SOLOPOS.COM - Seorang pengrajin alkohol asal Dukuh Sentul, Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo melihat puluhan drum berisi bahan alkohol, Jumat (10/1/2014) siang. Produksi ciu dari Bekonang meningkat tajam seiring bertambahnya jumlah pengrajin alkohol. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Polres Sukoharjo terus meningkatkan pengawasan terhadap produksi dan peredaran etanol atau alkohol serta ciu dari Desa Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, menjelang Pemilu 2014. Pasalnya, penyalahgunaan ciu atau etanol setengah jadi diprediksi melonjak mendekati pesta demokrasi lima tahunan.

Pernyataan tersebut disampaikan Kapolres Sukoharjo, AKBP Ade Sapari, saat ditemui Solopos.com, Kamis (16/1/2014). “Memang begitu [penyalahgunaan ciu cenderung melonjak] mendekati Pemilu. Untuk itu kami terus intensifkan pengawasan supaya penyalahgunaan alkohol atau ciu Bekonang bisa ditekan,” katanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres menegaskan pihaknya berkomitmen terhadap pemberantasan peredaran minuman keras seperti ciu. Pengawasan melekat terus dilakukan oleh petugas polsek dan polres. Ihwal masih banyaknya ciu yang beredar luas, Ade Sapari menilai karena ada pengrajin etanol Bekonang yang bandel. Mereka secara sembunyi-sembunyi terus menjual ciu kepada masyarakat.

Disinggung kemungkinan adanya anggota Polres Sukoharjo yang nakal dengan terlibat dalam rantai peredaran ciu, Ade membantahnya. “Masih ada [ciu] yang lolos bukan karena anggota saya ada yang nakal,” tandasnya.

Kapolres justru berharap peran aktif masyarakat dalam perang memberantas minuman keras dan narkoba. Caranya dengan melaporkan setiap indikasi jual beli miras jenis ciu di Bekonang. Hanya, dia mengaku tidak yakin 100 persen laporan masyarakat bila melalui pesan singkat atau SMS. Sebab sebelumnya beberapa kali terbukti bahwa laporan via SMS tidak akurat.

Lebih jauh Ade menyatakan pemberantasan segala penyakit masyarakat merupakan bagian penting dari pengamanan Pemilu. “Kami siap amankan Pemilu. Pemantapan terus dilakukan,” terang dia.

Terpisah, Ketua Paguyuban Pengrajin Alkohol Bekonang, Sabariyono mengakui ciu yang beredar di masyarakat merupakan produksi anggotanya. Situasi tersebut terjadi lantaran beberapa pengrajin bandel. Merujuk kondisi tersebut dia mengaku sudah berulangkali meminta supaya pengrajin tidak menjual ethanol setengah jadi alias ciu. “Saya akui ada anggota yang bandel,” ujarnya.

Menurut dia pencegahan peredaran miras jenis ciu merupakan tanggung jawab bersama baik polisi, Pemkab Sukoharjo dan masyarakat. “Biasanya menjelang Pemilu peredaran ciu meningkat,” akunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya