SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona (Covid-19). (Freepik.com)

Solopos.com, KLATEN – Pandemi Covid-19 terjadi setahun terakhir. Di Klaten, naik-turun penambahan angka kasus terjadi sepanjang setahun ini dengan penambahan kasus Covid-19 mulai meninggi pada Oktober 2020 hingga Januari 2021.

Kasus pertama di Klaten tepatnya diumumkan pada 1 April 2020. Sejak kasus pertama itu, Klaten ditetapkan dalam status kejadian luar biasa (KLB) Covid-19. Per Senin (1/3/2021), jumlah total kasus terkonfirmasi positif di Klaten mencapai 5.782 orang dengan 5.124 orang dinyatakan sembuh 379 orang meninggal dunia, dan 279 orang masih menjalani perawatan atau isolasi mandiri di bawah pengawasan tim medis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengakui selama setahun terakhir ada beberapa kali perubahan kebijakan menyangkut pengendalian Covid-19 menyesuaikan kebijakan dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Ini 8 Program Unggulan Wali Kota Solo Gibran, Ada Disneyland?

“Mungkin karena baru kali pertama, sehingga kebijakan yang dimunculkan dalam rangka mencari bentuk,” kata Ronny saat ditemui wartawan di Setda Klaten, Selasa (2/3/2021).

Saat ini, kebijakan yang diberlakukan yakni pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro bergulir hingga 8 Maret 2021. Ronny menilai pelaksanaan PPKM mikro saat ini kebijakan paling efektif untuk menangani Covid-19. Pasalnya, pada PPKM mikro tersebut pemerintahan tingkat paling bawah bahkan di RT/RW memiliki keleluasaan untuk menangani kasus Covid-19 di wilayah masing-masing.

Dampak berlakunya PPKM mikro itu ditunjukkan dengan tren menurunnya angka penambahan kasus Covid-19 sebulan terakhir. Setelah 11 pekan berada pada zona risiko tinggi atau zona merah, selama hampir sebulan ini Klaten berada pada zona oranye atau risiko sedang.

“Yang menjadi tantangan adalah penurunan itu menjadikan masyarakat cenderung puas sehingga pembatasan itu lupa dilakukan. Ini yang dikhawatirkan. Yang namanya pembatasan itu tetap berlaku. Nanti secara bertahap pembatasan dilonggarkan sampai titik tertentu melalui kajian,” urai dia.

PPKM Diperpanjang

Disinggung untuk kian menekan angka penambahan Covid-19, Ronny menilai pelaksanaan PPKM mikro kembali diperpanjang. Perpanjangan PPKM mikro itu diharapkan dibareng dengan percepatan vaksinasi.

Hanya saja, vaksinasi yang bergulir di Klaten hingga kini masih jauh dari jumlah total penduduk mencapai 1,3 juta jiwa. Vaksinasi untuk tenaga kesehatan saat ini masih bergulir bersamaan dengan sasaran vaksinasi kepada petugas pelayanan publik. Sementara, ketersediaan vaksin masih terbatas dan tergantung pasokan dari pemerintah pusat.

“Sementara untuk mencapai kekebalan kelompok itu paling 70 persen dari penduduk. Kami sangat berharap dropping vaksin ini bisa dipercepat. Untuk SDM yang akan melakukan vaksinasi cukup lah dibantu dari seluruh rumah sakit,” kata dia.

Baca Juga: PLN dan Pelindo Sepakati Layanan Listrik Shore Connection di Pelabuhan

Camat Klaten Selatan, Joko Hendrawan, mengatakan upaya penanganan Covid-19 secara masif masih dilakukan. Seperti selama PPKM mikro berlangsung. Personel posko PPKM mikro yang melibatkan berbagai unsur di masing-masing desa terus melakukan pencegahan, edukasi, serta penanganan.

Joko mengakui jumlah kasus aktif Covid-19 atau pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri di Klaten Selatan tertinggi dibandingkan kecamatan lainnya per Senin (1/3/2021). Salah satu penyebab kasus Covid-19 tak kunjung mereda yakni masih ada yang abai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Memang kami terus berupaya agar masyarakat bisa mengubah perilaku untuk mematuhi protokol kesehatan,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya