SOLOPOS.COM - Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Sukoharjo, Sukito, mencoba kecanggihan instrumen medis TMS milik RSIS Yarsis. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Rumah Sakit Islam Surakarta atau RSIS Yarsis memiliki salah satu layanan unggulan yaitu Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) atau terapi tekanan magnetik untuk menstimulasi saraf. Layanan ini disebut ampuh merangsang fungsi anggota gerak penderita stroke.

Layanan ini juga bisa meningkatkan kebugaran tubuh pasca aktivitas berat dan sudah banyak membantu pasien memulihkan nyeri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Sukoharjo, Sukito, mewakili Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, memuji kecanggihan instrumen medis TMS milik RSIS Yarsis. Didampingi oleh Direktur Utama RSIS Yarsis dr. Agus Atmanto, MPH, Sukito sempat menyaksikan langsung layanan unggulan saat melakukan kunjungan setelah meresmikan peluncuran Layanan BPJS di RS itu, Kamis (27/1/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: RSIS YARSIS Gelar Vaksinasi Karyawan Perusahaan Area Kartasura

Saat mengamati layanan Poliklinik RSIS Yarsis, Sukito berkesempatan untuk mencoba sendiri secara langsung layanan terapi TMS di ruangan Poli TMS. Beliau didampingi oleh Kepala Poliklinik Nurdahono dan fisioterapis TMS. Petugas medis ini juga memaparkan manfaat dan kegunaan alat TMS kepada Sukito.

“Ternyata RSIS Yarsis memiliki alat terapi canggih seperti ini. Rasanya nyaman, ada getarannya tapi tidak sakit. Wah, ini Warga Sukoharjo harus tahu layanan terapi seperti ini dan datang berobat ke RSIS Yarsis,” ucap Sukito.

Sukito tampak menikmati treatment TMS ini sambil duduk di atas kursi terapi. Sedangkan, Nurdahono bertindak menggerakan alat penampang gelombang magnetik ke bagian tubuh Sukito.

Baca Juga: RSIS Yarsis Kartasura Gratiskan Biaya Operasi Pesepak Bola Asal Jawa Barat

Gelombang TMS difokuskan pada bagian tulang belakang dan punggung atau titik saraf yang biasanya bekerja ketika tubuh melakukan aktivitas sehari-hari. TMS memang tidak hanya sebagai terapi pengobatan luar, tapi juga untuk merelaksasi saraf dan jaringan tubuh pasien.

“Aktivitas saya biasanya olahraga tenis. Kalau saya kelelahan atau badan pegal-pegal setelah tenis bisa terapi TMS di sini,” ujar Sukito.

Kepala Poliklinik RSIS Yarsis menjelaskan TMS adalah suatu tindakan non invasif atau tindakan tubuh luar dengan menempelkan getaran magnetik guna memberikan stimulasi pada gangguan saraf pusat dan susunan saraf tepi.

Baca Juga: Peralatan Lengkap Jadi Unggulan Pelayanan Operasi di RSIS Yarsis

Tindakan berlangsung kurang lebih 20 hingga 30 menit setiap terapi, dan dilakukan berkala tergantung keluhan pasien.

“Fungsinya untuk merangsang sel-sel saraf otak yang lemah atau mengalami gangguan menjadi tumbuh lagi, tujuannya agar saraf-saraf yang menggerakan anggota tubuh ini bisa berfungsi kembali atau meningkat fungsionalnya,” urai Nur-sapaan akrabnya.

Terapi TMS Efektif untuk Pasien Stroke

Nur melanjutkan, terapi TMS banyak diberikan kepada pasien dengan keluhan rasa nyeri di bagian pinggang atau tulang belakang maupun gangguan saraf tepi atau neuropati.

TMS juga bisa membantu pemulihan gangguan saraf pascatrauma kepala, parkinson maupun meredakan nyeri lainnya.

TMS tidak hanya untuk pasien dengan gejala saraf atau mengurangi depresi. Kepada pasien normal, TMS bisa membantu meredakan pegal-pegal dan relaksasi, sehingga bisa membuat tubuh menjadi lebih segar dan mencegah gangguan susah tidur,” kata dia.

Baca Juga: Terapi Cuci Otak Ampuh Obati Stroke? Ini Penjelasannya

“Kebanyakan kami menangani pasien dari dokter spesialis saraf seperti stroke, nyeri saraf kejepit atau saraf tergencet. Alat ini juga mampu meredakan rasa nyeri pada sakit kepala, migraine dan vertigo, bahkan untuk jenis vertigo perifer bisa pulih dengan beberapa kali terapi. Ini tergantung kondisi masing-masing pasien dan diagnosis dari dokter saraf,” urai Nur.

Terapi TMS juga merupakan suatu perkembangan tindakan dari terapi sinar (infamerah) yang biasa digunakan untuk pasien penderita stroke. Menurut Nur, terapi inframerah yang lebih dulu ada, tidak sekuat TMS. Pasalnya, masuknya tembakan gelombang ditempelkan langsung ke titik-titik saraf tertentu, dan disertai getaran magnetik.

Efek terapi TMS di RSIS Yarsis bisa dirasakan oleh pasien secara bertahap, tergantung perkembangan kondisinya. Namun banyak kasus dari pasien stroke yang perlahan bertambah kemampuan fungsi tubuhnya setelah kerusakan jaringan saraf.

Baca Juga: Mengenal Terapi Robotik Pada Pasien Stroke Seperti Tukul Arwana

“Efek yang dirasakan bisa beragam setiap orangnya, ada yang 3 kali dan 4 kali terapi perkembangannya cepat, tangan dan kakinya bisa digerakkan lagi, bisa jalan lagi. Tapi kalau stroke lama mungkin membutuhkan waktu lebih lama. Intinya terapi ini sebagai ikhtiar untuk mengembalikan pelan-pelan fungsi gerak tubuh jadi meningkatkan harapan untuk sembuh dan beraktivitas normal,” imbuhnya.

Terapi TMS ini bisa diberikan kepada semua pasien dengan berbagai usia bahkan kondisi sakit atau normal. Namun, tidak diperbolehkan pada pasien dengan penggunaan platina atau logam di dalam tubuhnya, seperti ring jantung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya