SOLOPOS.COM - Petugas melakukan swab test atau tes usap virus Covid-19 di Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), Jakarta, Rabu (12/8/2020). (Bisnis-Hendri T. Asworo)

Solopos.com, JAKARTA — Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman memprediksi tren kurva pandemi virus corona jenis baru pemicu Covid-19 Indonesia masih berada pada posisi kritis hingga kuartal pertama 2021.

Prediksi itu didasarkan pada karakteristik Indonesia sebagai negara kepulauan. Pencapaian dan pendekatan penanganan kritis Covid-19 itu berbeda-beda di setiap daerah.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

NASA Seriusi Misi Kembali ke Bulan, Roket SLS Diuji Coba…

“Hal itu terlihat karena terutama belum meratanya cakupan strategi testing-nya, tracing-nya yang belum merata di semua wilayah dan juga belum merujuk pada target yang ditetapkan WHO, yakni 1 per 1.000 orang per minggu,” kata Dicky melalui pesan suara dari Australia, Selasa (22/9/2020).

Di sisi lain, menurut dia, hal itu juga akibat belum dipahaminya aspek krusial dari testing oleh sejumlah pejabat publik di setiap daerah. “Ini tentunya sangat berbahaya karena kita makin kehilangan waktu dan virus ini terus bertambah dengan pola eksponensial, seperti sekarang pertambahan kasus harian mencapai lebih dari 4.000 padahal sekarang tidak semuanya diperiksa. Artinya laju penyebarannya tetap tinggi,” ujarnya.

Puncak Pandemi

Dia mengatakan secara nasional prediksi puncak kritis pandemi Covid-19 Indonesia sulit dilakukan. “Jadi Indonesia ini punya karakteristik yang khusus karena negara kepulauan sehingga kalau bicara puncak kurva pandemi di Indonesia belum bisa diprediksi dengan tepat, yang jelas bukan tahun ini untuk Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya, Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menargetkan hingga awal Januari 2021 Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sudah bisa menginjeksi vaksin Covid-19 kepada hampir 100 juta masyarakat.

Drama Serah Terima Suami ke Pelakor Viral di Tiktok

Critical time kita tiga bulan ke depan sampai vaksin ini jalan kita harapkan Desember awal. Pemerintah sudah menyiapkan baik KSAD, Polri, unsur-unsur kesehatan untuk melakukan injeksi di tempat-tempat yang akan diprioritaskan nanti terutama bagian kesehatan dan pembantunya,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/9/2020).

Hingga Januari 2021 nanti, tegas Luhut, Satgas Penanganan Covid-19 sudah bisa menginjeksi vaksin Covid-19 kepada hampir 100 juta masyarakat. “Kalau itu terlalui sampai Januari 2021 nanti sudah hampir 100 juta yang diinjeksi saya kira mungkin sudah mulai terkendali itu target kita, karena tahun depan kita akan mendapat 270 juta lebih vaksin, mungkin saya kira bisa lebih dari angka itu,” ujarnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya