SOLOPOS.COM - Ribuan orang memadati Jalan Ir. Soekarno yang digunakan sebagai tempat car free sunday (CFS), Minggu (26/6/2022). Antusiasme masyarakat mengunjungi CFS sangat tinggi karena mereka telah rindu dan ingin merasakan kembali CFS di Kota Wonogiri setelah dua tahun tidak diadakan. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Kawasan car free sunday (CFS) Wonogiri belum memiliki lokasi khusus bagi pegiat olahraga agar bisa berolahraga dengan leluasa. Jalan di sekitar alun-alun Kirda Bakti yang direncanakan sebagai city walk pun masih digunakan sebagai tempat parkir.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu (26/6/2022) pagi, tidak ada ruang olahraga bagi pengunjung, terutama olahraga kardio, seperti berlari. Semua tempat yang digunakan sebagai CFS telah dipadati pengunjung. Sehingga tidak mungkin digunakan sebagai tempat olahraga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jalan Kabupaten atau depan Kantor Bupati Wonogiri pun belum ditutup saat CFS. Padahal menurut denah rencana, Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri akan menutup jalan tersebut.

Salah satu pengunjung yang juga pegiat olahraga, Eko Purnomo, mengatakan CFS memang belum bisa memberikan ruang bagi pegiat olahraga. Utamanya olahraga lari.

Ekspedisi Mudik 2024

Jalan-jalan sudah dipenuhi para pengunjung. Jalan di kanan kiri-kanan alun-alun pun masih menjadi tempat parkir. Padahal jalan tersebut bisa saja digunakan sebagai tempat olahraga.

Baca Juga: Ketika Reog Ponorogo Turut Hibur Pengunjung CFS Wonogiri

Sementara lahan parkir, bisa ditempatkan di gang-gang, seperti Jl. Perwakilan atau gang samping Kantor Kementerian Agama dan DPRD Wonogiri.

“Saya lihat memang belum ada tempat khusus olahraga. Di alun-alun itu sebenarnya bagus kalau dijadikan ruang olahraga. Dulu, sepertinya ada anak-anak yang main skateboard juga di sana. Tapi tadi saya lihat tidak ada. Parkir sebetulnya lebih bagus difokuskan di gang-gang kecil saja,” kata Eko saat ditemui Solopos.com di Taman Tugu 45.

Menurut rencana, sambung Eko, area alun-alun akan dikosongkan dari tempat parkir dan menjadi area olahraga atau city walk. Tetapi pada penerapannya, hal itu belum terlaksana.

Seharusnya rencana tersebut segera diterapkan. Sehingga bisa mewadahi semua kebutuhan masyarakat saat CFS. Masyarakat tidak sekadar jalan-jalan dan jajan saat di CFS.

Baca Juga: Serunya CFS Wonogiri, Pengunjung hingga Bakul Tengkleng Semuanya Girang

“Kalau itu sudah ada rencana, sebaiknya segera diterapkan. Saya sempat kaget, jarene sebelah kana [jalan alun-alun] dan ujung barat jalan [Ir. Soekarno] akan dikosongkan dari pedagang kemudian dipindah di sisi timur. Tapi kok kenyataan di lapangan belum diterapkan,” ujar Eko.

Eko berharap CFS yang akan datang sudah ada pengelolaan zona yang baik. Selain itu, pihak pengelola atau pemerintah harus menyosialisasikan kepada masyarakat.

“Tujuannya agar masyarakat tahu fungsi dan kegunaan tiap zona,” katanya.

Salah satu pedagang aneka keripik, Witri, mengaku lebih nyaman konsep CFS yang dulu. Sekarang, Witri dan pedagang lain harus menggelar lapak di trotoar.

Baca Juga: CFS Wonogiri Kembali Digelar, Ini Potret Ribuan Warga Tumpah ke Jalan

Saat CFS tahun-tahun sebelumnya, para pedagang bisa menggelar dagangannya di bahu jalan. Padahal di trotoar yang ia tempati di depan Kantor Kecamatan Wonogiri, terdapat tanaman. Hal itu bisa menghalangi pembeli jika hendak membeli dagangannya.

“Ini [tanaman] kan seharusnya enggak boleh diinjak. Tapi mau bagaimana lagi, aturannya enggak boleh gelar lapak di jalan, saya manut saja. Tetapi nanti akan saya koordinasikan dengan pengelola dan pedagang lain biar sama-sama nyaman,” ungkap Witri.

Menyoal rencana pembagian zonasi, Witri setuju saja asal demi kebaikan bersama dan bisa mengakomodir kepentingan bersama. Selama hal itu tidak ada yang dirugikan, ia yakin semua pihak akan menyetujui dan mendukung kebijakan tersebut.

Tokoh Pemuda Karang Taruna Gerdu, Wonogiri, Supar, mengatakan konsep baru yang akan membagi menjadi tiga zona belum bisa diterapkan. Sebab, para pemuda karang taruna belum sempat bertemu Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Ketiga zona itu, yakni zona komunitas, zona kreatifitas, dan zona pedagang.

Baca Juga: CAR FREE SUNDAY WONOGIRI: Minggu Ini, CFS Wonogiri Libur

“Kami belum bertemu bupati untuk mengajukan konsep terbaru itu. Jadi belum berani mengubah konsep. Sementara masih menggunakan konsep tahun lalu. Kami baru bisa bertemu Selasa (28/6/2022),” jelas Supar.

Dia menambahkan, jumlah pedagang di CFS saat ini berjumlah 419 pedagang. Sebanyak 190 merupakan pedagang baru.

Pedagang belum ditarik retribusi karena belum dikelola. Meski seperti itu, mereka sudah terdata dengan baik.



Menurutnya, sudah tidak mungkin ada penambahan pedagang lagi. Sebab lapak penjual sudah penuh alias tidak ada lagi ruang.

Baca Juga: CAR FREE SUNDAY WONOGIRI : Pedagang Baru Tak Boleh Berjualan di Area CFS

“Sementara ini, perbedaanya hanya pada jumlah pedagang, ada tambahan hiburan, dan durasi CFS lebih panjang. Dulu durasi CFS mulai pukul 05.00 WIB-09.00 WIB, sekarang ditambah satu jam menjadi 05.00 WIB-10.00 WIB,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya