SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ibadah di masjid. (Dok. Solopos)

Solopos.com, SOLO — Di bawah ini terdapat contoh khutbah salat Idulfitri yang disampaikan secara singkat bertemakan silaturahmi.

Khutbah salat Idulfitri merupakan salah satu yang tak bisa ditinggalkan saat salat id dalam rangka Lebaran.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Ada yang unik dari khutbah Idulfitri karena diawali dengan takbir sebanyak sembilan kali dan diikuti dengan pujian kepada Allah SWT serta selawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Berikut ini contoh khutbah salat Idulfitri yang singkat bertemakan silaturahmi, sebagaimana Solopos.com kutip dari Nahdlatul Ulama dalam situs resminya, NU online.

Baca Juga:  Ternyata Ini Alasan Purworejo Sempat Dijadikan Ibu Kota Jawa Tengah

Contoh Khutbah Salat Idulfitri tentang Silaturahmi di Era Digital

Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah salat Idulfitri rahimakumullah,

Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang telah mendapatkan berbagai nikmat dan anugerah yang kita tidak bisa menghitungnya, marilah kita senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT dengan mengucapkan “Alhamdulillahi rabbil Alamin”. Dengan ungkapan ini semoga kita akan senantiasa menjadi golongan orang-orang yang pandai bersyukur dan nikmat yang diberikan kepada kita akan senantiasa ditambah oleh Allah SWT.

Selawat dan salam juga marilah kita sampaikan kepada manusia paling mulia yang pernah diutus oleh Allah ke muka bumi ini yakni Nabi Muhammad SAW yang kita diperintahkan berselawat kepadanya. Bukan hanya kita, Allah sendiri dan para malaikatnya pun bershalawat kepadanya. Begitulah mulianya Nabi Muhammad SAW, semoga kita termasuk golongannya yang akan mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir nanti. Amin

Ma’asyiral muslimin wal muslimat jama’ah salat Idulfitri rahimakumullah,

Saat ini kita merasakan kebahagiaan yang tiada tara. Setelah melaksanakan perintah Allah SWT di bulan Ramadan berupa puasa selama 1 bulan penuh, sampailah kita pada hari yang fitri di mana kita bisa menunaikan shalat Id bersama keluarga tercinta. Hari ini adalah hari kemenangan bagi setiap insan yang beriman karena telah melewati perjuangan menahan diri dari rasa haus dan dahaga, dan juga menahan diri dari hal-hal yang menjerumuskan diri ke lembah maksiat dan dosa. Insyaallah kita termasuk hamba-hamba yang beriman dan bertaqwa serta tergolong orang yang diampuni dosanya.

Baca Juga:  Bukan Minal Aidzin, Ini Hlo Ucapan Selamat Idulfitri yang Benar

Pada suasana Ramadan dan Idulfitri kali ini, sudah seharusnya kita menata kembali kehidupan kita menuju arah dan masa yang lebih baik. Ibarat lembaran kertas putih baru yang masih kosong dan belum tertulis apapun, begitu kondisi kita setelah menjalankan ibadah puasa, insyaallah bersih tanpa dosa. Kita harus menjaga agar kertas putih ini tidak tercoret dan ternodai dengan dosa dan hal-hal negatif.

Kita perlu menyadari bahwa perbuatan dosa bukan hanya terkait hablun minallah atau hubungan vertikal kepada Allah. Namun dosa juga ada yang terkait dengan hablun minannas atau hubungan dengan sesama manusia. Setelah kita memperbaiki hubungan dengan Allah di bulan Ramadhan, sudah saatnya kita memperbaiki hubungan dengan sesama manusia di momentum Hari Raya Idulfitri ini.

Apa yang seharusnya kita lakukan? Tentu saja saling memaafkan, berjabat tangan, dan berkomitmen untuk terus menjaga keharmonisan dalam bergaul dengan akhlak yang baik di tengah-tengah masyarakat. Nabi menegaskan bahwa kesempurnaan iman seseorang bisa dilihat dari akhlaknya

Di era teknologi saat ini, interaksi dan pergaulan manusia modern tidak hanya dilakukan dalam bentuk kontak fisik semata. Dengan berbagai penemuan canggih yang terus berkembang, manusia bisa melakukan kontak dalam bentuk digital. Saat ini manusia hidup dalam dua dunia, yakni dunia nyata dan dunia maya. Interaksi di dunia nyata saat ini sudah mulai tergerus dengan interaksi di dunia maya. Dengan mudah ditemui ketika ada dua orang atau lebih berkumpul, mereka asik dengan handphone nya masing-masing, berselancar di media sosial atau pun sekedar bermain game. Yang dekat dijauhkan, yang jauh didekatkan. Itulah fenomena zaman sekarang.

Baca Juga:  10 Ucapan Hari Raya Idulfitri 2022 Simpel, Keren untuk Media Sosial

Jika pun mereka sempat berkomunikasi secara langsung dengan orang di sampingnya, hal itu biasanya terjadi dalam hitungan waktu yang tidak lama. Setelah itu mereka kembali memegang handphone nya asik dengan dunianya. Inilah fenomena yang mengarah kepada situasi manusia yang sudah mulai acuh terhadap kondisi lingkungannya karena dimanjakan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.

Kondisi ini tentu tidak kita inginkan terjadi pada momentum lebaran saat ini. Akan tidak menyenangkan jika kita menikmati lebaran, berkumpul di ruang tamu dengan keluarga dan saudara namun melewatkannya begitu saja dengan sibuk bermain HP sendiri-sendiri. Momen Idul Fitri adalah waktunya melakukan interaksi nyata yang berkualitas bersama orang di sekitar kita dengan bertemu, saling silaturahmi dan berkomunikasi. Tidaklah sempurna merayakan dan mengucapkan “Selamat Hari Raya” hanya melalui media sosial atau SMS saja, selagi kita mampu untuk menjangkau orang tua, saudara, teman ataupun kolega kita.

Pergeseran perilaku masyarakat yang cenderung mengarah kepada sikap menggampangkan dan menyepelekan semua hal akibat media sosial, menjadi keprihatinan kita bersama. Banyak saat ini orang yang bermedia sosial tidak mengedepankan akhlakul karimah. Jari-jemari dalam status dan komentar di media sosial malah terkadang lebih tajam dari mulut tatkala berbicara.

Di media sosial, banyak yang tidak lagi menghormati orang tua dengan berkata semaunya, jauh dari akhlak yang dicontohkan Rasulullah dan orang tua kita dulu. Ujaran kebencian, fitnah, ghibah, namimah dan mengkonsumsi informasi hoaks sudah menjadi hal yang lumrah di media sosial.

Menyikapi kondisi inilah Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menerbitkan Fatwa Nomor 24 Tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah melalui Media Sosial. Dalam fatwa tersebut tercantum beberapa hal yang diharamkan bagi umat Islam dalam penggunaan media sosial.

Setiap Muslim yang bermuamalah melalui media sosial diharamkan melakukan ghibah (membicarakan keburukan atau aib orang lain), fitnah, namimah (adu domba), dan penyebaran permusuhan. Panduan ini bisa dijadikan pegangan kita selaku umat Islam agar bagaimana bersikap khususnya terhadap hoaks yang saat ini sudah sangat membahayakan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Informasi yang mengalir tanpa henti tiap detik harus disikapi dengan bijak. Rasulullah pun sebenarnya telah mengajarkan bagaimana menyikapi sebuah berita di antaranya dengan bertabayun atau klarifikasi.

Baca Juga:  Kapan Mudik Mulai Dikenal oleh Masyarakat Indonesia?



Pada momen Idul Fitri ini sudah seharusnya kita saling menguatkan satu dengan yang lainnya. Sikap ini akan membentuk solidaritas yang kuat kepada dunia, bahwa Indonesia damai dan mendamaikan. Dengan perilaku ini kita juga berharap akan terciptanya pemimpin yang amanah dan baik dalam menata negara juga sesuai dengan pilihan kita.

Pada momentum Idul Fitri kali ini marilah kita mewujudkan kerukunan Jangan ada diskriminasi, saling membeda-bedakan ataupun menjatuhkan antara satu dengan yang lainnya. Berkompetisi secara sehat akan membuat kita mengerti bagaimana menghargai orang lain dan bagaimana menyayangi orang-orang yang ada di sekitar kita. Mari kita bergandeng tangan, untuk saling bahu-membahu dalam mewujudkan politik yang damai.

Kita juga harus menyadari bahwa Allah SWT menjadikan Indonesia sebagai negara majemuk yang memiliki banyak perbedaan agama, ras, suku, dan budaya. Kita harus mampu mengelola keragaman ini untuk kemajuan Indonesia. Maka pascapemilu ini mari kita wujudkan politik yang damai dengan mengajak masyarakat untuk mendukung yang terpilih, untuk membangun Indonesia. Kita harus bersama-sama menuju gerbang yang damai penuh persaudaraan hingga melahirkan orang-orang yang rukun dan bisa memimpin Indonesia ke depan.

Persaudaraan menjadi hikmah yang sangat penting dari Hari Raya Idul Fitri. Kumandang takbir harus mampu membuat jiwa kita lembut, jauh dari keangkuhan dan mengakui bahwa diri kita adalah makhluk yang tak berdaya di hadapan Allah. Ketika keangkuhan diri hilang, maka sangat mudah bagi kita untuk memaafkan dan meminta maaf kepada orang lain. Kesucian Ramadhan dan kebahagiaan Idul Fitri akan sangat terasa dengan silaturahmi dan berjabat tangan, saling ikhlas memulai kehidupan baru.

Silaturahmi sangat penting ditradisikan pada momentum Idul Fitri dan juga di setiap waktu dalam kehidupan kita. Di Indonesia kita mengenal berbagai bentuk dan cara masyarakat memperkuat tali silaturahim, di antaranya: mudik pulang kampung, berkunjung ke rumah sanak saudara, acara halal bi halal, reuni, selametan, dan lain sebagainya. Semua ini juga merupakan wujud masyarakat Indonesia menjalankan pesan nabi tentang pentingnya silaturahmi.

Baca Juga:  Hukum Zakat Fitrah untuk Orang Miskin, Apakah Tetap Wajib?

Persaudaraan dan perdamaian di muka bumi ini juga mampu diwujudkan dengan pengamalan nilai-nilai beragama yang wasathiyah atau moderat. Islam wasathiyah menjadi solusi terciptanya kedamaian baik internal umat Islam maupun eksternal dengan pemeluk agama lain. Kita sebagai umat Islam harus menjadi duta-duta damai setelah sukses dari ujian Ramadhan dan setelah itu jadikan Syawal waktu yang tepat untuk mengawali perbaikan diri kita agar semakin bertakwa dan baik terhadap sesama manusia.

Demikianlah Khutbah Idul Fitri ini. Semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan marilah kita berdo’a semoga ibadah kita selama ini khususnya di Bulan Ramadhan tahun ini diterima Allah SWT. Dengan datangnya 1 Syawwal ini pula kita berharap mudah-mudahan kita akan mampu menjaga diri dari perkembangan zaman yang terus terjadi dengan modal takwa yang merupakan hasil dari ibadah puasa Ramadhan kita tahun ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya