SOLOPOS.COM - Pelaku usaha di Jl. Jenderal Sudirman Sukoharjo meminta Pemkab memberi lahan parkir setelah adanya proyek city walk. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

City Walk Sukoharjo, pelaku usaha di Jl. Jenderal Sudirman meminta ada lahan parkir pada pembangunan city walk.

Solopos.com, SUKOHARJO--Sejumlah pelaku usaha yang akan terdampak proyek pembuatan city walk 2015 di kawasan kota Sukoharjo meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo memperhatikan kepentingan mereka, yang sejak bertahun-tahun lalu berkontribusi memajukan perekonomian daerah. Mereka berharap diberi lahan parkir yang memadai agar usaha tetap berjalan lancar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pantauan Solopos.com, Minggu (18/10/2015), proyek yang didanai APBD 2015 senilai Rp29 miliar akan dimulai. Material bangunan, seperti batu, sudah ditempatkan di taman kota timur Jl. Jenderal Sudirman dekat saluran irigasi sekunder Dam Colo timur yang akan ditutup. Batu-batu itu ditumpuk di beberapa lokasi, dari dekat Diler Sepeda Motor Tunas Jaya Motor (TJM) Sukoharjo hingga dekat Rumah Makan Padang Embun Pagi depan SMKN 1 Sukoharjo.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kontraktor memasok material batu itu tak lama setelah menang lelang, 9 Oktober lalu. Sebelumnya Pemkab meminta kontraktor mempersiapkan material proyek setelah dinyatakan menang lelang, untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan penuh, yakni pembuatan taman, pedestrian, trotoar, dan penerangan nontaman hanya akan dilaksanakan di paket I.

Paket itu dari titik akhir proyek serupa yang didanai APBN senilai Rp1,8 miliar, yakni di depan TJM ke utara sepanjang 300 meter. Sedangkan pekerjaan paket II-IV sepanjang 1,9 kilometer (km) hanya penutupan saluran irigasi dengan beton. Pembangunan taman, pedestrian, dan trotoar di tiga paket itu dikerjakan 2016.

Manajer TJM Sukoharjo, Hasto Edy, 40, saat dihubungi Solopos.com, Minggu, mengaku sudah mengetahui jembatan depan tempat kerjanya akan dibuat city walk. Saat sosialisasi pelaku usaha banyak yang protes karena tempat usaha terancam kehilangan lahan parkir. Sebab, jembatan yang dibangun pelaku usaha sejak bertahun-tahun lalu akan terkena proyek.

Edy mengaku bingung harus menempatkan kendaraan konsumen dan truk pengangkut sepeda motor di mana, jika jembatan depan dilernya dibangun city walk. Padahal, setiap hari lahan parkir di diler biasanya menampung puluhan sepeda motor dan mobil.
Dia berharap Pemkab memberi kebijaksanaan memberi akses jalan keluar-masuk dan lahan parkir yang memadai untuk pelaku usaha. “Kalau kepentingan kami tidak diakomodasi, Jl. Jenderal Sudirman bisa semrawut. Karena, kalau ada city walk satu-satunya lahan yang bisa dipakai buat parkir kendaraan ya bahu jalan itu. Padahal, parkir di situ tidak boleh. Terus kami harus bagaimana?” kata Edy.

Kepala Warung Sop Ayam Pak Min Klaten Cabang Sukoharjo, Yuliansyah, 21, mengatakan hal serupa. Dia meminta Pemkab memberi akses jalan keluar-masuk dan lahan parkir yang longgar di depan warungnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) selaku pengguna anggaran proyek tersebut, A. Hufroni, menginformasikan pekerjaan yang akan dilaksanakan sama dengan pekerjaan dari APBN yang telah dimulai terlebih dahulu. Dia tidak mungkin bisa memenuhi permintaan semua pelaku usaha untuk dibuatkan akses jalan dan lahan parkir.

“Tapi kami akan tetap mengakomodasi kepentingan para pelaku usaha,” ucap saat dimintai konfirmasi Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya