SOLOPOS.COM - Ilustrasi pabrik. (Freepik).

Solopos.com, SOLO — Jawa Tengah digadang-gadang jadi primadona investor sehingga banyak perusahaan luar daerah melirik untuk berinvestasi. 

Salah satu yang melakukan pemindahan perusahaan besar-besaran yakni Roti Ropi. Pada 2019 silam mereka pindah dari Jakarta ke kantor di Delanggu, Klaten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Creative Marketing Roti Ropi, Arief Munandar, mengatakan Provinsi Jawa Tengah masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) untuk menyediakan zona ndustri.

“Kami memilih Klaten juga karena ada di jalur Jogja-Solo, akses ke stasiun mudah, tol juga dekat, dan UMR terjangkau,” ujar Arief saat dihubungi Solopos.com, Rabu (7/6/2023).

Arief juga berpendapat setelah ada tol trans Jawa, industri akan melirik daerah di sepanjang tol, terutama Jawa Tengah.

Menurutnya, kemacetan di Jakarta tidak akan dapat hilang jika kepadatannya tidak dicairkan. Salah satunya dengan memindahkan industri ke area timur, sehingga Jawa Tengah harus bersiap menerima limpahan industri dari Jabodetabek.

Itu sebabnya, menurut Arief,  zona industri semakin dibutuhkan untuk melindungi ketahanan pangan Indonesia.

Dia menjelaskan langkahnya memindahkan operasional dari Jakarta ke Delanggu, Klaten pada saat pandemi Covid-19 tidak memakan biaya besar.

Hal ini karena yang dia lakukan adalah memindahkan peralatan dan tim berisi 15 orang saja. Sebaliknya, dia mendulang keuntungan besar setelah memindahkan operasional pabrik Roti Ropi di Delanggu.

Dia mengaku, saat masih beroperasi di Jakarta, pegawainya tidak bisa digaji sebesar UMR saat perusahaan awak berdiri. Namun, hal itu bisa terlaksana di Klaten.

Berikut daftar kawasan industri di Kabupaten Klaten yang dikutip dari sumber Perda Klaten, Rabu (7/6/2023:

A. Kawasan industri besar:

1. Kecamatan Ceper luas 342 ha

2. Kecamatan Pedan luas 147 ha

3. Kecamatan Prambanan luas 127 ha

 

B. Kawasan industri menengah:

1. Kecamatan Klaten Tengah dan Kecamatan Klaten Utara luas 71 ha

2. Kecamatan Karanganom luas 22 ha

3. Kecamatan Delanggu luas 51 ha

4. Kecamatan Jogonalan luas 56 ha

 

C. Kawasan industri kecil dan mikro

1. Industri pengecoran logam di Kecamatan Ceper

2. Industri pandai besi di Kecamatan Delanggu, Jatinom, Karanganom, Manisrenggo, Polanharjo



3. Industri tenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) di Kecamatan Bayat, Cawas, Juwiring, Karangdowo, dan Pedan

4. Industri konveksi di Kecamatan Ceper, Kalikotes, Klaten Selatan, Ngawen, Pedan, dan Wedi

5. Industri genteng di Kecamatan Ceper, Kalikotes, Karanganom, Klaten Selatan, Ngawen dan Wonosari

6. Industri mebel/furnitur di Kecamatan Cawas, Juwiring, Karangdowo, Klaten Utara, Ngawen, Trucuk dan Wonosari

7. Industri gerabah/keramik di Bayat, Wedi, dan Wonosari

8. Industri pengolahan tembakau di Gantiwarno, Kebonarum, Manisrenggo, Trucuk, dan Wedi

9. Industri soon di Kecamatan Ngawen dan Tulung

10. Industri makanan kecil di Kecamatan Jogonalan dan Polanharjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya