SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo (kanan) memeriksa area pedestrian di depan Kompleks Balai Kota Solo, Rabu (1/7/2020). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Area pedestrian sisi dekat jalan di depan Plaza Balai Kota Solo kini terdapat coretan simbol larangan duduk berwarna hitam dan merah yang dirancang berjarak.

Setiap tiga coretan cat semprot di area pedestrian depan Balai Kota Solo yang dibikin Selasa (30/6/2020) itu ada satu bagian kosong yang berarti warga diperbolehkan duduk.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan area depan Balai Kota menjadi salah satu kawasan tertib protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Nekat Berjualan Di Bahu Jalan, 50 PKL Jebres dan Pasar Kliwon Kena Semprit Satpol PP Solo

Warga yang datang ke kawasan pedestrian depan Balai Kota Solo wajib mengenakan masker, tidak boleh bergerombol, dan hanya boleh duduk di area tanpa coretan.

"Kami sudah beri gambar larangan. Di situ ada gambar orang duduk disilang, artinya tidak boleh dipakai istirahat. Yang boleh istirahat di sela-sela gambar atau yang tidak digambari," kata dia, kepada wartawan di Solo, Selasa.

Rudy, sapaan akrab Hadi Rudyatmo, mengatakan Plaza Balai Kota Solo kerap menjadi tempat berkumpul dan bercengkrama masyarakat.

Gibran Cawali Pilkada Solo Diserang, Pendukung Pasang Badan

Tak jarang, komunitas sepeda beristirahat di area pedestrian depan Balai Kota Solo untuk sekadar berfoto bersama. Harapannya, ungkap Rudy, coretan di pedestrian itu menjadi perhatian warga untuk menjaga jarak aman.

"Ini salah satu upaya memaksa masyarakat menghadapi tatanan kenormalan baru. Persebaran virus penyebab Covid-19 yang sudah terkendali ini harus didukung masyarakat. Merekalah ujung tombaknya. Jadi, kalau mereka abai dan berkerumun di Balai Kota Solo, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang akan membubarkan," ucapnya.

Selain depan Plaza Balai Kota Solo, langkah serupa juga akan dilakukan di Plaza Bung Karno depan Stadion Manahan, Taman Jaya Wijaya, dan titik kumpul masyarakat lainnya.

Temuan Vaksin

Rudy mengatakan coretan di pedestrian baru akan dihapus setelah pandemi berakhir yang ditandai adanya temuan vaksin. Selagi virus masih belum ditemukan vaksinnya, coretan itu akan terus diperbanyak agar masyarakat terbiasa dengan pembatasan jarak.

”Dikasih tanda [coretan] semua tempat-tempat kumpul warga itu. Nanti kalau sudah normal, sudah ada vaksin berarti kita bisa bebas bergerak, berkumpul, berkerumun itu baru dihapus. Kami sudah sosialisasi berkali-kali, tapi saya rasa tidak ada respons positif dari masyarakat. Mereka abai dengan berkerumun, bahkan tidak pakai masker. Ini butuh kesadaran bersama,” beber Rudy.

Setahun Pelaku Tabrak Lari Tak Terungkap, Flyover Manahan Solo Diruwat!

Salah seorang warga yang kerap jogging di area Balai Kota Solo, Abrori, 36, mengatakan coretan tersebut sangat bermanfaat untuk mengingatkan warga yang abai.

“Saat saya berkegiatan, memang sering melihat orang-orang berkumpul mengabaikan jarak aman. Saya sendiri setiap lari selalu memakai masker meski tidak menutup hidung, hanya mulut. Itupun paling lama 30 menit,” kata dia, Rabu (1/7/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya