SOLOPOS.COM - Covid-19 berpengaruh terhadap angka stunting anak. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO--Ada hubungan nyata antara Covid-19 berpengaruh terhadap kasus stunting anak, terutama di Indonesia. Sehingga pandemi corona ini bukan hanya berdampak terhadap ekonomi, melainkan juga tumbuh kembang anak.

Bagaimana Covid-19 berpengaruh terhadap kenaikan angka stunting anak? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Plt. Deputi Bidang KSPK Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. Drs. Lalu Makripuddin, M.Si, menjelaskan alur pengaruh Covid-19 terhadap kasus stunting anak.

“Jadi sejak masa pandemi di 2020, angka kemiskinan itu meningkat. Kalau dia berpengaruh terhadap ekonomi, tentu dampak ikutannya akan banyak termasuk munculnya kelahiran bayi-bayi stunting,” kata Lalu dalam diskusi BKKBN seperti mengutip laman Liputan6.com, Jumat (25/6/2021).

Baca Juga: Begini Cara Mengajari Anak Berwirausaha Sejak Dini

Para pakar juga menunjukkan bagaimana Covid-19 berpengaruh terhadap kenaikan kasus stunting pada anak. Berdasarkan data angka stunting dari 27 persen akan meningkat menjadi 32 persen selama pandemi Covid-19 ini. Hal ini menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 memang bisa picu kenaikan stunting.

Para pakar berpendapat bahwa kenaikan angka stunting menjadi salah satu faktor yang melandasi Presiden Joko Widodo mengharapkan BKKBN untuk menangani ibu hamil dan balita yang terpapar Covid-19.

“Ini mungkin salah satu yang melandasi presiden yang kemudian mengharapkan BKKBN juga menangani ibu hamil dan balita yang terpapar Covid-19,” jelasnya.

Ia menambahkan, ibu hamil dan balita yang terpapar Covid-19 dapat berpengaruh langsung terhadap angka stunting. Pasalnya, salah satu dampak Covid-19 adalah gangguan saluran oksigen sehingga pasokan oksigen ke dalam tubuh menjadi sedikit.

“Dan oksigen ini memengaruhi segala yang ada di dalam tubuh kita. Tentu kalau ibu hamilnya terpapar Covid-19 ya ini kemudian pemberian makanan kepada janin juga menjadi terhambat.”

Baca Juga:  Anak Shandy Aulia Diejek, Begini Penjelasan Pakar tentang Kurang Gizi

Ia menyimpulkan, pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap angka stunting. “Sekali lagi saya katakan bahwa pandemi ini sangat-sangat berpengaruh terhadap munculnya angka stunting.”

Sesuai temuan dari pakar, peningkatan stunting terjadi setelah pandemi Covid-19 melanda. Maka dari itu, penanganan stunting di seluruh Indonesia perlu dilakukan, lanjut Lalu. Penanganan stunting ini akan dilakukan dengan tetap melakukan tiga pendekatan yakni pendampingan pada remaja sebelum menikah, pendampingan ketika sedang hamil, dan pendampingan saat bayi lahir hingga menginjak usia 2.

“Ini untuk mencegah stunting dan akan dilakukan juga di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dengan pendampingan seperti itu kita harap stunting bisa dicegah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya