SOLOPOS.COM - Ilustrasi pandemi Corona. (Detik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO – Kasus penularan Covid-19 dari klaster masjid At Taqwa Kelurahan Banmati, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo meluas. Lurah dan sejumlah perangkat kelurahan Banmati kini menjalani isolasi mandiri (isoman).

Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Sukoharjo Havid Danang P.M. mengatakan saat ini lurah dan sejumlah perangkat kelurahan masih menunggu hasil swab PCR. Lurah dan sejumlah perangkat kelurahan di Banmati ini menjalani isolasi mandiri setelah menjadi kontak erat dari hasil tracing dua jemaah Masjid At Taqwa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Dua jemaah masjid At Taqwa ini terkonfirmasi positif dari hasil swab. Keduanya hasil tracing dari kasus temuan imam masjid yang positif corona," katanya kepada Solopos.com, Senin (9/5/2021).

Baca juga: Bipang Ambawang, Babi Panggang Khas Dayak yang Dipromosikan Jokowi

Dua jemaah masjid tersebut kemudian dilakukan tracing kontak erat. Diketahui dari kedua jemaah ini memiliki intensitas tinggi ke kantor Kelurahan Banmati. Dimana lurah dan sejumlah perangkat kelurahan menjadi kontak erat dari kedua jemaah tersebut.

Dengan demikian lurah dan sejumlah perangkat kelurahan langsung melakukan isolasi mandiri. Kemudian petugas kesehatan melakukan uji swab PCR untuk memastikan kondisi mereka.

"Sekarang tinggal menunggu hasil swab saja. Lurah dan sejumlah perangkat kelurahan sudah melakukan isolasi mandiri," katanya.

Havid berharap kasus penularan Covid-19 dari klaster Masjid At Taqwa di Banmati Sukoharjo putus sampai di dua jemaah tersebut. Sementara hasil swab lurah dan sejumlah perangkat kelurahan diharapkan negatif Covid-19. Sehingga tidak memunculkan klaster baru di kelurahan.

Baca juga: Klaster Masjid di Banmati Sukoharjo: Imam Positif Covid-19, 50 Jemaah Isolasi Mandiri

Protokol Kesehatan

Havid mengingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan. Jangan sampai penyebaran kasus positif Corona di Kecamatan Sukoharjo mengalami tren peningkatan.

"Kami tidak pernah lelah untuk terus melakukan operasi penegakan protokol kesehatan. Apalagi aktivitas masyarakat semakin meningkat selama Ramadan hingga Lebaran nanti," tuturnya.

Baca juga: Ini Bakul Perangko di Solo yang Nemu & Kembalikan Uang Rp20 Juta ke Pemiliknya

Kronologi

Sebagaimana diketahui kasus penularan Covid-19 dari klaster masjid At Taqwa di Banmati berawal saat imam sekaligus takmir masjid setempat mengalami sakit dengan gejala infeksi virus corona. Dia kemudian dirujuk ke rumah sakit dan menjalani perawatan di RS PKU Sukoharjo. Setelah dilakukan tes swab PCR terhadap yang bersangkutan hasilnya dinyatakan positif Covid-19.

Lantas Satgas Covid-19 langsung melakukan tracing terhadap kontak erat dengan pasien. Tercatat ada sebanyak 50 jemaah yang menjadi kontak erat selain keluarganya. Para jemaah tersebut oleh Satgas Covid-19 diminta melakukan isolasi mandiri.

"50 jemaah dan keluarga inti pasien kita minta lakukan isolasi mandiri. Kebetulan para jemaah ini juga warga kampung setempat," kata dia.

Baca juga: Mak Kratak! Video Viral Kereta Batara Kresna Nyerempet BST di Solo

Isolasi mandiri dilakukan kepada para jemaah tersebut dengan harapanya agar kasus positif Covid-19 tidak menyebar. Selama melaksanakan isolasi mandiri, Satgas Covid-19 berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membantu terkait logistik.

Selain itu logistik juga disuplai secara gotong royong oleh warga setempat melalui Jogo Tonggo. Sementara koordinasi juga dilakukan dengan Puskesmas Sukoharjo terkait pemantauan wilayah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya