi secara teknis kemungkinan dilakukan setelah seluruh persiapan rampung.

“Penerima vaksin Covid-19 sudah keluar nama-namanya. Info yang saya terima mayoritas tenaga kesehatan. Saya sendiri tidak menerima [SMS]. Data lengkap Solo juga belum saya dapat,” ungkap Ahyani.

Heboh! Asap Keluar dari Tanah di Popongan Karanganyar, Warga pun Kepo

Sebelumnya, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan Solo sudah berstatus merah pekat lantaran lonjakan yang terus terjadi. Ia berniat membikin rumah sakit darurat (RSD) menggunakan gedung Solo Technopark (STP) sisi utara.

Pemkot juga sudah merekrut sukarelawan guna mendukung penanganan kasus. Rekrutmen sudah rampung dilakukan pada dua pekan lalu. “Tapi ini sukarelawan penanganan, bukan yang RSD. Belum,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya