SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Citilink membuka rute baru Solo-Padang-Palembang. Penerbangan tak mampir Bandara Soetta, melainkan Bandara Halim Perdanakusuma.

Solopos.com, SOLO — Bisnis penerbangan di Solo berkembang pesat selama dua tahun terakhir yang didukung perkembangan hinterland Solo. Momen ini pun dimanfaatkan Citilink membuka connecting flight (penerbangan lanjutan) menuju ke Padang dan Palembang melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sales Representatif Citilink Solo, Ria Vitari, menyampaikan penerbangan lanjutan ke Padang berangkat dari Solo pukul 08.45 WIB, kemudian berangkat dari Jakarta pukul 11.30 WIB. Kemudian dari Solo pukul 15.40 WIB dan disambung dari Halim Perdana Kusuma pukul 19.30 WIB. Jadwal penerbangan Solo-Jakarta-Palembang dilayani pukul 11.40 WIB dan 15.40 WIB dari Solo kemudian connecting dari Jakarta pukul 15.00 WIB dan 18.20 WIB.

Dia mengungkapkan potensi dari dua daerah tersebut cukup tinggi. Namun diakuinya belum banyak yang mengetahui pembukaan penerbangan lanjutan ini sehingga penjualan belum bisa maksimal. Oleh karena itu Citilink masih menggencarkan promosi.

“Potensi penerbangan dari Solo ke berbagai kota di Indonesia dan sebaliknya cukup tinggi, tapi karena keterbatasan pesawat sehingga masih memanfaatkan connecting flight,” ungkap Ria, Selasa (11/10/2016).

Sementara ini, penerbangan lanjutan yang tersedia baru Padang dan Palembang karena dua rute tersebut yang jadwalnya berdekatan. Dia mengatakan keunggulan layanan ini di antaranya waktu tunggu hanya 1,5 jam hingga 3 jam dan tempat tunggu di Bandara Halim Pedana Kusuma yang lebih nyaman dari Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

“Penumpang yang banyak memanfaatkan connecting flight menuju Padang adalah pedagang. Tidak luput juga dengan Solo yang memiliki pasar tekstil tradisional terbesar, yakni Pasar Klewer,” ujarnya.

Sales Representatif Citilink Solo, Cahyo Katon, mengungkapkan penumpang dari dan menuju Sumatra ini tidak hanya pedagang tapi ada juga penduduk asli Solo yang transmigrasi dan ingin mengunjungi kampung halaman. Pelajar atau mahasiswa dari pulau tersebut juga banyak yang menuntut ilmu di Kota Bengawan.

Lebih lanjut Cahyo mengungkapkan potensi lain yang bisa digarap adalah rute Medan, Jambi, Batam, dan Pekanbaru. Dia mengatakan maskapai penerbangan low cost carrier (LCC) ini menambah satu pesawat tapi fokus digunakan untuk mengembangkan rute menuju Indonesia timur. Oleh karena itu, hingga kini belum ada pembukaan rute baru dari Solo oleh Citilink dan lebih memanfaatkan penerbangan lanjutan.

“Agresivitas pembangunan di daerah hinterland atau penyangga Solo, seperti Boyolali, Sukoharjo, dan Karanganyar ini yang membuat penumpang tumbuh pesat. Dari empat jadwal penerbangan Citilink ke Jakarta, rata-rata load factor bisa mencapai 92%. Namun saat ini sedang low season, turun 3%-4% menjadi 87%,” ujarnya.

Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Daryono, mengatakan Solo sebagai kota perdagangan menjadi daya tarik bagi kota lain untuk datang dan berkunjung. Selain itu, Solo juga kuat di subsektor kuliner dan shopping, dua hal yang masuk dalam pengembangan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Menurutnya, hal ini harus bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk pengembangan usaha dan biro wisata untuk bisa mendatangkan grup atau wisatawan menuju Kota Bengawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya