SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JEMBER — Jember Fashion Carnaval (JFC) 2019 sudah terselenggara pada Minggu (4/8/2019) lalu dengan meriah. Namun Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur menolak acara tersebut karena menganggap kegiatan itu melanggar norma-norma kesusilaan dan agama.

Seruan tersebut dikemukakan Ketua FPI Jatim Habib Haidar Alhamid setelah mendapat masukan. Pihaknya juga memantau media sosial yang ramai dengan penampilan seksi artis Cinta Laura dan sebagian talenta JFC 2019. FPI menilai dandanan mereka agak vulgar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami menolak, kami mengingkari. Setop. Berhenti. Saya ketemu siapapun, saya akan bicara. Jangan salahkan orang ngomong, seperti kalian tidak mau disalahkan dalam berbuat. Tahun depan tidak perlu diselenggarakan,” kata Haidar seperti dikutip Suara.com dari Beritajatim.com, Selasa (6/8/2018).

Dengan tegas, Haidar menyebut JFC sebagai bentuk kemungkaran. “Apalagi?” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

“Pertama, ada umbar aurat. Ada kemungkinan meninggalkan salat. Kedua, tidak ada manfaat. Apa sekarang manfaat dari kemaksiatan? Dosa. Mendapatkan uang dari acara maksiat? Haram,” ujar Haidar.

Haidar juga mempertanyakan kontribusi JFC untuk Jember. Menurutnya, JFC tidak perlu dibanggakan karena menilainya sebagai maksiat.

“Terus Jember jadi apa setelah ada JFC? Apa lebih makmur? Apa lebih sengsara? Jember tidak lebih baik (setelah ada JFC). Kalau cuma mengekspos, menjual rakyatnya dengan telanjang, apa gunanya sih? Dengan kemaksiatan, sekarang apa yang perlu dibanggakan? Jember dikenal dengan telanjang, dengan maksiat, dengan meninggalkan salat, sehingga dengan acara-acara seperti itu mendatangkan uang? Apa seperti itu yang diharapkan? Jember maju, perputaran uang banyak, dengan maksiat?”

FPI Jatim meminta agar Jember tak hanya dikagumi penduduk bumi, tapi juga langit. “Jangan dikagumi penduduk bumi, tapi dimurkai penduduk langit, terutama dimurai pencipta langit dan bumi,” katanya.

Terpisah, CEO JFC Suyanto mengatakan, tidak bisa memuaskan semua orang. “Kalau mau memuaskan semua, ya akhirnya tidak berjalan JFC ini. Kalau ada kuisioner, mungkin yang suka seratus banding satu. Kalau ada satu yang protes, lalu yang seratus tidak perlu lihat. Ditimbang beginilah: antara mudarat dengan manfaatnya,” katanya.

Suyanto mengingatkan, banyak tamu yang datang ke Jember dan membawa pemasukan untuk masyarakat. “Kita berpikir tidak hanya dari satu sisi. Kalau tidak suka kethok ngono [kelihatan penampilan seperti itu], ya merem (memejamkan mata),” katanya.

JFC adalah karnaval fashion di atas jalan raya sepanjang 3,6 kilometer dan diikuti 600 orang model yang berasal dari warga biasa. Tahun ini adalah tahun ke-18 penyelenggaraannya.

Cinta Laura

Dalam JFC 2019, Cinta Laura menjadi sosok pamungkas yang ditunggu-tunggu. Dia berlenggok mengenakan pakaian Hudoq yang diciptakan Jember Fashion Carnaval. Saat tampil di depan masyarakat, Cinta seperti model profesional dan kepercayaan dirinya bisa dilihat dari aksinya memamerkan pakaian tersebut.

Cinta Laura di JFC 2019 (Instagram @cintalaura.official)

Hudoq memiliki makna tarian suku di Kalimantan Timur sebagai wujud rasa terima kasih kepada Tuhan karena tanah yang subur dan beras yang kaya, juga terbebas dari penyakit. Menurut kepercayaan tradisional Bahau, Busang, Modang, dan Ao’theng, dan orang Penihing, Hudoq adalah 13 hama perusak tanaman, termasuk tikus, singa, dan gagak.

Dalam festival tersebut, para Hudoq dilambangkan oleh penari yang memakai topeng mewakili hama dan pakaian yang terbuat dari pinang atau kulit pohon pisang. Tarian selesai ketika dua hudoq manusia keluar dan mengejar hudoq hama.

Dalam foto yang beredar di media sosial, Cinta Laura tampil seksi dengan pakaian Hudoq tersebut. Kakinya yang jenjang dia pamerkan seraya tangannya mengembangkan sayap pakaian tersebut.

Di kesempatan itu juga, Cinta membawakan single terbarunya yang berjudul Vida. Dia bernyayi di panggung berjalan yang didekorasi seperti sayap kelelawar. Cinta berdiri di tengah antara sayap.

Saat membawakan single tersebut, Cinta rupanya berganti pakaian. Di pakaian kedua, Cinta mengenakan koleksi Goddess dari Rinaldy Yunardi. Rinaldy yang biasa disapa Yungyung ini menjelaskan kalau pakaian tersebut adalah koleksi Goddess 2017.

“Iya benar, Cinta mengenakan pakaian saya dari koleksi Goddess tahun 2017,” terang Yungyung melalui pesan singkat kepada Okezone, Senin (5/8/2019).

(Instagram @cintalaura.official)

Selain itu, headpiece yang dikenakan Cinta pun rupanya berasal dari buah tangan Yungyung. Namun, headpiece-nya berasal dari koleksi terbaru. Headpiece-nya berbentuk seperti bulu angsa yang terbuat dari material emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya