SOLOPOS.COM - Suasana Car Free Day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Car free day (CFD) Solo Minggu (21/9/2014) besok diliburkan. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo mengatakan libur tersebut terkait adanya kejuaraan Kejuaraan Terjun Payung Internasional yang bertajuk the 38th World Military Parachuting Championship (WMPC) 2014 di Stadion Manahan Solo.

Kepala Dishubkominfo Kota Solo, Yosca Herman Sudrajat, dalam jumpa pers di RM Boga Bogi, Kamis (17/9/2014) mengatakan Jl. Slamet Riyadi merupakan jalur untuk penjemputan dan pemulangan peserta kejuaraan terjun payung internasional itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demi ketepatan waktu yang dibutuhkan maka CFD diliburkan. “Kejuaran tersebut membutuhkan ketepatan waktu, sehingga perlu adanya kelancaran lalu lintas. Karenanya untuk Minggu besok CFD diliburkan dulu,” ujarnya kepada wartawan, Kamis.

Yosca menambahkan terdapat empat titik pergerakan peserta. Pertama dari Stadion Manahan, Bandara Adi Soemarmo, area Sriwedari, dan Alun-alun Selatan Solo.

Dari keempat tempat tersebut jalur Slamet Riyadi dinilai mempunyai akses paling cepat untuk mencapai tujuan itu.

Yosca menuturkan Kota Solo harus mampu menjadi tuan rumah yang baik. Apalagi tidak selalu pergelaran akbar tersebut diadakan di Kota Bengawan.

“Kami harus menunjukkan bahwa Kota Solo mampu menggelar acara itu dengan baik, salah satunya dengan ketepatan waktu yang memang sangat vital bagi kejuaran terjun payung,” beber dia.

Saat ditanya apakah CFD berikutnya diliburkan atau tidak Yosca belum bisa memastikan. Menurutnya masih harus melihat rundown acara terlebih dahulu.

Selanjutnya dalam rundown tersebut apakah membutuhkan akses di Jl. Slamet Riyadi atau tidak. “Acaranya memang dari 19-27 September. Kami lihat dulu apakah pada 27 September mendatang masih mebutuhkan akses di Slamet Riyadi apa tidak,” ujarnya.

Sementara Kepala Bidang Lalu Lintas Dishubkominfo Kota Solo, Sri Baskoro, menambahkan ketepatan waktu sangat dibutuhkan pada kejuaran terjun payung.

Menurutnya ketika pergelaran tersebut sangat ditentukan oleh cuaca. “Kalau tekanan angin sudah beda dengan yang seharusnya bisa mempengaruhi alur perjalanan penerjun payung,” jelas dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (16/9).

Baskoro menambahkan pihaknya kini sudah melakukan sosialisasi dengan berbagai pihak terutama Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menyosialisasikan ke pedagang di CFD.

Selain itu pihaknya siap berjaga untuk mengantisipasi pedagang yang tetap berjualan di arena CFD. “Sosialisasi kan sudah kami laksanakan. Pengamanan tentu ada, baik dari Dishub, DPP, Satpol PP, bahkan aparat kepolisian. Apalagi ini event international,” kata Baskoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya