Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Petugas Pengendalian Penyaki Bersumber Binatang (PPBB) Puskesmas Polokarto, Farida Kusumastuti, mengatakan dari pemantauan sejak Senin (4/3/2013) lalu, pihaknya menemukan jentik nyamuk di bekas pemotongan kayu yang membentuk genangan air di samping rumah warga. Dalam genangan itu terdapat banyak jentik nyamuk. “Pemilik rumah juga menderita penyakit chikungunya. Setelah diinvestigasi lebih lanjut, ternyata ada satu kamar yang sirkulasi udaranya sangat kurang. Penghuninya sudah tua, jadi mungkin kurang untuk perawatan rumahnya,” ujar Farida.
Ia mengatakan, setidaknya ada 20 warga Karangwuni yang menderita penyakit chikungunya akibat digigit nyamuk Aedes Aegypti. Saat petugas mendatangi rumah warga yang terkena penyakit itu, mereka sudah hampir sembuh dan tinggal masa pemulihan. Petugas memberikan saran agar tempat yang bisa digunakan untuk sarang nyamuk untuk dibereskan. Selain itu petugas juga memberikan abate.
“Warga hanya rawat jalan. Kami selanjutnya akan kordinasi dengan bidan desa karena mereka yang tahu kondisi wilayahnya masing-masing, jadi kalau ada kejadian langsung ke lokasi,” paparnya. Farida mengatakan, pihaknya belum sampai pada kesimpulan bahwa rumah warga Karangwuni perlu diasapi atau fogging.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Polokarto, Sugeng Purnomo, saat ditemui di ruang kerjanya, mengatakan setelah mendapati banyak warga yang mengalami chikungunya, pihaknya menggelar penyuluhan kepada warga untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serempak. Selain itu puskesmas juga berkoordinasi dengan pemeritah desa agar segera melaporkan bila ada warganya yang banyak mengalami chikungunya.