SOLOPOS.COM - Nyamuk jenis Aedes Aegypti inilah yang menyebarkan penyakit chikungunya lewat gigitan pada manusia. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, WONOGIRI — Wilayah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah diserang chikungunya. Kini serangan penyakit yang juga dikenal sebagai lumpuh layu itu telah menjalar ke Lingkungan Klampisan, Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.

Awalnya chikungunya merebak di Kelurahan Giripuro, Kecamatan Wonogiri. Di Klampisan, sedikitnya 30 warga di satu rukun warga (RW) diserang penyakit itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua RW 010, Lingkungan Klampisan, Ruri ditemui Solopos.com, Sabtu (1/2/2014), menyatakan, wabah chikungunya baru kaoli ini menyerang warganya. Serangan virus dari nyamuk Aedes albopictus ini menyerang warganya sekitar dua pekan terakhir. Puluhan penderita chikungunya beralamat di Klampisan RT 001/RW 010.

Diakuinya, kebersihan lingkungan menjadi modal untuk hidup sehat. Namun dia menyatakan tak kuasa menekan warga untuk membersihkan lingkungan rumah secara rutin. “Saya sudah berkali-kali mengingatkan kepada warga untuk resik-resik. Kenyataannya nyamuk masih berkembang biak. Dua pekan terakhir 30-an warga terkena penyakit chikungunya.”

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, pekarangan kosong diduga menjadi sarang nyamuk. Dia meminta pemilik lahan menyerahkan pengelolaan kebersihan pekarangan kepada famili atau tetangga terdekat. Tujuannya agar tumbuhan liar bisa dibersihkan sehingga tidak menjadi sarang nyamuk.

“Nanti malam [Sabtu ini] akan ada penyuluhan kesehatan. Sekarang ini masih ada satu orang hingga dua orang penderita. Kami berharap petugas kesehatan melakukan fogging.”

Dikatakannya sebelumnya kasus serupa terjadi di Dusun Brumbung, Desa Singodutan, Selogiri. Camat Selogiri, Bambang Haryanto menjelaskan, mobilitas warga Klampisan tinggi dan banyak migran. Dia menduga sebagian penderita disengat nyamuk di luar Klampisan. “Kami sudah membuat surat edaran terkait pola hidup bersih dan sehat. Nanti malam (Sabtu) semua warga Klampisan kami kumpulkan untuk sepakat melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan. Termasuk pekarangan kosong nanti siapa yang bertanggung jawab membersihkan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, awal tahun ini penderita chikungunya di Wonogiri tercatat 156 orang. Dari jumlah itu, penderita terbanyak terdapat di Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri. Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Wonogiri, Supriyo Heriyanto, mengakui, jumlah penderita di awal tahun cukup besar. Pasalnya, pada 2013 penderita chikungunya tercatat sebanyak 438 orang.

Untuk itu, jumlah penderita sebanyak 156 orang sekitar 30-an persen dibanding penderita sejenis setahun sebelumnya. “Tahun-tahun sebelumnya, chikungunya tidak dialami warga Wonogiri tetapi akhir tahun 2013, penderita meledak. Khususnya di wilayah Kerdukepik, Kelurahan Giripurwo dan Lingkungan Sukorejo, Kelurahan Giritirto, jumlah penderita cukup banyak. Tahun ini, bisa dibilang Wonogiri waspada chikungunya.”

 

 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Dapat 4 Karangan Bunga dari Masyarakat, KPU Sragen Anggap Wujud Kepercayaan

Dapat 4 Karangan Bunga dari Masyarakat, KPU Sragen Anggap Wujud Kepercayaan
author
Tri Rahayu , 
Kaled Hasby Ashshidiqy Jumat, 19 April 2024 - 18:38 WIB
share
SOLOPOS.COM - Dua komisioner KPU Sragen berfoto di depan karangan bunga yang diterima KPU Sragen sebagai dukungan kepada KPU Sragen, Jumat (19/4/2024) sore. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen mendapat kiriman empat karangan bunga pada Jumat (19/4/2024) sekitar pukul 16.00 WIB. Karanganyar Bunga itu berasal dari kelompok masyarakat yang menamakan diri Aliansi Wong Sragen, Kelompok Pegiat Demokrasi, Relawan Waluyo Sukodono, dan Relawan Waluyo Gesi.

Karangan bunga itu menjadi kejuatan tersendiri bagi KPU Sragen karena berisi dukungan. Karangan bunga itu diletakkan di depan pintu kantor KPU Sragen. Karangan bunga pertama berisi pesan “Selamatkan KPU, Kami bersama KPU Kabupaten Sragen, suara rakyat adalah suara Tuhan, Aliansi Wong Sragen”.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karangan bunga kedua berisi tulisan, “Kawal KPU, jaga integritas KPU, selamatkan Hak Demokrasi Kita, Kelompok Pegiatan Demokrasi.” Karangan bunga ketiga berisi ucapan terima kasih kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri atas dipustukan PP No. 3 Th. 2024, “Kami bangga sebagai pemilih yang taat konstitusi, Relawan Waluyo Sukodono.” Karangan bunga keempat dari Relawan Waluyo Gesi berisi sama dengan Relawan Waluyo Sukodono.

Koran Solopos

Ketua KPU Sragen, Prihantoro P.N., berterima kasih atas karangan bunga tersebut. Dia tidak tahu siapa pengirim karangan bunga tersebut namun menilai itu wujud masyarakat Sragen percaya dengan KPU.

“Karangan bunga ini menjadi semacam kejutan karena baru pertama kali ini. Biasanya karangan bunga yang diterima KPU hanya ucapan pelantikan dan selamat Lebaran. Salah satu pengirimnya katanya dari Aliansi Wong Sragen. Siapa mereka, kami tidak tahu,” ujarnya.

Komisioner Divisi Hukum KPU Sragen, M. Zaenal Arifin, juga membenarkan ada empat karangan bunga yang dikirim ke KPU Sragen. “Ya, empat karangan bunga itu dikirim ke KPU, Jumat sore tadi. Mungkin sebagai wujud dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga KPU,” ujarnya singkat.

Emagazine Solopos

Informasi yang diterima Solopos.com, karangan bunga juga dikirimkan ke KPU di kabupaten lainnya sebagai bentuk dukungan ke KPU.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

5 Daerah Penghasil Cabai Rawit Terbanyak di Jatim, Nomor 1 Kabupaten Kediri

5 Daerah Penghasil Cabai Rawit Terbanyak di Jatim, Nomor 1 Kabupaten Kediri
author
Abdul Jalil Jumat, 19 April 2024 - 18:26 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi Panen cabai rawit. (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Solopos.com, KEDIRI – Cabai merupakan salah satu bahan masakan yang nampaknya wajib tersedia di dapur masyarakat Indonesia. Untuk itu kebutuhan terhadap komoditas ini sangat besar.

Namun, harga cabai kerap naik-turun tergantung ketersediaan barang, musim, dan permintaan konsumen. Saat ini harga cabai cenderung stabil. Seperti data di siskaperbapo.jatimprov.go.id, harga cabai di Jawa Timur pada Jumat (19/4/2024) mengalami kenaikan tipis dibandingkan hari sebelumnya, Kamis (18/4/2024). Pada Jumat, harga cabai rawit di angka Rp27.384 per kg, cabai merah keriting Rp33.000 per kg, dan cabai merah besar Rp37.290 per kg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ngomong-ngomong soal cabai, Jawa Timur merupakan produsen cabai rawit terbesar di Indonesia. Berikut ini adalah lima daerah di Jawa Timur yang menghasilkan cabai rawit terbesar dilansir dari buku Provinsi Jawa Timur Dalam Angka 2024 yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim.

  1. Kabupaten Kediri

Pada tahun 2023, Kabupaten Kediri menjadi daerah dengan penghasil cabai rawit tertinggi di Jawa Timur. Kediri menghasilkan cabai rawit sebanyak 1.160.318 kuintal pada 2023. Produksi cabai rawit ini meningkat tajam dibandingkan pada jumlah produksi tahun 2022 sebanyak 811.830 kuintal. Posisi Kediri juga menggeser Kabupaten Banyuwangi yang pada tahun 2022 menghasilkan 1.042.988 kuintal cabai rawit dan menjadi daerah dengan produksi tertinggi di Jatim.

Koran Solopos

2. Kabupaten Malang

Menduduki posisi kedua sebagai produsen cabai rawit terbesar di Jatim adalah kabupaten Malang. Pada 2023, kabupaten ini menghasilkan sebanyak 899.361 kuintal cabai rawit. Angka ini tidaklah jauh dari hasil panen pada tahun 2022, yakni 874.337 kuintal.

3. Kabupaten Sampang

Emagazine Solopos

Produsen cabai rawit terbesar ketiga di Jawa Timur dan paling besar di Pulau Madura adalah Kabupaten Sampang. Sampang pada 2023 menghasilkan 798.269 kuintal cabai rawit. Angka ini meningkat tajam dibandingkan pada tahun lalu yang hanya 491.112 kuintal.

4. Kabupaten Blitar

Sedangkan posisi keempat penghasil cabai rawit terbanyak di Jawa Timur adalah Kabupaten Blitar. Pada 2023, Blitar mampu memanen 790.133 kuintal cabai. Angka ini juga meningkat tajam dari produksi tahun sebelumnya yang hanya 441.909 kuintal.

Interaktif Solopos

5. Kabupaten Jombang

Untuk posisi kelima penghasil cabai rawit terbesar di Jawa Timur adalah Kabupaten Jombang. Pada 2023, Jombang mampu memproduksi 275.258 kuintal cabai rawit. Hasil panen ini lebih tinggai dibandingkan hasil panen tahun sebelumnya yang hanya 137.621 kuintal.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Arus Balik Lebaran 2024: 1,7 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Arus Balik Lebaran 2024: 1,7 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek
author
Newswire , 
Chelin Indra Sushmita Jumat, 19 April 2024 - 18:21 WIB
share
SOLOPOS.COM - Suasana arus lalu lintas di gerbang Tol Kalikangkung Semarang, Jawa Tengah (Jateng), saat arus balik terpantau ramai padat pada Minggu (14/4/2024) sore. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SOLO — PT Jasa Marga mencatat sebanyak 1.738.876 kendaraan telah kembali ke wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek) pada H+1 hingga H+7 Lebaran 2024 atau pada 11-18 April 2024.

Marketing and Communication Department Head PT Jasa Marga, Faiza Riani, di Jakarta, Jumat mengatakan angka tersebut merupakan nilai keseluruhan dari arus lalu lintas empat Gerbang Tol (GT) Utama, yakni GT Cikupa dari arah Merak, GT Ciawi dari arah Puncak, GT Cikampek Utama dari arah Trans Jawa, serta GT Kalihurip Utama dari arah Bandung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya, volume kendaraan yang kembali itu meningkat 45,3% jika dibandingkan lalu lintas pada hari biasa, dengan total 1.196.471 kendaraan. Jika dibandingkan secara tahunan, total volume mobil yang kembali ke Jabotabek lebih rendah 5,7% yakni 1.843.657 kendaraan.

Koran Solopos

Dia menyampaikan distribusi lalu lintas kembali ke Jabotabek dari tiga arah, mayoritas sebanyak 942.894 kendaraan atau 54,22% dari arah timur yakni Trans Jawa dan Bandung, 449.107 kendaraan atau 25,83% dari arah Merak, serta 346.875 kendaraan atau 19,95% dari arah Puncak.

Selain itu pihaknya memprediksi masih akan ada pergerakan arus balik hingga akhir pekan. Hal itu karena hingga saat ini persentase jumlah kendaraan yang kembali ke Jabotabek terhadap lalu lintas normal masih tergolong tinggi.

“Kami memprediksi lalu lintas yang belum kembali ke Jabotabek di empat Gerbang Tol Utama sebesar 130.000 kendaraan atau sekitar 6% terhadap prediksi volume lalu lintas arus balik pada H+1 sampai H+7 Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah sebesar 1,87 juta kendaraan. Sisa kendaraan ini masih akan terdistribusi hingga akhir pekan ini mengingat pemerintah telah menerapkan kebijakan work from home yang berkontribusi terhadap distribusi lalu lintas di periode arus balik,” kata dia.

Emagazine Solopos

Lebih lanjut, Jasa Marga mengimbau agar masyarakat selalu menyiapkan perjalanan dengan baik, seperti memastikan kondisi pengemudi dan kendaraan dalam keadaan prima dan laik jalan, mempersiapkan perbekalan, memastikan kecukupan BBM, dan saldo uang elektronik.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories