SOLOPOS.COM - Kasus Covid-19 di RI melonjak tajam. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, KLATEN -- Satgas PP Covid-19 tingkat Kecamatan Polanharjo, Klaten, mengajak seluruh satgas tingkat desa/lingkup RT dan RW mengoptimalkan jaga tangga, menyusul tingginya kasus kumulatif corona di wilayah setempat.

Optimalisasi peran jaga tangga itu terutama guna mengawasi kedisiplinan warga Polanharjo yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di tengah pandemi Covid-19.

Promosi Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan 2024 di 2 Lokasi

Hingga Kamis (24/6/2021), kasus kumulatif Covid-19 di Kecamatan Polanharjo dinilai tinggi, yakni mencapai 96 orang. Namun belum ditemukan varian baru virus corona di kecamatan setempat.

Baca juga: Rekor Tertinggi! Tambahan Kasus Covid-19 Klaten Tembus 516 Orang Sehari

Camat Polanharjo, Joko Handoyo, kepada Solopos.com, Jumat (25/6/2021), mengatakan sebanyak 14 dari 18 desa di Kecamatan Polanharjo saat ini sudah tergolong zona merah Covid-19.

Beberapa desa yang tergolong zona hijau Covid-19 alias tidak ditemukan kasus terkonfirmasi Covid-19 tersebar di Desa Turus, Desa Jimus, Desa Nganjat, dan Desa Borongan.

"Memang ada ledakan kasus. Tapi, di Polanharjo tak ada klaster Covid-19. Di Polanharjo juga tak ada varian baru Covid-19. Sebagian besar kasus berawal dari kontak erat," kata Camat Polanharjo sekaligus Ketua Satgas PP Covid-19 Kecamatan Polanharjo, Joko Handoyo, kepada Solopos.com, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Waduh, Muncul Klaster Rapat Koperasi dan Rewang Di Jogonalan Klaten

"Kami mengajak seluruh desa mengoptimalkan jaga tangga. Esensi PPKM mikro di sini. Jika ada yang menjalani isoman harus diawasi. Jangan sampai keluar rumah. Saya tekankan ke seluruh desa agar menghilangkan ewuh pekewuh [rasa sungkan]. Ini demi keselamatan bersama. Jika tak sanggup, laporkan ke kami [Satgas PP Covid-19 kecamatan]," beber dia.

Lebih lanjut, Joko Handoyo mengatakan pengoptimalan jaga tangga dilakukan dengan memberdayakan berbagai elemen masyarakat. Cara tersebut dinilai menjadi cara terampuh dalam penanganan kasus Covid-19.

Diawasi Ketat

Melalui jaga tangga, masyarakat di skala RT/RW dapat diawasi ketat. Hal itu termasuk kedisiplinan dalam menaati protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

"Kami harus mulai tegas ke masyarakat. Ini berlaku bagi semua daerah di Polanharjo. Kami pun juga sudah melarang adanya hajatan guna mencegah kasus Covid-19. Yang diperbolehkan hanya ijab kabul. Selebihnya tidak diperbolehkan terlebih dahulu," katanya.

Baca juga: Cuaca Tak Menentu Bikin Galau Petani Tembakau, APTI Jateng Singgung Soal Asuransi Pertanian

Sebagaimana diketahui, persebaran kasus Covid-19 di Kecamatan Polanharjo telah menjangkau belasan desa. Masing-masing seperti Sidoharjo (12 orang), Sidowayah (sembilan orang), Janti (15 orang), Wangen (tujuh orang), Kebonharjo (satu orang), Kranggan (sembilan orang), Keprabon (dua orang), Ponggok (11 orang), Karanglo (tujuh orang), Polan (dua orang), Ngaran (lima orang), Kahuman (delapan orang), Kapungan (lima orang), Glagahwangi (tiga orang).

"Di masing-masing desa, baik yang ada kasus Covid-19 dan tidak ada kasus Covid-19, diwajibkan melakukan penyemprotan desinfektan minimal dua kali dalam satu pekan," kata Joko Handoyo.

Sebelumnya, Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan penambahan kasus Covid-19 di Klaten mencapai 516 orang dalam sehari, Kamis (24/6/2021). Di sisi lain, kasus kematian karena virus corona juga turut meledak, yakni mencapai 15 orang dalam sehari.

Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19, Tingkat Kemiskinan Klaten Naik 12,89%

Penambahan kasus Covid-19 berasal dari Ngawen (72 orang), Delanggu (62 orang), dan Polanharjo (62 orang).

Isolasi Mandiri

Berikutnya, penambahan kasus Covid-19 berasal dari Karangnongko (27 orang), Wonosari (25 orang), Klaten Tengah (24 orang), Trucuk (24 orang), Klaten Selatan (23 orang), Karanganom (21 orang), Kebonarum (19 orang), Kalikotes (19 orang), Cawas (18 orang), Bayat (16 orang), Juwiring (16 orang).

Kemudian, Manisrenggo (15 orang), Pedan (14 orang), Tulung (12 orang), Jogonalan (11 orang), Prambanan (11 orang), Karangdowo (sembilan orang), Jatinom (lima orang), Ceper (lima orang), Wedi (empat orang), Gantiwarno (satu orang), Klaten Utara (satu orang).

"Jumlah kumulatif Covid-19 mencapai 11.550 kasus. Sebanyak 1.671 orang menjalani perawatan/isolasi mandiri. Sebanyak 9.182 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 697 orang telah meninggal dunia," kata Cahyono Widodo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya