SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes virus corona atau Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Kasus corona di Indonesia bisa meledak mencapai angka tertinggi jika tidak ditangani dengan tepat. Menurut prediksi peneliti UI, sekitar2,5 juta orang di Indonesia berpotensi terjangkit corona.

Sementara angka kematian akibat corona bisa mencapai 240.244 orang. Prediksi tersebut merupakan salah satu bagian dari draf COVID-19 Modelling Scenarios, Indonesia, disusun Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) 27 Maret 2020.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Buntut Perseteruan 2 Perguruan Silat Sragen, 6 Tugu dan Rumah Warga Dirusak

Prediksi itu ditujukan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). "Kita diminta oleh Bappenas," kata pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, kepada Detik.com, Minggu (29/3/2020).

Pandu Riono adalah salah satu anggota tim penyusun draf COVID-19 Modelling Scenarios: Indonesia. Selain dia, ada Iwan Ariawan, Muhammad N Farid, dan Hafizah Jusril.

Ini Daftar 6 RS Swasta Rujukan Corona di Karanganyar

Di Indonesia hari ini, sudah ada 1.155 kasus positif Corona, 102 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Kasus-kasus itu bukan sekadar angka, tapi merupakan jumlah manusia.

Intervensi Pemerintah

Angka itu bisa meningkat berlipat-lipat bila tak ada intervensi tingkat tinggi dari pemerintah untuk menanggulangi penyebaran Covid-19.

Berikut adalah jenis-jenis intervensi yang dilakukan terhadap penularan Covid-19 yang dimaksud Tim FKMUI:

  1. Tanpa intervensi
  2. Intervensi rendah: jaga jarak sosial secara sukarela, membatasi kerumunan massa
  3. Intervensi moderat: tes massal cakupan rendah, mengharuskan jaga jarak sosial (penutupan sekolah/bisnis)
  4. Intervensi tinggi: tes massal cakupan tinggi, mewajibkan jaga jarak sosial

Tak Ada Hujan Abu, Begini Cara Warga Klaten Pantau Erupsi Merapi

Berdasarkan kategori di atas, saat ini intervensi pemerintah berada di tingkat rendah. Sebab sampai saat ini pemerintah masih memberikan imbauan kepada masyarakat guna mencegah persebaran virus corona yang kian meluas.

Hasil penelitian dari FKM UI menjelaskan setiap satu pasien positif corona bisa menularkan kepada dua orang lain. Mereka membuat prediksi dengan indikator 268 juta penduduk Indonesia.

Prediksi Lonjakan Kasus Corona di Indonesia

Dari jumlah penduduk tersebut, 52,9% populasi tinggal di wilayah urban; 14,8% tinggal di rumah kurang dari 8 meter persegi; angka terjadinya pneumonia (penyakit radang paru-paru) adalah 1,3 per 1.000 orang; 28,2% penduduk bepergian; 50,2% mencuci tangan dengan cara tidak benar.

4 Kali Erupsi Merapi, Tak Ada Hujan Abu di Klaten

Berikut predisi lonjakan kasus pasien corona di Indonesia:

  1. Tanpa intervensi: +/- 2.500.000 orang berpotensi terjangkit Covid-19
  2. Intervensi rendah: +/- 1.750.000 orang berpotensi terjangkit Covid-19
  3. Intervensi moderat: +/- 1.250.000 orang berpotensi terjangkit Covid-19
  4. Intervensi tinggi: +/- 500.000 orang berpotensi terjangkit Covid-19

Prediksi tersebut diasumsikan terjadi pada hari ke-77 persebaran corona di Indonesia. Tim menggunakan patokan hari ke-1 pada pekan pertama Februari 2020 alias lebih awal dari pengumuman kasus pertama oleh Pemerintah Indonesia pada 2 Maret 2020.

Sebab data yang diperoleh dari rumah sakit di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan kasus pneumonia dan gejala mirip Covid-19 sejak pekan pertama Februari.

Mengungkap Self Healing, Pendukung Kesembuhan Pasien Covid-19

Itu adalah prediksi total kumulatif kasus positif Covid-19. Berikut adalah prediksi efek terhadap kematian berdasarkan tingkat intervensi yang diterapkan pemerintah terhadap kondisi wabah ini.

Foto-Foto Lockdown Kampung di Berbagai Daerah

Estimasi jumlah kematian kumulatif akibat Covid-19 di Indonesia:

  1. Tanpa intervensi: 240.244
  2. Intervensi redah: 144.266
  3. Intervensi moderat: 47.984
  4. Intervensi tinggi: 11.898

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya