SOLOPOS.COM - Suasana sebuah gerai alas kaki produk lokal di Pasar Baru, Bandung. Indonesia disebut memiliki keunggulan yang makin meningkat dalam produksi dan ekspor produk alas kaki di pasaran internasional. (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

London (Solopos.com) – China saat ini sudah makin kehilangan keunggulannya sebagai negara manufaktur yang memiliki biaya operasi paling rendah. Akibat makin meningkatnya beraneka biaya di China, saat ini posisinya makin tergeser oleh negara-negara lain seperti Indonesia dan Bangladesh.

ALAS KAKI -- Suasana sebuah gerai alas kaki produksi lokal di Pasar Baru, Bandung. Indonesia disebut memiliki keunggulan yang makin meningkat dalam produksi dan ekspor produk alas kaki di pasaran internasional. (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Berdasarkan laporan terbaru yang dirilis perusahaan konsultan internasional KPMG yang dikutip BBC, Kamis (15/9/2011), tingkat upah minimum di China saat ini meningkat empat kali lipat dibandingkan negara lain di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Namun laporan itu juga menyatakan, China masih bisa bertahan lantaran tingkat produktivitas dan ketersediaan infrastrukturnya yang bagus. China masih unggul di bidang produksi produk-produk elektronika dan furnitur.

“Kalau orang memilih produksi di China karena biaya operasional yang sangat rendah, itu sudah jadi masa lalu,” ujar Nick Debnam, pemimpin KPMG Asia-Pasifik. “Daya beli di negara-negara Barat yang belum membaik membuat perusahaan susah membebankan meningkatnya biaya produksi ke konsumen. Kondisi ini membuat perusahaan-perusahaan harus mengubah strategi produksi mereka,” katanya.

Menurut KPMG, salah satu penyebab utama melonjaknya biaya produksi adalah kondisi kependudukan negeri itu. Kebijakan keluarga berencana (KB) ketat yang hanya mengizinkan satu anak membuat jumlah tenaga kerja merosot drastis. Akibat makin langkanya tenaga kerja, pekerja pun makin menuntut upah yang lebih tinggi.

Laporan ini didasarkan pada wawancara dengan 12 perusahaan multinasional seperti Ikea serta Li Fung, perusahaan Hong Kong yang memasok barang untuk pengecer besar seperti Wal-Mart.

Di sisi lain, menurut laporan KPMG, produksi busana dan alas kaki kini lebih merata di Asia. Indonesia dan Vietnam disebut punya spesialisasi untuk produk alas kaki, sementara India unggul di bidang produksi tekstil dan produk turunannya serta produk metal. Menurut perkiraan KPMG, ekspor alas kaki seperti sepatu dan sandal dari Indonesia meningkat 42 persen tahun 2010 lalu.

bas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya