SOLOPOS.COM - city walk sukoharjo tinggal finishing (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

City walk Sukoharjo, BBWSBS berkukuh tak akan mengeluarkan rekomtek city walk.

Solopos.com, SUKOHARJO–Proses lelang paket II dan III pembangunan proyek city walk di saluran irigasi sekunder Colo Timur senilai Rp15,52 miliar telah rampung. Padahal, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) memastikan tidak akan menerbitkan rekomendasi teknis (rekomtek) sebagai syarat utama penerbitan izin penggunaan aset dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU dan Pera).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Sukoharjo, Jumat (23/9/2016), lelang penataan jalan wajah kota Jl. Jenderal Sudirman paket II senilai Rp7,29 miliar dimenangkan PT Karya Bisa. Sementara lelang penataan jalan wajah kota Jl. Jenderal Sudirman paket III senilai Rp8,23 miliar dimenangkan PT Budi Karya Luhur. Pemenang lelang pembangunan proyek city walk paket II dan III diumukan pada Rabu (21/9/2016). Saat ini, proses lelang dalam tahap masa sanggah hasil lelang selama lima hari.

Pejabat Humas BBWSBS, Bambang, mengatakan BBWSBS telah melakukan pertemuan dengan Pemkab Sukoharjo yang dihadiri langsung pejabat dari Kemen PU dan Pera dan pakar hidrologi asal Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo pada akhir Agustus. Hasilnya, BBWSBS tidak akan menerbitkan rekomtek sebagai syarat utama penerbitan izin penggunaan aset dari Kemen PU dan Pera.

“Kami tak mau melanggar regulasi, aturannya sudah jelas. Saluran irigasi sekunder itu masih tercatat sebagai aset milik KemenPUPR. Siapapun yang melakukan kegiatan pembangunan harus izin terlebih dahulu kepada KemenPUPR,” kata dia, kepada Solopos.com, Jumat.

Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 1/2016 tentang Tata Cara Perizinan Pengusahaan Sumber Daya Air dan Penggunaan Sumber Daya Air menyebutkan pemanfaatan sumber daya air dapat digunakan untuk konstruksi jembatan, jaringan perpipaan air bersih, jaringan kabel listrik atau telefon.

Menurut Bambang, proyek city walk menutup saluran irigasi sekunder berpengaruh pada berkurangnya kapasitas debit air. “Pemanfaatan sumber daya air tanpa harus menutup saluran irigasi atau sungai. Buktinya terjadi banjir yang merendam rumah penduduk dan ruas Jl. Veteran,” ujar dia.

Bambang mengungkapkan saluran irigasi sekunder Colo Timur memang berfungsi ganda yakni saluran irigasi pertanian dan drainase kota. Banjir yang terjadi pada akhir 2015 dan awal 2016 terletak di saluran irigasi. Hal ini dipicu penutupan saluran irigasi dengan dicor beton sehingga mengurangi kapasitas debit air.

Hal senada diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWSBS, Antonius Suryono. Dia mengusulkan agar Pemkab Sukoharjo mengambil alih saluran irigasi sekunder milik aset Kemen PU dan Pera. Pemkab harus mengurus proses pengambialihan aset saluran irigasi ke Kementerian Keuangan (KemenKeu).

“Solusinya ya saluran irigasi sekunder diambilalih oleh Pemkab. Kalau sudah diambilalih, silakan mau ditutup, mau dibongkar karena sudah milik Pemkab,” terang dia.

Sebelumnya, Sekda Sukoharjo, Agus Santosa, mengatakan pengerjaan proyek city walk di saluran irigasi sekunder Colo Timur tetap dilanjutkan pada 2016. Menurut Agus, kini status kepemilikan Jl. Jenderal Sudirman menjadi milik Pemkab Sukoharjo. Sebelumnya, ruas jalan protokol itu berstatus jalan provinsi. Terlebih, drainase kota di pinggir Jl. Jenderal Sudirman milik aset Pemkab Sukoharjo.
“Banjir yang terjadi lantaran meluapnya saluran irigasi sekunder Colo Timur tetap menjadi bahan evaluasi untuk melanjutkan proyek city walk. Kami juga telah membangun pintu pembuangan air sehingga tak masalah jika turun hujan lebat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya