SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo,menunjukkan data penanganan Covid-19 kepada wartawan seusai rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (2/11/2020). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah  Ganjar Pranowo kembali mengimbau kepada seluruh pihak untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Ajakan itu merupakan respons Gubernur Jateng setelah Covid-19 menyerang lurah hingga wali kota di Semarang.

Bukan hanya masyarakat sipil, aparatur negara pun harus menerapkan 3 M lebih ketat guna memutus mata rantai penularan virus corona. “Maka ini yang penting. Kalau pakai masker cuci tangan relatif bisa. Nah, seringkali orang-orang tidak sadar,

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Respons itu disampaikan Gubernur Jateng setelah menyadari perkembangan kasus Covid-19 di Kota Semarang dalam beberapa hari terakhir.

Kiat Dekorasi Rumah Nyaman untuk WFH

Ekspedisi Mudik 2024

Kasus penularan Covid-19 di ibu kota Jateng memang terbilang masif. Tak hanya menyerang masyarakat umum, virus corona juga menyasar ke aparatur negara seperti Lurah Manyaran hingga Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang saat ini tengah menjalani cuti kampanye untuk Pilkada 2020.

Ganjar mengatakan aparatur negara setiap harinya bertemu dan melayani masyarakat. Sebagai respons atas serangan Covid-19 itu pula, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tak ragu kembali mengingatkan bahwa menjadi kewajiban aparatur negara untuk memberikan contoh yang baik dalam protokol kesehatan.

“Kepada seluruh aparatur, karena aparatur ini apakah sipil TNI Polri ini yang berisiko paling tinggi. Karena harus melayani masyarakat, tiap hari bertemu, maka kenapa harus ada protokol kesehatan. Maka itu, kita wajib memberikan contoh,” ujar Ganjar di ruang kerjanya, Rabu (4/11/2020).

K-Netz Minta Irene Didepak dari Red Velvet

Ganjar mengatakan, dari contoh-contoh itulah seluruh pihak harus menaati. Terkadang, lanjut Ganjar, apartur kerap tidak menyadari atau menyepelekan protokol kesehatan.

"Maka cuci tangan menjadi penting, untuk apa? Jangan sampai tangan yang sering memegang apa-apa ini nempel ke mata, hidung, dan mulut,” ujarnya.

Tak Sadar Melanggar

Selain cuci tangan dan pakai masker, lanjut Ganjar, protokol kesehatan yang sering tanpa sadar tak ditaati adalah jaga jarak. Maka, peran aparatur dalam hal promotif juga penting.

Ini Dia 5 Camilan Sehat Tanpa Risiko Gendut

“Maka ini yang penting. Kalau pakai masker cuci tangan relatif bisa. Nah, seringkali orang-orang tidak sadar, wong cuman sebentar kok pak, la ya cuman sebentar itu nemplok [menempel]. Ini yang harus dijaga, maka promosinya sekarang harus ditingkatkan,” imbuhnya.

Sekadar diketahui, dalam beberapa hari terakhir atau pasca-liburan ditemukan kasus Covid-19 di lingkungan aparatur sipil negara di Kota Semarang. Sebanyak enam pegawai kantor Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat dinyatakan positif Covid-19, termasuk sang lurah.

Selain pegawai Kelurahan Manyaran, kasus Covid-19 juga menimpa calon petahana wali kota Semarang, Hendrar Prihadi, atau yang karib disapa Hendi. Politikus PDIP itu pun saat ini masih menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Kota Semarang.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya