SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di jembatan saluran irigasi sekunder Colo Timur di Kelurahan Jombor, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Minggu (30/8/2015). Saluran tersebut merupakan salah satu bagian yang akan ditutup dan dijadikan city walk. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

City walk Sukoharjo yang memakan anggaran Rp29 miliar akan dikerjakan dalam waktu tiga bulan.

Solopos.com, SUKOHARJO Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo hanya punya waktu kurang dari tiga bulan untuk menyelesaikan proyek pembuatan city walk berbiaya Rp29 miliar di kawasan kota Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati demikian, DPU Sukoharjo optimistis proyek city walk bisa selesai sesuai target waktu maupun kualitas. Informasi yang diperoleh Solopos.com, proyek itu baru akhir pekan lalu didaftarkan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk dilelang. Diperkirakan, lelang baru bisa selesai awal Oktober 2015.

Kepala ULP Sukoharjo, Purwadi, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (30/8/2015), menyampaikan saat ini dia sedang menyiapkan surat keputusan (SK) kelompok kerja (pokja). Proyek pembuatan city walk di atas saluran irigasi sekunder Colo Timur itu terdiri atas empat paket pekerjaan. Nilai masing-masing paket Rp6 miliar-Rp8 miliar.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia memperkirakan proyek akan mulai dilelang awal September 2015. Biasanya proses lelang selesai dalam tempo sebulan. Dengan asumsi itu, Purwadi memperkirakan lelang akan selesai awal Oktober.

“Setelah selesai lelang, PPK [Pejabat Pembuat Komitmen] akan membuat SPMK [surat perintah mulai kerja] kepada pemenang lelang. Berarti pekerjaan akan dimulai awal Oktober juga,” kata Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah itu.

Hal itu berarti pemenang lelang hanya punya waktu kurang dari tiga bulan untuk mengerjakan proyek tersebut. Proyek itu harus selesai pada Desember 2015.

Kendati demikian, dia optimistis pekerjaan akan selesai tepat waktu. Hal itu dengan catatan lelang berjalan lancar tanpa ada pengulangan lelang.

“Lelang akan kami umumkan melalui LPSE [Layanan Pengadaan Secara Elektronik]. Semua penyedia barang/jasa bisa ikut, lelang akan digelar terbuka,” imbuh dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo, Achmad Hufroni, selaku pengguna anggaran memperkirakan proyek dimulai pertengahan September. Dengan asumsi itu waktu pengerjaan akan lebih lama, sehingga peluang pekerjaan selesai sebelum tahun baru bisa lebih besar.

“Lama pekerjaan menyesuaikan waktu yang tersisa. Proyek ini pekerjaan tahun tunggal, jadi harus rampung tahun ini juga. Waktunya memang mepet, tapi kontraktor pasti punya cara. Kalau berani menawar pasti juga berani menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang ditentukan,” kata Hufroni.

Kabid Bina Marga DPU, Jumadi, menginformasikan panjang saluran irigasi yang ditutup 2,25 km, yakni dari titik akhir pekerjaan paket I dari APBN yang sudah dimulai akhir Juli lalu ke utara hingga dekat Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Penutupan hanya akan dilaksanakan di lokasi yang belum tertutup. Lokasi yang sudah tertutup untuk jembatan, seperti di tempat-tempat usaha, tidak akan dibongkar. Jembatan yang ada di sepanjang saluran sudah sesuai spesifikasi yang ditentukan DPU.

“Para pengelola tempat usaha sebelum membangun jembatan sudah berkonsultasi dan mengajukan izin. Pembangunan diharuskan sesuai standar. Biasanya bangunan ada buk [tembok pendek] di ujung-ujungnya. Hanya buk itu yang akan dibongkar,” kata dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya