SOLOPOS.COM - Warga Solo Kirab di Car Free Day Dukung Jokowi Nyapres

Solopos.com, SOLODinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo mengaku kecolongan setelah mengizinkan dua aksi dukung Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden di car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Minggu (9/2/2014).

Otoritas beralasan peserta aksi tak menyebut kata “Jokowi” dalam permohonan izinnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Soedrajad, mengatakan izin yang diterimanya dari peserta aksi hanya sebatas panggung musik. Pihaknya tak menyangka kegiatan bakal menjadi aksi pengerahan massa dukung Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, ratusan massa dari Relawan Jokowi (Rejo) Semut Ireng berorasi dan menampilkan acara musik di depan Ndalem Wuryoningratan. Aksi hampir serupa juga dilakukan Posko Center Rakyat Jokowi for President 2014.

“Kami akui kecolongan. Waktu itu izinnya acara musik. Segera kami hubungi koordinator aksi untuk meminta klarifikasi,” ujarnya saat ditemui wartawan di Stadion Manahan, Senin (10/2/2014).

Yosca menegaskan CFD adalah ruang cair publik yang steril dari kegiatan berbau politis. Pihaknya pun tak segan membubarkan kegiatan jika menemui kejadian serupa ke depan.

Menurutnya, langkah tersebut penting agar kelompok lain tak ikut-ikutan menunggangi CFD dengan kepentingan politis. “Kalau ada seperti itu lagi langsung kami bubarkan, kami bongkar panggungnya. Siapapun itu,” tegas dia.

Yosca mengakui ada indikasi CFD mulai dipolitisasi menjelang gawe Pemilu 2014, April. Tak hanya kegiatan kelompok, sejumlah calon anggota legislatif (caleg) pun mulai tebar pesona di CFD.

Beberapa caleg seperti Angel Lelga dan Murti Sari Dewi tampak beberapa kali hadir di ruang publik tersebut. “Caleg sebenarnya juga enggak boleh, kami sudah kecolongan banyak.”

Pihaknya berencana menggandeng Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Komisi Pemiliha Umum (KPU) untuk menangkal politisasi CFD. Menurut Yosca, dua otoritas tersebut yang paling berhak memberikan tindakan. “Saya tidak mau ada gesekan jika melangkah sendiri.”

Presiden Republik Aeng-aeng yang biasa menggelar aksi di CFD, Mayor Haristanto, mengatakan Pemkot harus bijak dalam melarang sejumlah kegiatan. Dia yakin Dishubkominfo telah memiliki filter tersendiri dalam mengkaji sebuah aksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya