SOLOPOS.COM - Pamflet Wayang Terawang

Congwayndut merupakan sangar seni pewayangan yang berbeda dari wayang tradisional.

Solopos.com, SOLO – Untuk memeriahkan peringatan HUT Republik Indonesia, berbagai pentas seni biasa digelar. Tahun ini, di Soloraya, rangkaian peringatan HUT ke-72 Republik Indonesia (RI) akan diramaikan dengan pentas wayang kontemporer dari Sanggar Seni Congwayndut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Congwayndut merupakan sangar seni pewayangan yang berbeda dari wayang tradisional. Bukan mau merusak pakem yang ada, Congwayndut menyuguhkan pentas wayang kontemporer bertujuan untuk meregenerasi penonton.

“Anak muda jarang mau nonton wayang. Sehingga, kami mementaskan wayang yang disesuaikan dengan keadaan zaman agar anak-anak muda lebih tertarik,” ucap Dwi Suryanto alias Dalang Gendut saat mengunjungi Griya Solopos, Senin (14/8/2017).

Menurut Dalang Gendut, 20, dari sekarang penonton wayang adalah anak muda zaman sekarang. Oleh karena itu penting untuk mengenalkan wayang pada generasi muda mulai sekarang.

Pemred Harian Umum Solopos berbincang dengan rombongan dari Congwayndut. (M. Rizal Fikri/JIBI/Solopos)

Pemred Harian Umum Solopos berbincang dengan rombongan dari Congwayndut. (M. Rizal Fikri/JIBI/Solopos)

Congwayndut yang memiliki kepanjangan Keroncong Wayang Gendut berdiri 25 Agustus 2010. Dari latar belakang nama, sekaligus wujud inovasi Congwayndut, sanggar pewayangan itu awalnya berniat mengkombinasikan musik keroncong dengan pertunjukan wayang. Namun, seiring berjalannya waktu, musik pengiring pun berkembang, bahkan tak jarang musik pop dipakai mengiringi.

“Ya intinya agar penonton yang tak paham wayang tertarik menonton wayang. Bahasapun tak harus bahasa Jawa. Bahasa Indonesia juga kerap dipakai, yo sak isone dalange [Ya sebisanya si dalang],” tambah Dalang Gendut.

Untuk meramaikan peringatan HUT ke-72 RI, Congwayndut akan melakukan pentas dalam delapan hari di delapan tempat di Soloraya. Bertajuk Congwayndut Pitulasan, pementasan wayang itu akan diselenggarakan mulai 16-25 Agustus 2017.

Congwayndut  Pitulasan akan diselenggarakan di Mojosongo (16 & 22 Agustus), Sukoharjo (17 Agustus), Semanggi (18 Agustus), Kartasura (19 Agustus), Karanganyar (21 Agustus), Plesungan (24 Agustus). Dan ditutup di Sanggar Congwayndut yang berlokasi Jaten, Karanganyar.

Dalam kunjungannya ke Griya Solopos, selain Dalang Gendut, Congwayndut diwakili oleh Pimpinan Produksi dan Komposer, Muhammad Subhan alias Suban Sipakatau dan wakil dari Intrafood, Riza Ayu Purnamasari.

Mereka disambut Pemimpin Redaksi Harian Umum Solopos, Suwarmin, Redaktur rubrik pergelaran, Anik Sulistyawati dan tim Solopos.com.”Saya pribadi sih lebih suka wayang yang tradisional, tapi mendengar visi misi Congwayndut saya setuju. Penonton wayang memang harus diregenerasi, kalau tidak ke depannya siapa yang mau nonton,” ucap Suwarmin.

Punya lebih dari satu produk

Congwayndut tak hanya punya satu produk, selain pementasan wayang yang dibuat lebih bersahabat dengan generasi muda, sanggar wayang bentukan alumnus ISI Solo itu juga mampu mementaskan Wayang Buddha dan Wayang Terawang. Wayang Buddha terinspirasi dari kisah Siddharta Gautama.

Sedangkan Wayang Terawang bisa dibilang tak biasa. Wayang Terawang tidak memakai dalang, namun seorang peraga wayang. Selama pertunjukan hanya ada narasi. “Wayang terawang terinspirasi dari klise foto. Klise kalau dilihat dengan cara normal tak terlihat apa-apa, namun saat diterawang muncul sebuah gambar,” jelas Dalang Gendut.

Pamflet Wayang Terawang

Pamflet Wayang Terawang

Congwayndut akan mementaskan Wayang Terawang pada 5 dan 6 September 2017 bertempat di Teater Besar ISI Solo. Cerita yang diangkat berjudul Shadow of Karmapala. Dalam pementasan tersebut Dalang Gendut akan berkolaborasi dengan komposer Gondrong Gunarto. Bagi Anda yang berminat menyaksikan Wayang Terawang, cek detailnya di akun Instagram @congwayndut_official.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya