SOLOPOS.COM - PKL CFD di city walk Jl. Slamet Riyadi menyediakan kantong plastik untuk melayani pembeli, Minggu (22/1/2017) pagi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

CFD Solo, kalangan PKL masih menggunakan kantong plastik untuk membungkus barang dagangan mereka.

Solopos.com, SOLO — Surat Edaran (SE) Pemkot Solo tentang Larangan Penggunaan Bungkus dan Bahan Plastik untuk Layanan kepada Pembeli dan Pembuangan Sampah pada Tempat Sampah yang Tersedia yang disebar kepada PKL di arena car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi pada Minggu (22/5/2016) lalu kini tak digubris.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com di arena CFD Jl. Slamet Riyadi, Minggu (22/1/2017) pagi, banyak PKL yang menyediakan kantong kresek untuk melayani pembeli. Kantong kresek digunakan sebagai wadah barang yang dijual berupa makanan atau jajan, minuman, pakaian, hingga mainan.

PKL yang menjajakan olahan minuman juga masih menggunakan cangkir atau gelas plastik. Sebagian kantong plastik dan cangkir plastik kemudian menjadi sampah yang berserakan di city walk, taman, hingga badan Jl. Slamet Riyadi.

Ekspedisi Mudik 2024

Seorang PKL makanan di city walk Jl. Slamet Riyadi, Nelis, 35, mengaku tahu soal larangan penggunaan bungkus plastik untuk melayani pembeli di area CFD. Dia terpaksa melanggar ketentuan SE Pemkot Solo bernomor 660/1.640 tersebut guna memudahkan dalam proses pelayanan kepada pembeli.

“Saya pakai plastik mika agar makanan tetap higienis dan mudah dibawa. Kondisi makanan menjadi tidak higienis apabila saya membungkus makanan menggunakan kertas bekas. Pembeli juga jarang ada yang membawa tas. Jadi saya tetap sediakan kantong kresek untuk memudahkan mereka,” kata Nelis saat ditemui Solopos.com di lapaknya, Minggu.

PKL makanan lainnya, Slamet, 62, menilai kebijakan Pemkot melarang PKL menyediakan bungkus plastik di arena CFD Jl. Slamet Riyadi sulit diterapkan. Menurut dia, PKL kesulitan melayani pembeli tanpa memanfaatkan bungkus plastik.

Slamet menyebut tidak semua pembeli ingin makan atau minum di tempat sehingga membutuhkan bungkus untuk membawa pulang makanan. Sedangkan bungkus yang praktis digunakan, lanjut dia, terbuat dari bahan plastik.

“Saya siap-siap saja apabila tidak boleh menggunakan bungkus plastik. Tapi selama ini banyak pengunjung yang membutuhkan kantong plastik. Saya sebagai pedagang tentu ingin memberikan pelayanan yang terbaik kepada pembeli. Jadi saya terpaksa tetap menyediakan kantong plastik. Jarang ada pengunjung yang membawa tas sendiri ke CFD,” jelas Slamet.

Pengunjung CFD Jl. Slamet Riyadi yang juga anggota DPRD Solo, Hartanti, menilai Pemkot perlu mengawasi secara berkala untuk memastikan PKL tidak lagi menggunakan bungkus plastik dalam melayani pesanan konsumen. Dia sepakat PKL hanya boleh menggunakan bungkus atau bahan yang tergolong ramah lingkungan.

“Pemkot perlu melakukan pengawasan di lapangan terkait aktivitas para PKL yang masih menyediakan kantong plastik. Selain itu Pemkot juga perlu memberikan sosialisasi kepada pengunjung. Mereka harus didorong untuk membuang sampah tidak asal-asalan. Saya amati Pemkot juga masih perlu menambah tempat sampah di lokasi yang mudah dijangkau pengunjung,” papar Hartanti.

Kepala Satpol PP Solo, Sutarjo, berkomitmen memantau secara berkala perkembangan di lapangan terkait pelaksanaan perintah di dalam SE. Dia menyampaikan Satpol PP akan mengerahkan personel linmas kota dan perwakilan linmas kelurahan untuk terjun ke arena CFD Jl. Slamet Riyadi.

Sutarjo menyebut personel linmas bertugas untuk memastikan PKL tidak lagi menggunakan bungkus plastik dalam melayani pembeli. “Kami meminta para PKL memahami isi SE yang telah mereka terima. PKL tidak boleh menggunakan kantong plastik. Kami perintahkan PKL untuk menggunakan bahan ramah lingkungan. Saya ambil contoh, pedagang minuman tidak pakai gelas plastik atau pedagang makanan tidak memanfaatkan kertas minyak. Kami akan pantau terus di lapangan. Kami kerahkan juga personel linmas kelurahan,” jelas Sutarjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya