SOLOPOS.COM - Pekerja merampungkan pengerjaan paket IV proyek city walk di kawasan Sukoharjo kota, Senin (28/12/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

City Walk Sukoharjo, diketahui konstruksi bangunan proyek city walk di Sukoharjo diduga tak beres.

Solopos.com, SUKOHARJO–Konstruksi bangunan proyek city walk di saluran irigasi sekunder Colo Timur tepatnya di sisi timur Jalan Jenderal Sudirman (Jensud) diduga tidak beres. Tanah kerukan fondasi beton tidak dinaikkan yang berimplikasi pada berkurangnya kapasitas daya tampung air saluran irigasi sekunder.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini disampaikan Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Jigong Sarjanto, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (14/2/2016).

Dia mengaku mendapat laporan dari beberapa kawannya yang berdomisili di bantaran saluran irigasi sekunder Colo Timur. Menurut dia, tanah kerukan fondasi beton dibuang di tengah saluran irigasi sekunder. Mestinya, tanah kerukan fondasi bangunan dinaikkan sehingga kapasitas daya tampung air di saluran irigasi sekunder tetap besar. “Ada ketidak beresan konstruksi bangunan proyek city walk. Pemkab Sukoharjo jangan percaya sepenuhnya kepada kontraktor,” kata dia, Minggu.

Tanah kerukan fondasi beton yang dibuang di tengah saluran irigasi sekunder bakal memengaruhi kapasitas daya tampung air. Kapasitas daya tampung air bakal berkurang drastis dibanding sebelum penutupan saluran irigasi sekunder.

Alhasil, saat terjadi hujan lebat selama berjam-jam ditambah limpasan limbah rumah tangga maka air saluran irigasi sekunder bakal meluap. Bak pengontrol yang ukurannya sempit tak dapat mengalirkan air saluran irigasi sekunder. “Jangan menyalahkan faktor alam, curah hujan masih normal, masih tinggi tahun lalu. Pemkab harus bergerak cepat mencari solusinya. Bisa jadi, air saluran irigasi sekunder bakal meluap lagi saat terjadi hujan lebat,” papar dia.

Jigong menyinggung mengenai Pemkab Sukoharjo yang berencana membangun satu pintu saluran pembuangan air di sisi selatan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sukoharjo. Dia menilai pembangunan satu pintu saluran pembuangan air tak akan efektif menangkal banjir di kawasan kota Sukoharjo.

Menurut dia, solusi terefektif adalah membuat bendung gerak yang terdapat lima pintu saluran pembuangan air. Saat terjadi hujan lebat, air yang mengalir di saluran irigasi sekunder langsung masuk ke dalam bendung gerak. “Masyarakat yang berdomisili di bantaran saluran irigasi sekunder berang setelah rumah mereka terendam banjir tiga kali berturut-turut,” terang dia.

Jigong meminta agar Pemkab Sukoharjo mengevaluasi pengerjaan proyek city walk paket I dan IV di saluran irigasi sekunder Colo Timur. Selain itu, ia juga meminta agar pengerjaan proyek city walk paket II dan III ditinjau ulang.

Sementara itu, seorang warga Kampung Larangan, Kelurahan Gayam, Kecamatan Bendosari, Bambang Hermanto, mempertanyakan kebijakan yang diambil Pemkab Sukoharjo ihwal izin proyek city walk. Menurut dia, izin proyek city walk dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) menjadi acuan utama sebelum mengerjakan proyek tersebut.

Selama ini, belum ada pengerukan maupun perbaikan saluran drainase mulai dari sisi utara Rumah Dinas Bupati Sukoharjo hingga depan Kantor Bank Jateng. “Saluran drainase itu juga memasok air ke saluran irigasi sekunder Colo Timur saat terjadi hujan lebat. Sudah lebih dari 20 tahun belum pernah dikeruk,” papar dia.

Di sisi lain, Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Proyek City Walk, Sarwidi, mengatakan hanya melaksanakan dan bertanggung jawab dalam pengerjaan proyek city walk. Kebijakan yang diambil Pemkab Sukoharjo mengenai belum terbitnya izin dari Kemen PU merupakan kewenangan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo atau Penjabat (Pj) Bupati Sukoharjo.

Menurut dia, pengerjaan proyek city walk telah memperhitungkan titik tertinggi air saluran untuk mengantisipasi banjir. Namun, Kepala Dinas DPU Sukoharjo, Achmad Hufroni, maupun Pj Bupati Sukoharjo, Agus Santosa, belum dapat dimintai konfirmasi mengenai proyek city walk yang belum berizin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya