SOLOPOS.COM - Ilustrasi breaking news Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Kasus Covid-19 di wilayah Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, menjadi klaster hajatan pernikahan setelah ada tambahan dua kasus baru. Ini diketahui setelah dilakukan tracing dari kasus kematian terakhir warga berinisial S, 54.

Tracing di Wonorejo dilakukan dua hari, yakni Senin (9/11/2020) yang menemukan 51 orang kontak erat dan Selasa (10/11/2020)62 orang kontak erat. Totalnya 113 orang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Sragen, Dedy Endriyatno, menyampaikan Covid-19 baru mengamuk di Sragen. Ini ditandai dengan adanya tambahan kasus baru dan kasus kematian baru yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dedy membenarkan bila kasus di Wonorejo itu merupakan klaster hajatan bukan lagi klaster keluarga.

Satu Keluarga di Sragen Meninggal Setelah Hajatan, 120 Tamu Undangan Jalani Swab

Data perkembangan Covid-19 di Sragen per Rabu (11/11/2020), kasus kematian pasien Covid-19 bertambah dua orang, sehingga jumlahnya menjadi 42 orang. Sementara total kasus Covid-19 sebanyak 971 orang dan 776 orang di antaranya dinyatakan sembuh.  Sedangkan yang dirawat masih 153 orang.

“Jumlah warga Wonorejo yang menjalani swab test karena kontak erat dengan pengantin itu sebanyak 113 orang. Untuk antisipasinya maka harus mengoptimalkan kembali satuan tugas (satgas) desa yang berkoordinasi dengan satgas kecamatan. Serta penerapan protokol kesehatan secara ketat dengan penegakan Perbup No. 54/2020,” ujar Dedy saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Belum Zona Merah

Ia juga menyebut ada standar operasional prosedur (SOP) khusus hajatan yang harus dilaksanakan warga yang menggelar. Selain itu, Satgas berkoordinasi dengan Polres Sragen yang berwenang mengeluarkan izin perhelatan. “Ya, Covid-19 di Sragen lagi mengamuk, tetapi Sragen belum zona merah. Pelaku perjalanan (PP) dari Jakarta yang kemudian terkonfirmasi kok sepertinya virusnya lebih reaktif. Kasus Kalijambe itu ternyata dari PP Jakarta,” ujarnya.

Sekeluarga Meninggal Termasuk Pengantin Baru, DKK Sragen Belum Sebut Klaster Hajatan

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, dr. Hargiyanto, menyebut adanya tambahan 14 orang kasus baru pada Selasa (10/11/2020) dan dua orang di antaranya berasal dari Wonorejo, Kalijambe, Sragen. Kedua pasien terkonfirmasi positif Covid-19 itu masih dirawat di RSUD dr. Soeratno Gemolong, Sragen.

“Dengan adanya tambahan dua kasus baru itu maka Wonorejo menjadi klaster baru, yakni klaster hajatan,” ujarnya.

Kades Wonorejo, Kalijambe, Sragen, Edi Subagyo, membenarkan dua warga Wonorejo yang dirawat di RSUD dr. Soeratno Gemolong itu sempat rewang saat hajatan, yakni TR, 41, dan HA, 7. Untuk megantisipasi adanya klaster hajatan, maka warga di Wonorejo untuk sementara menjalankan isolasi mandiri di rumah masing-masing.  Warga juga diminta untuk mengurangi interaksi dengan warga di luar wilayah desa. Setiap keluar rumah, kata dia, warga wajib memakai masker.

Geram Papan Nama Kantor Dirusak Lagi, Plt Bupati Sragen Ancam Pelaku

“Kegiatan yang sifatnya kumpul-kumpul semua dihentikan atau ditunda dulu. Warga masih beraktivitas normal seperti biasa hanya jarang berkerumun. Masyarakat petani sebagian juga masih ke sawah untuk tanam padi karena masuk musim tanam. Jadi tidak ada lockdown,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya