SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

China [SPFM], China semakin mempererat genggaman mereka di situs sosial media, demi mencegah komentar negatif soal pemerintah komunis. Peraturan terbaru menyebutkan, para pengguna sosial media paling populer di China, Sina Weibo, dilarang memakai nama palsu. Dilansir dari Telegraph, pemerintah China mewajibkan 250 juta pengguna Weibo mendaftar ulang dan mencantumkan nama asli, nomor telepon dan nomor kartu identitas mereka. Jika tidak, mereka dipastikan tidak bisa menuliskan status apapun di sosial media mirip Twitter tersebut. Namun hingga penutupan, tercatat hanya 19 juta pengguna yang melakukan daftar ulang.

Langkah ini dilakukan pemerintah China untuk memudahkan mereka mencari dan menangkap para pemilik akun, jika menulis sesuatu yang negatif terhadap pemerintah. Hal ini menyusul popularitas Weibo yang semakin menggantikan fungsi televisi dan koran. Seperti sosial media lain, Weibo juga menjadi tempat berbagi berita, gosip, hiburan, skandal dan opini. Pengaruhnya terhadap berbagai kebijakan pemerintah juga cukup terasa. [vivanews/dev]

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya