SOLOPOS.COM - Kepala Dinkes Sragen dr. Hargiyanto menunjukkan sertifikat vaksinasi yang didapatnya atas namanya dari Kementerian Kesehatan saat meninjau vaksinasi di Puskesmas Sambirejo, Sragen, Selasa (26/1/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Kasus Covid-19 di Kabupaten Sragen terus bertambah signifikan sampai di atas 80 kasus baru per hari. Dengan ledakan kasus Covid-19 itu, Sragen disinyalir memasuki gelombang Covid-19 kali ketiga sebagaimana diprediksi pada 2021 lalu.

Bed occupancy ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur untuk ruang isolasi Covid-19 di rumah sakit sudah mencapai 50,74%. Sementara BOR intensive care unit (ICU) RS mencapai 20%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Hargiyanto, pada Kamis (17/2/2022) menyampaikan kasus Covid-19 di Sragen terus meningkat singifikan. Rata-rata 60-70 kasus baru per hari. Pada Rabu (16/2/2022), jumlah kasus baru mencapai 80 orang. Pada Kamis ini pun di atas 80 orang per hari.

Baca Juga: Camat dan Kades di Sragen Mulai Gerilya Cari Sasaran Vaksin Booster

Dia menyebut jumlah kasus aktif sudah di atas 500 orang dengan 405 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri di rumah. Sebanyak 56 orang isolasi mandiri di isolasi terpusat (isoter) Technopark Sragen, dan pasien yang dirawat di rumah sakit lebih dari 50 orang.

“BOR untuk tempat tidur isolasi Covid-19 di RS sudah terisi 104 pasien (51,74%) dari kapasitas 201 tempat tidur. Kemudian BOR untuk ICU Covid-19 di RS sudah terisi tiga orang atau 20% dari kapasitas 15 tempat tidur,” jelasnya.

Hargiyanto mengatakan tingginya kasus aktif ini menunjukkan mulai adanya gelombang ketiga Covid-19. Dia berharap setelah gelombang ketiga ini lewat maka pemerintah bisa mencabut status pandemi menjadi endemi karena kemungkinan kasus menurun.

Menurutnya, naiknya kasus baru di Sragen itu disebabkan tingginya testing yang dilakukan Dinkes. Dalam sehari, testing bisa dilakukan terhadap 232 orang.

Baca Juga: 4 Kasus Covid-19 Ditemukan di 4 SMP di Sragen

“Akibat testing itulah angka kasus baru naik tajam. Januari lalu belum banyak tetapi pada pekan ini angkanya sudah di atas 500 kasus aktif di Sragen. Untuk menekan laju kasus baru itu hanya dengan memaksimalkan vaksinasi dosis ketiga atau booster,” ujarnya.

“Kami sekarang mengejar booster karena vaksinasi booster itu terhitung lambat. Kami mengimbau kepada masyarakat yang sudah enam bulan vaksin dosis kedua segera melakukan suntik vaksin booster,” ujarnya.

Vaksin booster akan meningkatkan antibodi. “Booster ini pun akan bertahan enam bulan ke depan. Dari pengalaman empiris, orang yang sudah vaksin booster itu paling hanya bergejala 2-3 hari sudah sembuh. Nah, yang perlu dilindungi itu mereka yang komorbid dan lansia,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya