SOLOPOS.COM - Chelsea menjuarai Liga Champions 2020/21 seusai mengalahkan Manchester City 1-0 dalam partai final di Stadion Dragao, Porto, Portugal, Sabtu (29/5/2021) waktu setempat atau Minggu (30/5/2021) WIB. (Istimewa/Twitter)

Solopos.com, JAKARTA-- Thomas Tuchel sukses menjegal ambisi Pep Guardiola yang di ambang memecahkan rekor sebagai pelatih keempat yang bisa menjuarai Liga Champions sepanjang karier kepelatihannya.

Setelah sekian lama gagal membimbing tim yang ditanganinya mencapai final Liga Champions, Guardiola berkesempatan menyamai rekor Bob Paisley, Carlo Ancelotti dan Zinedine Zidane saat Manchester City memesan tempat di Stadion Dragao.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Namun, yang terjadi kemudian di Dragao pada Sabtu (29/5/2021) waktu setempat atau Minggu (30/5/2021) WIB adalah Tuchel mampu membimbing Chelsea mengalahkan City-nya Guardiola dengan skor 1-0 untuk menjadi juara Liga Champions.

Tuchel praktis mengobati kekecewaannya yang gagal mengantarkan Paris Saint-Germain juara Liga Champions musim lalu. Di waktu bersamaan, ia juga tren pelatih-pelatih asal Jerman menjuarai Liga Champions dalam tiga musim terakhir. Tuchel mengikuti jejak Juergen Klopp yang membawa Liverpool juara pada 2019 dan Hansi Flick bersama Bayern Muenchen musim lalu. Secara keseluruhan, Tuchel adalah pelatih ke-43 yang pernah mengangkat trofi paling bergengsi di kompetisi klub Eropa.

Baca Juga: Curi Perhatian, Istri Wawali Solo Pasang Ucapan Selamat Ulang Tahun di Baliho

Gol Tunggal

Gol tunggal yang dicetak Kai Havertz mengantarkan Chelsea menjuarai Liga Champions 2020/21 seusai mengalahkan Manchester City 1-0 dalam partai final di Stadion Dragao, Porto, Portugal, Sabtu (29/5/2021) waktu setempat atau Minggu (30/5/2021) WIB.

Gol itu dicetak Havertz tiga menit jelang turun minum dan mampu dipertahankan hingga bubaran demi menambah koleksi trofi Liga Champions di kabinet mereka menjadi dua buah.

Seperti dilansir Antaranews dari laman resmi UEFA, trofi itu jadi raihan pertama bagi Thomas Tuchel yang lima bulan lebih menangani Chelsea.

Tuchel juga melanjutkan tren pelatih-pelatih Jerman menjuarai Liga Champions dalam tiga musim terakhir, setelah Juergen Klopp membawa Liverpool juara pada 2019 dan Hansi Flick bersama Bayern Muenchen tahun lalu.

Baca Juga: Outbound Pegawai Pelabuhan Cilacap di Baturraden Dibubarkan Polisi

Pep Guardiola mengambil keputusan mengejutkan dengan meninggalkan Fernandinho di bangku cadangan, membuat lini tengah City tidak dihuni satu pun gelandang bertahan pemecah serangan.

Kendati demikian susunan pemain ultra-ofensif dengan kehadiran Phil Foden dan Bernardo Silva di lini tengah mengapit Ilkay Gundogan, membuat City tampak lebih agresif melancarkan serangan. Sayangnya, serangan itu tampak tumpul lantaran City bermain tanpa penyerang murni dan menempatkan Kevin de Bruyne di posisi penyerang tengah.

City lebih dulu mengancam lewat umpan jauh kiper Ederson Moraes, tetapi ruang tembak Raheem Sterling bisa ditutup oleh penjaga gawang Chelsea Edouard Mendy.

Sebaliknya Chelsea balas mengancam melalui aksi gemilang Mason Mount menyisir sisi kiri, sayang umpan tariknya gagal diselesaikan oleh Timo Werner pada menit ke-10 dan empat menit kemudian Werner kembali membuang peluang dengan tembakan yang tepat mengarah ke Ederson.

Baca Juga: Hasil Kongres PSSI: Liga 1 Pakai Format Series, Liga 2 Dibagi Empat Grup

Kebuntuan Pecah

Manajer Chelsea, Thomas Tuchel (tengah).(Dok/AFP)

Pada menit ke-27, City melancarkan serangan cepat yang nyaris berbuah gol jika saja Antonio Ruediger tidak sigap menjegal bola yang berusaha diselesaikan Foden di muka gawang Chelsea. Lantas tiga menit berselang, serangan City kembali tak berbuah ketika umpan tarik Kyle Walker gagal ditemui Riyad Mahrez.

Chelsea harus kehilangan Thiago Silva sejak menit ke-39 yang harus meninggalkan lapangan lebih awal karena cedera. Namun Tuchel mempertahankan formasi tiga bek tengah dengan memasukkan Andreas Christensen.

Kebuntuan pecah tiga menit kemudian, ketika Havertz berdiri relatif jauh dari kawalan Olexandr Zinchenko sehingga dikirimi umpan terobosan oleh Mount. Bola dikejar Havertz, dibawa melewati hadangan Ederson yang keluar sarangnya sebelum dilesakkan ke gawang yang sudah tak bertuan demi membuka keunggulan Chelsea 1-0. Itu merupakan gol perdana Havertz di Liga Champions sepanjang kariernya.

Taktik City tak kunjung mujarab dan mereka harus mendapat kerugian lain ketika De Bruyne harus meninggalkan lapangan pada menit ke-59 digantikan Gabriel Jesus, karena cedera setelah berbenturan dengan Ruediger di dekat garis tengah.

Baca Juga: Risiko dan Peluang Menyelamatkan Garuda Agar Bisa Tetap Terbang

Hanya semenit kemudian para pemain City melancarkan protes keras kepada wasit Antonio Mateu Lahoz atas dugaan pelanggaran handball Reece James di dalam kotak penalti Chelsea. Tetapi Lahoz dan VAR meyakini bola tembakan Sterling lebih dulu mengenai dada James sebelum menyentuh lengannya.

Keadaan yang tak kunjung berubah memaksa Guardiola memasukkan Sergio Aguero menggantikan Sterling pada menit ke-77, tetapi ketajaman lini depan City belum tampak membaik.

Hal itu terlihat ketika umpan tarik Dias tepat di pengujung waktu normal gagal ditemui satu pun pemain City dan Mahrez yang berusaha mengirim bola kembali ke tengah kotak penalti mendapati umpannya dipotong oleh Ben Chilwell.

Ofisial pertandingan memberi injury time selama tujuh menit karena pertandingan sempat lama terhenti ketika De Bruyne mengalami cedera. Sayangnya, tak ada gol dramatis bagi City dan Chelsea mampu menjaga keunggulan 1-0 hingga bubaran untuk menggenggam trofi Liga Champions di tangan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya