SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan SMP. (Solopos/Wishnu Paksa)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah memperpanjang masa belajar jarak jauh (PJJ) bagi siswa sekolah hingga pertengahan Agustus mendatang. Belum ada pembelajaran tatap muka di sekolah itu lantaran kasus Covid-19 di Klaten belum mereda.

Saat memasuki tahun ajaran baru 2020/2021, Disdik Klaten mengeluarkan surat edaran (SE) yang salah satu isinya mengatur terkait pembelajaran jarak jauh. Dalam SE itu, pembelajaran jarak jauh diberlakukan pada 13 Juli atau awal tahun ajaran baru hingga 1 Agustus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

SE itu berlaku untuk jenjang pendidikan yang berada di bawah kewenangan Disdik kabupaten dari tingkat PAUD, TK, SD, hingga SMP. "Kami perpanjang lagi untuk pemberlakuan pembejalaran jarak jauh," kata Kepala Disdik Klaten, Wardani Sugiyanto, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (2/8/2020).

Peluang Putri Woelan Cucu PB XII Jadi Cawali Solo Penantang Gibran di Pilkada 2020

Disdik belum memberlakukan skenario pembelajaran di sekolah yang sebelumnya sudah disiapkan. Wardani mengatakan hal itu mempertimbangkan perkembangan kasus Covid-19 di Klaten masih tinggi.

"Masih riskan. Angka Rt [reproduksi efektif virus corona di Klaten] masih lebih dari satu dan [zona risiko penularan Covid-19] belum hijau," jelas Wardani.

Kabid Pembinaan SMP Disdik Klaten, Lasa, menjelaskan Disdik sudah mengeluaran SE tentang Perpanjangan PJJ dan menyambut peringatan HUT RI ke-75 di Satuan Pendidikan. SE No 420/2965/12 tersebut ditandatangani Kepala Disdik Klaten tertanggal 30 Juli 2020.

"Sesuai surat kepala dinas, PJJ diperpanjang yakni 3-15 Agustus 2020," jelas Lasa.

Lancar

Kepala SMPN 2 Prambanan, Klaten, Sri Purwaningsih, mengatakan sistem belajar jarak jarak jauh di SMP-nya secara umum berjalan lancar.

"Ada sedikit kendala bagi siswa. Ada yang mengeluhkan kuota dan ponsel berbasis Android. Ada beberapa siswa yang fasilitas tidak memadai dalam arti ada siswa yang tidak punya ponsel Android, ada pula satu ponsel untuk kakak beradik. Oleh karena itu, sekolah sedang mendata berapa banyak siswa yang mengalami kendala dalam hal kuota, ponsel berbasis android, dan sinyal," jelas dia.

Tinggal di Rumah Baru, Mbah Minto Klaten Tetap Masak Pakai Anglo Jadul

Sri Purwaningsih menjelaskan pendataan yang dimaksud tersebut terutaa untuk siswa baru atau siswa kelas 7.

"Untuk mengatasi kendala bagi siswa yang tidak punya ponsel, ada beberapa alternatif. Siswa bisa meminjam ponsel milik keluarga atau guru mengantar materi atau tugas. Jika orang tua berkenan, orang tua yang mengambilkan tugas dan materi. Kami melihat sikon [situasi dan kondisi],"jelas dia.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Klaten, Kawit Sudiyono, mengatakan PJJ juga masih diberlakukan atau belum ada pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Setiap dua pekan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah mengevaluasi. Untuk memberlakukan pembelajaran tatap muka ada beberapa pertimbangan salah satunya izin orang tua. Selain itu ada peninjauan dari pengawas sekolah serta mengajukan ke gugus tugas di tingkat kabupaten," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya