SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO- Pembangunan city walk sepanjang 10 kilometer (km) yang akan mengintegrasikan sejumlah jalan sebagai inner ring road Kota Solo, mendapat sorotan. Kalangan DPRD setempat menanggapi beragam rencana pembuatan city walk di jalan-jalan lainnya, termasuk di Jl Veteran, yang dimungkinkan pelaksanaannya tahun 2013.

Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Supriyanto dengan tegas menolak rencana Pemkot Solo memulai pembangunan city walk di Jl Veteran tahun depan. Menurut Supriyanto, akan lebih baik jika Pemkot saat ini fokus pada perbaikan dan mengoptimalkan pemanfaatan keberadaan city walk pertama di Jl Slamet Riyadi terlebih dahulu, sebelum memulai pembangunan city walk di jalan-jalan lainnya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Evaluasi terhadap pembangunan city walk di Jl Slamet Riyadi, menurut saya itu adalah proyek gagal terhadap pemanfaatannya untuk fungsi city walk. Sehingga bila Pemkot akan melanjutkan pembangunan city walk di jalan-jalan lainnya, termasuk di Jl Veteran, kami menolak,” tegas Supriyanto ketika ditemui wartawan di Gedung Dewan, Selasa (17/1).

Dinilainya city walk di Jl Slamet Riyadi sebagai proyek gagal, dijelaskan Supriyanto, karena saat ini pemanfaatannya dari fungsi keberadaan city walk tersebut tidak optimal. Sampai saat ini city walk di Jl Slamet Riyadi seharusnya bisa memfasilitasi para pejalan kaki, justru masih digunakan untuk kegiatan-kegiatan lainnya, seperti parkir dan pedagang kaki lima (PKL).

“Sehingga akan lebih baik anggaran untuk city walk digunakan untuk kebutuhan lain seperti perbaikan drainase dan sebagainya,” imbuh dia.

Sedikit berbeda disampaikan Wakil Ketua DPRD lainnya, Muhammad Rodhi. Rodhi menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan <I>city walk<I> di sejumlah jalan di Kota Bengawan itu.

“Secara desain kota, sebenarnya tidak ada masalah. Karena pada dasarnya, pembangunan city walk merupakan salah satu langkah pemerintah untuk memenuhi hak para pejalan kaki,” kata Rodhi.

Namun selain harus mempertimbangkan sisi pendanaannya, Rodhi juga berharap Pemkot memiliki konsep dan perencanaan yang jelas tentang keberadaan city walk ke depan.

“Pemkot tentunya harus pula memasukkan program city walk ini dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) agar pembangunannya dapat berkelanjutan, tidak sepotong-sepotong, sehingga proyek tersebut benar-benar menjadi proyek terpadu,” tegas Rodhi. JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya