SOLOPOS.COM - Sukarelawan pemulasaraan jenazah memakamkan jenazah dengan standar protokol kesehatan di wilayah Kecamatan Kedawung, Sragen, Kamis (10/11/2022) sekitar pukul 23.00 WIB. (Istimewa/Gunaryadi Hanung Hananto)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Kabupaten Sragen diimbau tetap waspada terhadap kasus Covid-19 lantaran hingga sekarang status pandemi Covid-19 belum dicabut pemerintah. Sementara itu, dalam sehari ada empat jenazah yang harus dimakamkan dengan protokol kesehatan (prokes) pada Kamis (10/11/2022).

Dua diantaranya dimakamkan oleh sukarelawan RAPI Sragen. salah satu sukarelawan Rapi Sragen, Gunaryadi Hanung Hananto, menyampaikan hingga Kamis malam ada empat jenazah yang dimakamkan dengan standar protokol kesehatan. Ia tidak bisa memastikan apakah jenazah itu positif atau suspect Covid-19. Dia hanya menjalankan permintaan untuk memakamkan jenazah dengan prosedur protokol kesehatan Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Se-Kabupaten Sragen pada Kamis kemarin ada empat tim yang bertugas memakamkan jenazah dengan standar prokes. Kebetulan tim saya mendapat dua jatah, yakni di wilayah Kecamatan Karangmalang dan Kedawung,” kata Gunaryadi kepada Solopos.com, Jumat (11/11/2022).

Satu jenazah dimakamkan dengan prokes di wilayah Kecamatan Karangmalang sekitar pukul 16.00 WIB. Sementara satu jenazah lain dimakankan di Kecamatan Kedawung pada pukul 23.00 WIB.

“Dua jenazah lainnya ada di Sukodono dan dimakamkan pada pukul 15.00 WIB oleh satuan tugas (satgas) desa dan yang satu tempat lagi saya lupa. Sepertinya kasus Covid-19 mulai naik karena banyak yang isolasi mandiri,” ujarnya.

Baca Juga: Terjadi Peningkatan Kasus Covid-19 di Sragen, Warga Diimbau Waspada

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Agus Cahyono, juga mendapatkan informasi empat jenazah yang dimakamkan dengan prosedur protokol kesehatan, yakni di Karangmalang, Kedawung, dan dua lokasi lainnya belum mendapatkan informasi lokasinya.

“Biasanya kalau ada permintaan pemulasaraan jenazah itu tidak lewat BPBD tetapi langsung ke sukarelawan di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Sri Subekti, mengaku belum mendapatkan informasi tentang kasus kematian Covid-19, pada Kamis malam. Dia mengatakan kemungkinan data kasus kematian itu baru masuk dalam laporan per Jumat sore nanti.

“Selama November ini, laporan yang masuk baru dua kasus kematian. Empat kasus kematian yang dikubur dengan protokol kesehatan itu mungkin baru masuk hari ini atau kemungkinan kasus suspect Covid-19,” jelasnya.

Baca Juga: Dinkes Sragen Tahan Obat Sirop yang Dilarang, Orang Tua Diimbau Tak Khawatir

Dia mengatakan pada Kamis lalu ada tambahan delapan kasus yang terdiri atas empat kasus asimptomatis dan empat kasus lainnya simptomatis. Data perkembangan kasus Covid-19 per Kamis (10/11/2022) sebanyak 50 kasus yang terdiri atas 28 orang dirawat di rumah sakit dan 22 orang lainnya isolasi mandiri di rumah.

Dari kasus itu, kata Sri, ada 204 orang yang terduga kontak erat. Kemudian dari hasil tes swab, dia menyebut ada 22 orang yang masih menunggu hasil swab. Laporan tersebut merupakan update kasus per pukul 15.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya