SOLOPOS.COM - Schapelle Corby (Aww.ninemsn.com.au)

Solopos.com, SOLO — Ratu mariyuana asal Australia, Schapelle Leigh Corby, 36, akhirnya menghirup udara bebas setelah mendapatkan pembebasan bersyarat, Senin (10/2/2014). Stasiun televisi pun berlomba-lomba mendapatkan wawancara eksklusif darinya.

Begitu Corby dibebaskan bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kerobokan, Bali, Senin, media Australia seakan berlomba-lomba mendapat wawancara eksklusif dengannya. Dari sekian banyak awak media massa yang mendatanginya, televisi Australia Channel Seven yang berhak mendapatkan wawancara eksklusif dengan Corby.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wawancara ejksklusif itu disebut-sebut bernilai AUS$3 juta atau setara Rp32 miliar. Seorang sumber dari industri media Australia menuturkan kepada Sydney Morning Herald, Senin, perempuan asal Queensland, Australia itu telah menandatangani kontrak eksklusif dengan Channel Seven. Bahkan menurut sumber itu, kontrak tersebut sudah disepakati jauh sebelum pembebasan bersyarat Corby dikabulkan oleh pemerintah Indonesia.

Sumber tersebut juga menuturkan bahwa Corby memanfaatkan pertempuran media ini untuk membayar apa yang dilakukan media Australia lainnya, Channel Nine yang pernah menayangkan film khusus tentang kejahatannya sendiri. Channel Nine sendiri tidak bisa ikut dalam penawaran wawancara eksklusif Corby setelah bebas dari penjara.

“Saya meyakini bahwa ini sudah disepakati sejak lama ketika pertama kali Nine (Channel Nine) menayangkan film (tentang Corby) tersebut. Saat itulah keluarga Corby mulai berhenti berbicara (kepada Nine),” jelas sumber tersebut.

Masih menurut sumber tersebut, Channel Seven atau Seven Network memberikan tawaran besar terhadap Corby yang mencapai AUS$ 3 juta. Jumlah ini disebut sebagai penawaran terbesar dalam sejarah televisi Australia!

Saat resmi meninggalkan LP Kerobokan pada Senin pagi, Corby tampak didampingi oleh wartawan senior dan figur ternama, Mike Willersee yang biasa menjadi host dalam acara Sunday Night pada Channel Seven. Media Australia lainnya, Fairfax, melaporkan Corby dan juga para kru dari Channel Seven kini berada di Sentosa Minyak, sebuah resor dan spa yang ada di wilayah Seminyak, Bali.

Diduga kuat, wawancara dengan Corby akan dilakukan di lokasi tersebut. Namun belum jelas kapan wawancara eksklusif tersebut akan ditayangkan ke publik.

Ketika keluar dari LP Kerobokan, kepala Corby ditutupi dengan syal untuk menjaga agar penampilannya pasca bebas tetap menjadi misteri bagi publik. Tidak hanya itu, Corby juga mendapat kawalan ketat dari sejumlah pengawal yang diyakini disewa oleh pihak Channel Seven selama di Bali. Sementara itu, Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas I Denpasar, Ketut Artha, mengungkapkan Corby diperbolehkan meninggalkan LP Kerobokan dengan tidak diwajibkan pulang ke kediamannya.

“Tidak ada aturan yang mengharuskan untuk pulang ke rumahnya. Dia bisa saja menyewa penginapan atau rumah di tempat lain asalkan masih tetap berada di Bali,” ujarnya. Corby baru boleh meninggalkan Bali pada 2017 saat masa hukumannya berakhir.

Jika nantinya pergi ke luar Pulau Dewata, lanjut dia, dia harus melengkapi sejumlah persyaratan. Bapas akan melakukan peninjauan ke kediaman Corby untuk memastikan kondisi dan perkembangannya. Jika Corby melakukan kesalahan yang sama, pihaknya akan mengambil tindakan tegas. (JIBI/Solopos/Antara/Detik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya