SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah subsidi (Kementerian PUPR)

Solopos.com Stories

Solopos.com, SOLO — Meski harganya relatif lebih murah dibandingkan rumah komersial, membeli rumah subsidi tetap bisa membuat keteteran para pekerja dengan gaji kisaran upah minimum kabupaten/kota atau UMK 2022 di wilayah Solo dan sekitarnya.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Merujuk data Real Estat Indonesia (REI) Komisariat Soloraya, cicilan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi setiap bulannya saat ini di angka Rp900.000-Rp1,3 juta. Angka itu mencapai 50%, bahkan lebih, dari UMK daerah di Soloraya.

Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com, Selasa (23/8/2022), UMK 2022 di Soloraya paling tinggi yakni Kabupaten Karanganyar senilai Rp2.064.313. Sedangkan UMK Solo senilai Rp2.035.720.

Dengan cicilan rumah subsidi segitu, sisa gaji pekerja berpenghasilan UMK Solo dan sekitarnya di kisaran Rp1 juta hinga Rp800.000. Hal ini tentu akan membuat seorang pegawai pusing tujuh keliling untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Belum lagi bila dia sudah berkeluarga dan sang istri tidak bekerja atau punya penghasilan tetap. Dia harus mencari pendapatan tambahan untuk mencukupi kebutuhannya. Caranya bisa dengan bekerja sampingan atau dibantu sang istri untuk bekerja.

Baca Juga: Kisah Pekerja Bergaji UMK Solo Berburu Rumah Subsidi, Sempat Tertarik tapi…

Namun, bila jalan itu diambil, tentu akan berdampak juga kepada tersitanya energi dan mental si pekerja. Belum lagi habisnya waktu untuk bekerja sehingga tidak punya waktu untuk anak-anak.

Kesepakatan dengan Bank

Ketua Real Estat Indonesia (REI) Komisariat Soloraya, SS Maharani, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (23/8/2022), menuturkan besaran angsuran rumah sebenarnya tergantung kesepakatan dengan bank. Tapi kebanyakan besaran angsuran rumah subsidi di Solo dan sekitarnya tahun ini Rp900.000 hingga Rp1,3 juta per bulan.

“Sebenarnya besaran angsuran kan tergantung hasil komunikasi dengan bank. Bila dapat angka Rp900.000 itu kan pembeli masih bisa minta nego Rp700.000. Tapi itu berkonsekuensi tambahnya besaran uang muka, atau lamanya masa angsuran,” terangnya.

Baca Juga: Dilema Pekerja Solo Bergaji UMK: Cari Rumah dalam Kota Sulit, Luar Kota Jauh

Menurut Maharani, idealnya angsuran rumah maksimal 30 persen dari gaji/penghasilan. Dengan begitu sisa gaji untuk kebutuhan hidup masih aman. Terlebih bila dalam satu keluarga yang bekerja tidak hanya satu orang.

“Kalau masih di angka 30 persen dari pendapatan yang untuk mengangsur, masih bisa,” katanya. Di sisi lain, Maharani menyatakan saat ini rumah subsidi sudah tidak ada di wilayah Solo. Sebab harga tanah di Solo sudah terlalu tinggi sehingga akan memberatkan pengembang.

Dengan kondisi itu, ia mengatakan para pengembang perumahan telah menggeser pilihan lahan rumah bersubsidi di daerah-daerah penyangga di Soloraya. Dengan harga tanah yang masih terjangkau, cukup meringankan pengembang perumahan.

Baca Juga: Intip The Nyaman Riverside, Kompleks Perumahan Terakhir yang Dibangun di Solo

“Di Solo dipastikan sudah tidak bisa bangun rumah subsidi. Tanah di Solo tidak hanya tinggi. Tapi memang kalau untuk rumah subsidi eman-eman. Ya karena harganya mahal, sehinga lebih untuk yang lain. Karena Solo ini jadi metropolitannya Soloraya,” urainya.

Maksimal Penghasilan Rp8 Juta

Mengenai cicilan KPR subsidi yang mencapai Rp900.000-Rp1 jutaan per bulan dibenarkan kalangan perbankan. Cicilan rumah subsidi di Solo dan sekitarnya itu dengan catatan harganya di kisaran Rp150 juta.

Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com dari leaflet terbaru KPR BTN, nasabah bisa mengajukan KPR maksimal kredit Rp150 juta dengan jangka waktu 25 tahun. Cicilannya senilai Rp976.000/bulan.

Baca Juga: Makin Susah Beli Rumah di Solo, Sejak 2017 Hanya 2 Perumahan Dibangun

“Rumah subsidi cicilan ada di Rp900.000-Rp1 jutaan jadi masih masuk kalau UMK Soloraya. Rata-rata memang yang beli sesuai UMK dari kota atau kabupaten Soloraya,” kata Consumer Loan Marketing KPR PT Bank Tabungan Negara (BTN) Kota Solo, Teuku Agam, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (19/8/2022).

Penetapan cicilan pun, menurut Agam, maksimal 50 persen dari total pendapatan, baik single income atau join income calon nasabah. Sesuai regulasi, rumah subsidi disediakan untuk masyarakat berpenghasilan maksimal Rp8 juta, baik single income atau gabungan income suami-istri.

Sebelumnya, sejumlah pekerja dengan gaji kisaran UMK di Solo menceritakan perburuan mereka untuk mendapatkan rumah dengan harga terjangkau di Soloraya. Namun ternyata tidak lah mudah.

Tidak hanya soal harga dan besaran cicilan yang jadi pertimbangan, tapi juga faktor jarak dan kualitas bangunan rumah yang akan dibeli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya