SOLOPOS.COM - Anjing pelacak milik Satpol PP Kota Semarang, Coco, yang diterjunkan ke lokasi gempa Cianjur saat bermain-main di markas Satpol PP, Senin (28/11/2022). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Ada kiprah anjing pelacak milik Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang dalam proses pencarian jenazah korban gempa Cianjur, Jawa Barat (Jabar), beberapa waktu lalu. Bahkan, anjingjenis labrador yang diberi nama Coco ini memberikan kontribusi besar dalam proses evakuasi dengan menemukan sembilan jenazah korban yang tertimbun tanah.

Solopos.com berkesempatan melihat anjing milik Satpol PP Kota Semarang itu Selasa (28/11/2022). Kala itu, gerbang Markas koordinasi Satpol PP Kota Semarang di Jalan Ronggolawe, sengaja ditutup. Beberapa petugas bagian Search And Rescue (SAR) Dog tampak mengelilingi anjing berwarna cokelat tua yang di lehernya terikat tali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Coco ini mampu mengendus keberadaan jasad manusia di kedalaman tujuh meter di bawah tanah,” kata Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto.

Dalam kiprahnya di Cianjur lalu, Coco disebut Manajer SAR Dog Satpol PP Kota Semarang, Aprianto Restu, bekerja ekstra keras. Jarak tempuh Semarang-Cianjur dan medan gempa yang dipenuhi puing-puing membuat timnya bekerja ekstra keras membimbing Coco.

“Apalagi ada banyak ‘wisatawan bencana’ yang pijakan kakinya membuat tanah sekitar rapat. Ini membuat partikel bau tidak tercium maksimal oleh Coco,” ungkap Restu.

Baca juga: Coco, Anjing Pelacak Basarnas Semarang yang Dikirim ke Lokasi Gempa Cianjur

Meski demikian, Coco mampu menemukan setidaknya 16 lokasi yang diduga menjadi titik tempat tertimbunnya jenazah korban reruntuhan gempa. Empat titik di antaranya berhasil dibongkar dan di dalamnya terdapat sembilan jenazah.

“Petugas menggali secara manual karena kawasan tapal kuda tidak bisa dimasuki alat berat sampai hari ketiga,” sambung Restu.

Restu memilih kata bermain untuk ‘tugas’ yang dibebankan kepada Coco. Menurutnya, istilah tersebut terdengar menyenangkan dan menjauhkan dari kesan eskploitatif.

Hadiah

Saat ‘bermain’, Coco sendiri memiliki durasi khusus yang akan membuatnya terjaga dari kejenuhan. Petugas juga memberikan hadiah bagi Coco sesudah selesai menjalankan tugas.

Baca juga: Basarnas Perpanjang Operasi Pencarian Korban Gempa Cianjur Selama 3 Hari

“Coco memerlukan waktu 10 menit untik mengidentifikasi keberadaan orang dan jenazah. Sementara setiap setengah jam atau sejam, dia akan beristirahat sebentar. Setelah selesai tugasnya, kami akan memberikan bola tenis untuk dia kejar, istilahnya sebagai reward,” tutur Restu.

Coco sudah berkontribusi banyak dalam penanganan bencana. Ia pernah terlibat dalam proses evakuasi bencana di Lembata, Nusa Tenggara Timur dan di Malang, Jawa Timur. Pihak Satpol kini sudah menyiapkan dua ekor labrador lain, Atlas dan Aira, untuk dijadikan andalan ketika Coco dipensiunkan beberapa tahun lagi.

“Kami masih melatih keduanya sampai benar-benar siap dan Coco bisa menikmati masa tuanya,” jelas Restu.

Anjing andalan Satpol PP Kota Semarang berusia 6,5 tahun ini tidak ditugaskan secara sembarangan. Restu mengungkapkan Coco memiliki sertifikat dari Pompiers de l’Urgence Internationale (PUI) atau Satpol PP-nya Prancis.

“Untuk mendapatkan sertifikat itu seekor anjing pelacak harus memiliki tabiat tertentu, salah satunya tidak boleh galak dengan sesama makhluk hidup,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya