SOLOPOS.COM - Deretan PKL city walk Solo. (JIBI/Solopos/Dok)

City walk Solo, PKL city walk menuntut janji DPP.

Solopos.com, SOLO–Pedagang kaki lima (PKL) gerobak kuning yang berjualan di city walk Jl. Slamet Riyadi menagih janji Dinas Pengelolaan Pasar (DPP). Mereka mengaku tidak pernah diajak berembuk rencana relokasi yang sudah digulirkan Pemkot Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Paguyuban Pedagang Kali Lima Purwotomo (Kalitomo),  Sukirno Saptoraharjo, mengatakan DPP tidak membuka peluang musyawarah bersama PKL city walk selama masa toleransi.

“Dinas [DPP] hanya memberikan surat pemberitahuan relokasi. Hla mbok kami diajak rembukan dulu sebelum penertiban,” terangnya ketika ditemui Solopos.com di city walk Purwosari, Jumat (30/10/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Sukirno mengungkapkan belakangan sejumlah PKL yang berjualan di wilayah Purwosari sampai Ngapeman mulai didatangi oknum lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memobilisasi pedagang untuk melakukan demonstrasi.

“Belakangan ada PKL yang didatangi LSM. Mereka mengajak demonstrasi Minggu [(1/11/2015)]. Kami sepakat menolak demonstrasi. Yang dibutuhkan saat ini duduk bersama mencari kebijaksanaan pemerintah bukan demonstrasi,” katanya.

Menurut Sukirno, sebanyak 58 PKL aktif yang sempat menimbang beberapa opsi relokasi yang ditawarkan DPP akhirnya sepakat menolak berjualan tempat baru dengan alasan tempat yang disebutkan seperti halaman Stadion R. Maladi, Pasar Penumping, sebelah selatan Lapangan Kota Barat, serta Galabo sepi pengunjung.

“Halaman stadion dan pasar itu sepi pengunjung. Kalau di Lapangan Kota Barat, gerobak PKL tidak muat masuk selter. Nanti kalau gerobak di luar selter, jalan tambah macet. Pedagang ada yang sudah mencoba berjualan di sana. Selama dua hari cuma dapat Rp20.000/hari. Itu bukan omong doang, tapi sudah kami buktikan sendiri,” bebernya.

Disinggung soal waktu tenggang yang diminta PKL city walk, Sukirno mengatakan tidak meminta tenggat. “Kami tidak menentukan batas waktu penguluran sampai kapan. Kalau bisa penertiban dibatalkan. Prinsipnya kami manut ditata asal tidak digusur,” ujarnya.

Sukirno mengusulkan lokasi relokasi berjualan yang mungkin bisa diterima kalangan pedagang diharapkan tidak terlalu jauh dari tempat mereka berjualan saat ini.

“Sebagian PKL ini rumahnya dekat. Untuk membawa gerobak ke tempat-tempat yang disebut dinas [DPP] terlalu jauh. Sebaiknya pindah tidak terlalu jauh. PKL Purwotomo bisa ke Jl. Perintis Kemerdekaan. PKL dekat Solo Grand Mall pindah ke samping barat itu. Pedagang kan sudah punya pelanggan. Paling tidak butuh waktu setahun untuk dapat pelanggan di tempat baru,” ungkapnya.

Menanggapi keluhan PKL city walk, Kepala DPP Solo, Subagiyo, mengatakan pihaknya akan mengundang PKL dalam waktu dekat. “Pekan-pekan depan kami undang untuk pertemuan dan kami berikan solusi yang pasti,” katanya

Subagiyo menegaskan DPP batal menertibkan PKL city walk pada Minggu (1/11/2015) mendatang. “Tidak jadi Minggu nanti. Kami akan tentukan setelah pertemuan dengan PKL,” singkatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya