SOLOPOS.COM - Para petugas dari Balai PSDA Bengawan Solo Dinas PSDA Jawa Tengah mengecek kondisi fisik paket IV proyek city walk di depan Perumahan Puri Lestari, Sidorejo, Bendosari, Sukoharjo, Selasa (16/2/2016). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

City Walk Sukoharjo, rencana pembangunan city walk di Jl. Sudirman diminta dikaji ulang.

Solopos.com, SUKOHARJO–Pengerjaan lanjutan pembangunan proyek city walk di saluran irigasi sekunder Colo Timur diminta dikaji ulang. Paket I dan IV yang dikerjakan pada 2015 dinilai bermasalah lantaran menimbulkan banjir yang menggenangi rumah penduduk dan ruas Jl. Jenderal Sudirman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Sarjanto, mengatakan paket I dan IV telah rampung dikerjakan pada 2015. Saat terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi, air saluran irigasi sekunder meluap yang menggenangi rumah penduduk dan ruas Jln. Jenderal Sudirman. Pengerjaan paket I dan IV menutup saluran irigasi sekunder sehingga mengurangi kapasitas air.
“Pengerjaan paket I dan IV bermasalah karena menimbulkan banjir kota. Semestinya, pengerjaan lanjutan pembangunan proyek city walk dikaji ulang agar tak terjadi kembali banjir,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (9/9/2016).

Dampak terparah luapan air saluran irigasi sekunder dirasakan warga dan pelaku usaha yang berdomisili di pinggir saluran irigasi sekunder. Banjir yang merendam rumah penduduk menganggu aktivitas sehari-hari masyarakat. Mereka harus membersihkan lumpur dan kotoran yang masuk ke rumah.

Kondisi ini juga dirasakan para pelaku usaha. Mereka merugi puluhan juta lantaran tak bisa berjualan selama beberapa hari. “Masalah izin penggunaan aset dan rekomendasi teknis (rekomtek) itu urusan instansi terkait. Saya hanya berkomentar dampak yang ditimbulkan apabila pengerjaan proyek city walk dilanjutkan,” ujar dia.

Pria yang akrab disapa Jigong ini mengungkapkan pintu pembuangan air yang dibangun Pemkab Sukoahrjo pada awal 2016 tak berpengaruh signifikan mengatasi luapan air saluran irigasi sekunder. Dia mengaku telah mengecek langsung saat turun hujan lebat selama berjam-jam. Air saluran irigasi sekunder tetap meluap menggenangi ruas Jl. Jenderal Sudirman.

Tak menutup kemungkinan, kondisi serupa bakal terjadi saat musim penghujan. “Saya yakin air saluran irigasi sekunder bakal kembali meluap dan menggenangi rumah penduduk. Pintu pembuangan air tak terlalu berpengaruh saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi,” papar dia.

Jigong mempertanyakan apakah pembangunan proyek city walk benar-benar bermanfaat bagi masyarakat atau tidak. Kenyataannya, proyek city walk yang menutup saluran irigasi justru menjadi petaka bagi masyarakat yang berdomisili di pinggir saluran irigasi sekunder.

Semestinya, lanjut Jigong, pengerjaan paket III senilai Rp8,23 miliar dan paket II senilai Rp7,29 miliar ditunda sebelum ada kajian teknis dan studi banjir untuk mengatasi masalah banjir kota. Apabila ada solusi alternatif dan problem solving maka pengerjaan proyek city walk bisa dilanjutkan.
“Proyek city walk dibangun apakah bermanfaat atau justru merugikan masyarakat? Ini yang harus menjadi acuan pengerjaan lanjutan proyek itu.”

Ketua Forum Lintas Aktivis Sukoharjo (FLAS), Bambang Hermanto, mengungkapkan hal senada. Mekanisme administrasi termasuk pengurusan izin harus dilakukan terlebih dahulu sebelum membangun proyek city walk. Setelah mengantongi izin dari instansi terkait, proyek city walk baru bisa dikerjakan.

Pemkab Sukoharjo harus menjadi good government yang selalu mematuhi regulasi. “Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi Pemkab. Mereka harus paham aturan sebelum mengerjakan sesuatu,” papar dia.

Sebelumnya, Sekda Sukoharjo, Agus Santosa, mengatakan Pemkab bakal melanjutkan  pengerjaan pembangunan proyek city walk di saluran irigasi sekunder Colo Timur. Sebanyak 97 peserta telah mendaftar lelang paket II dan paket III proyek city walk senilai Rp15,52 miliar. Saat ini, proses lelang dalam tahap evaluasi penawaran dan evaluasi dokumen kualifikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya