SOLOPOS.COM - Tim Siber Bareskrim Mabes Polri menghadirkan tersangka saat merilis pengungkapan sindikat penyebar isu-isu provokatif di media sosial, di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/2). Direktorat Tindak Pidana (Dirtipid) Siber Bareskrim Polri menangkap enam orang yang tergabung dalam grup WhatsApp The Family Muslim Cyber Army (MCA) dan tersangka kasus ujaran kebencian/SARA serta kasus yang diselesaikan secara restorative Justice. ANTARA FOTO/Reno Esnir/kye/18.

Upaya polisi menggalakkan patroli siber tidak terkait pilkada maupun Pilpres 2019.

Solopos.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya mendeklarasikan gerakan Anti Hoax sekaligus membentuk tim khusus di jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Tim ini akan melakukan patroli siber guna memberantas semua berita palsu atau hoax yang beredar di media sosial.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Idham Aziz, mengemukakan pihaknya akan fokus memberantas seluruh berita palsu atau hoax yang dinilai semakin meresahkan masyarakat Indonesia. Menurutnya, selain mendeklarasikan anti hoax, tim patroli siber juga sudah siap bergerak untuk memonitor semua isu negatif di media sosial yang berdampak ke masyarakat.

“Jadi secara terstruktur, Dirkrimsus juga sudah menyiapkan 1 tim khusus untuk menangani kasus hoax yang terjadi di jajaran Polda Metro Jaya. Kami ingin negara ini bebas dari hoax, karena hoax ini sangat berbahaya dan bisa menjadi virus untuk memecah-belah bangsa,” tuturnya, Senin (12/3/2018).

Dia menjelaskan kepolisian juga berencana menggandeng semua elemen masyarakat untuk turut serta memerangi hoax ?seperti membagikan stiker anti hoax dan kaos kepada publik. Idham optimistis deklarasi dan gerakan anti hoax yang dilakukan kepolisian dapat mengurangi penyebaran berita hoax yang kini semakin merajalela di Indonesia.

“Jadi di deklarasi kita ada kaus yang tulisannya ada lawan, kita lawan dengan beberapa kegiatan tadi, ada berita hoax kita kejar kemudian kita tangkap kemudian kita adili,” katanya.

Dia membantah Deklarasi Anti Hoax yang dilakukan kepolisian berkaitan dengan pilkada maupun Pilpres 2019. Menurutnya, gerakan itu dilakukan kepolisian agar situasi keamanan di Jakarta bisa terjaga dengan baik.

“Deklarasi ini tidak ada kaitannya dengan Pilkada apalagi Pilpres. ini kami lakukan agar situasi di jakarta sebagai barometer keamanan nasional bisa terjaga dengan baik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya