Solopos.com, SHANGHAI – Kesuksesan pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melaju ke final China Open Super Series Premier 2013, memperbaiki hasil yang mereka dapatkan di kejuaraan yang sama tahun lalu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pada tahun lalu Tontowi/Liliyana terhenti di semifinal. Ganda campurna Juara Dunia 2013 tersebut melangkah ke final berkat kemenangan straight game 21-9, 21-11 atas pasangan Korea Selatan, Kim Ki Jung/Kim So Young di Yuan Shen Gymnasium, Shanghai, Sabtu (16/11/2013) siang WIB.
Kemenangan ini membuat Tontowi/Liliyana mengantongi keunggulan pertemuan 2-0 atas Kim/Kim yang merupakan semifinalis Korea Open Grand Prix Gold 2013. Pelatih Tontowi/Liliyana, Nova Widianto, menyebut kemenangan ini berkat keunggulan Indonesia dalam permainan net.
“Kim So Young sepertinya sudah takut duluan dengan permainan depan Liliyana. Pasangan Korea ini hanya bermain bertahan saja, di depan net juga selalu kena terus sama Liliyana,” ujar Nova dilansir badmintonindonesia.org.
Tontowi juga menyebut keunggulan permainan net menjadi salah satu faktor penentu kemenangan atas pasangan Korea Selatan tersebut. “Lawan banyak mengangkat bola, mungkin karena Kim So Young bingung juga menghadapi Ci Butet (Liliyana) di depan net,” sebut Tontowi.
Lolos cukup mudah ke partai puncak, Tontowi/Liliyana sudah ditunggu lawan yang cukup berat. Unggulan keempat yang juga peraih medali perunggu Olimpiade London, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, menjadi lawan Tontowi/Liliyana di final.
Pasangan asal Denmark tersebut lolos ke final setelah Zhang Nan/Zhao Yunlei (China) mengundurkan diri. Sebelumnya, Xu Chen/Ma Jin (China), juga mengundurkan diri di babak perempat final