SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Puluhan <a title="CFD Solo: 1.053 PKL Berjualan Tiap Minggu di Jl. Slamet Riyadi" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180409/489/909001/cfd-solo-1.053-pkl-berjualan-tiap-minggu-di-jl.-slamet-riyadi-">pedagang kaki lima</a> (PKL) tetap nekat berjualan di Jl. Slamet Riyadi kawasan Gladak, Pasar Kliwon, Solo, meskipun Dinas Perhubungan (Dishub) Solo meliburkan Car Free Day (CFD) dalam rangka Lebaran, Minggu (17/6/2018). Keberadaan PKL yang cukup banyak itu membuat arus lalu lintas (lalin) tersendat.</p><p>Seorang warga Pacitan, Mulyono, mengungkapkan arus lalin di Jl. Slamet Riyadi Bundaran Gladak tersendat akibat banyak PKL berjualan di pinggir jalan. Kendaraan roda empat harus mengurangi kecepatan karena banyak warga yang menyeberang tiba-tiba untuk membeli makanan di lapak PKL.</p><p>&ldquo;Saya mendapatkan informasi dari media hari ini [Minggu] seharusnya <a title="CFD Solo Libur 3 Minggu, Catat Tanggalnya!" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180517/489/916833/cfd-solo-libur-3-minggu-catat-tanggalnya">CFD libur</a>. Fakta di lapangan masih ada PKL yang tetap berjualan di pinggir jalan raya,&rdquo; ujar Mulyono kepada <em>Solopos.com,</em> Minggu.</p><p>Ia mengaku dalam perjalanan dari Semarang mau mudik ke Pacitan melalui Jl. Slamet Riyadi kemudian masuk ke Jl. Mayor Sunaryo, Jl. Kapten Mulyadi, Jl. Veteran, dan Jl. Brigjen Sudiarto. Namun, saat melintasi Jl. Mayor Sunaryo harus berhenti beberapa menit karena banyak warga yang memadati lapak PKL di kawasan itu.</p><p>Selain itu, banyak juga kendaraan roda dua parkir di jalan itu sehingga jalan menjadi menyempit. &ldquo;Pemkot Solo seharusnya tegas kalau memang hari ini [Minggu] CFD libur seharusnya tidak ada PKL berjualan. Saya sebagai pemudik sangat terganggu karena tidak bisa mempercepat laju kendaraan akibat banyak PKL berjualan di pinggir jalan,&rdquo; kata dia.</p><p>Seorang PKL makanan di CFD, Wisnu Broto, mengaku nekat berjualan di kawasan Gladak pada Minggu itu karena ingin memanfaatkan momen Lebaran. Ia berdalih sudah mengantongi izin dari dinas terkait untuk berjualan di jalur lambat Jl. Mayor Sunaryo.</p><p>&ldquo;Saya berjualan nasi liwet di pinggir jalan di atas rel kereta api sehingga tidak sampai mengganggu arus lalin. Berjualan hanya dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB,&rdquo; kata dia.</p><p>Dishub Solo, lanjut dia, seharusnya memperbolehkan PKL berjualan pada saat <a title="Libur CFD Solo Dianggap Terlalu Lama" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180520/489/917219/libur-cfd-solo-dianggap-terlalu-lama">Lebaran </a>&nbsp;seperti ini karena banyak pemudik yang mencari makan pagi. Ia berharap Dishub mengkaji ulang kebijakan meliburkan CFD pada 10 Juni, 17 Juni, dan 24 Juni,&rdquo; kata dia.</p><p>Kabid PKL Disdag Solo, Didik Anggono, membenarkan ada puluhan PKL yang nekat berjualan di kawasan Gladak dan <em>city walk</em> Jl. Slamet Riyadi. Petugas Disdag bersama Satpol PP langsung menindaklanjuti di lapangan dengan meminta PKL segera mengemasi barang dagangan mereka.<br /> <br />&ldquo;Kami memberikan imbauan kepada PKL agar tidak lagi berjualan di CFD di Jl. Slamet Riyadi karena digunakan sebagai jalur mudik Lebaran,&rdquo; kata dia.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya