SOLOPOS.COM - Nilufer di serial Cinta Elif (Istimewa)

Cinta Elif Antv malam ini menegangkan!

Solopos.com, SOLO — Omer di serial Cinta Elif Antv, Kamis (12/11/2015), menemukan secercah harapan untuk mengurai kasus jual beli ilegal organ manusia yang dibawahi Tayyar Dundar. Sementara Nilufer dengan segenap penyesalannya mengakui pernikahan sirinya dengan Metin di hadapan sang kakak, Elif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Elif memberanikan diri untuk masuk ke ruangan, tempat sumber suara tembakan terdengar. Bukan Omer yang ditembak, melainkan pria yang ia temui saat menyerahkan uang.

Pria itu bernama Nedim. Ia dipaksa Metin untuk menggantikan dirinya, agar tidak ditangkap tim Sami Bey dan Omer dalam kasus pencucian uang.

Omer menyuruh Elif untuk membantu Nedim agar bertahan hidup. Omer keluar ruangan untuk memeriksa keadaan sekitar. Elif mengajak berbicara Nedim agar pria itu rileks. Nedim mengaku ia bukan orang jahat. Ia dipaksa Metin karena diiming-imingi bantuan untuk mendapatkan transplantasi jantung bagi putrinya, Dilara, yang berusia enam tahun.

Tak lama kemudian Pak Sam datang. Ia segera memanggil anggota timnya. Mereka membawa Nedim ke rumah sakit.

Di Turki, kakak ipar Omer, Melike, dengan perasaan bersalah, menelepon ibu mendiang Sibel, Fatma. Ia menawarkan bantuan jika sewaktu-waktu Fatma membutuhkannya pascakematian sang suami. Fatma menolak mentah-mentah bantuan tersebut karena beranggapan Melike telah menyebabkan serangan jantung suaminya kambuh hingga akhirnya meninggal.

Di dalam mobil, Tayyar menyuruh kakak Omer, Husein dan Ali untuk menjaga lokasi operasi ilegalnya. Husein menolak dan pergi begitu saja.

Sementara itu, Nilufer bertengkar dengan Asli di teras depan rumah. Asli bersikeras ingin ke kantor polisi untuk menangani kasus di keluarga mereka. Nilufer berusaha menenangkan Asli. Asli bersedia masuk rumah untuk berdiskusi dengan Nilu.

Huliya, pembantu di keluarga Denizer, membawakan telepon kepada Nilufer. Ternyata, ibu Metin yang menelepon. Ibu Metin meminta Nilufer agar bergegas ke rumahnya karena Metin akan membawa mereka pergi ke suatu tempat yang lebih aman. Nilufer menolak dan mengatakan semuanya telah berakhir.

Metin bersiap kembali ke Istanbul. Ia mendapat laporan soal Nilufer yang sempat pergi ke rumah Tayyar dan berada di rumahnya sendiri. Tidak di rumah Metin. Sesampai Metin di rumahnya, ia menenangkan sang ibu yang khawatir karena Nilufer tak kunjung datang.

Di rumah sakit, Omer menghubungi Pelin untuk mencari tahu tentang Dilara. Pelin segera pergi ke rumah sakit. Ternyata, Arda membuntutinya. Pelin memberi tahu Omer bahwa Dilara mengidap penyakit jantung sejak lahir. Untuk itulah ia membutuhkan pendonor dan harus melakoni transplantasi jantung secepatnya.

Omer paham situasi sulit Nedim. Ia menginterogasi Nedim agar mau memberi tahunya tempat terselubung yang digunakan tim dokter untuk melakukan operasi transplantasi organ secara ilegal.

Omer bersama Pelin, Arda, dan Sami Bey bergegas ke tempat yang diberitahukan Nedim. Elif diturunkan di tengah perjalanan. Pak Sam menyarankan agar Elif pulang ke rumah dan tidak ikut dalam penyergapan mereka. Elif tampak berat hati tapi ia menurut. Ia berpesan kepada Omer agar hati-hati saat penyergapan.

Sampai di rumah, Asli marah-marah kepada Elif karena menganggap adiknya itu selalu melakukan hal berbahaya tanpa kompromi terlebih dahulu. Elif masuk kamarnya dan ingat penjelasan Omer tentang alat penyadap suara yang mungkin diselundupkan di barang Elif, sehingga Metin tahu rencana penyergapan mereka di Roma.

Elif mulai memeriksa barang-barangnya. Di salah satu tas, Elif menemukan alat penyadap suara tersebut. Ia tertegun sejenak. Lalu, Nilufer masuk ke kamar Elif dan mengaku dirinya yang telah memasukkan alat itu di tas Elif. Nilufer menangis dan meminta maaf.

Elif marah bukan kepalang ketika Nilufer mengurai satu per satu curahan hatinya yang merasa sendiri saat disekap. Hingga kemudian bertemu dengan Metin dan akhirnya jatuh cinta. Nilufer mengakui dirinya telah menjadi istri Metin. Ia membongkar nama asli Metin, yaitu Fatih.

Sementara itu, penyergapan tim Sami Bey, Arda, Pelin, dan Omer di tempat operasi ilegal berhasil. Mereka membekuk dokter dan perawat yang ikut dalam praktik terselubung tersebut. Di rumah, Tayyar gusar diberi tahu anak buahnya tentang praktik operasi ilegal mereka yang gagal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya