SOLOPOS.COM - Para narasumber menyampaikan materinya dalam acara focus group discussion (FGD) yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS), Rabu (29/6/2022) dengan tema Sinergi Perguruan Tinggi dengan Pelaku Industri Nasional Guna Pembangunan Ekonomi Jawa Tengah di UNS Inn. (Bayu Jatmiko Adi/Solopos)

Solopos.com, SOLO— Perguruan tinggi diketahui menjadi pencetak lulusan yang nantinya terjun di dunia kerja.

Sementara itu dari kalangan dunia kerja juga butuh sumber daya manusia (SDM) yang siap kerja. Untuk itu keduanya pun perlu bersinergi dalam hal ketersediaan dan kebutuhan SDM tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu dibahas dalam acara focus group discussion (FGD) yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS), Rabu (29/6/2022) dengan tema Sinergi Perguruan Tinggi dengan Pelaku Industri Nasional Guna Pembangunan Ekonomi Jawa Tengah.

Dalam acara itu, salah satu pembicara, CEO PT Sembilan Daya Manunggal, Ahmad Sumbalawi, menyampaikan menganai strategi meningkatkan SDM unggul untuk mendukung pembangunan industri.

Menurutnya guna meningkatkan SDM yang lebih baik, harus lebih dulu melihat global economy outlook saat ini yang menggambarkan adanya persaingan yang sangat terbuka bebas. Untuk bisa meningkatkan permorma SDM juga harus mengetahui posisi SDM di Indonesia di mata Asean bahkan dunia.

Baca Juga: UNS Solo Raih 2 Penghargaan IKU dari Kemendikbudristek

Menurutnya kualitas SDM cukup penting dalam mendukung industri. Termasuk untuk mendukung iklim investasi. Sebab menurutnya produktivitas tenaga kerja juga menjadi factor dalam mendukung investasi di Indonesia.

Diketahui saat ini pemerintah juga telah Indonesia juga telah menerbitkan Undang-undang Cipta Kerja yang salah satu tujuannya diharapkan bisa semakin mendukung iklim investasi dalam negeri. Meskipun akan memiliki persepsi berbeda jika dilihat dari sisi yang berbeda.

Lebih lanjut dia menyampaikan perlunya mempersiapkan SDM yang unggul dan siap bersaing.

“Sekarang apa yang terjadi di lapangan untuk tenaga kerja? Kami di perusahaan ketika merekrut orang, ingin yang terbaik untuk bisa membesarkan usaha. Maka, pekerja harus memiliki keistimewaan. Jadi di satu sisi bukan hanya pekerja yang sulit cari pekerjaan, kami juga berkompetisi dari perusahaan lain [dalam mencari tenaga kerja yang unggul],” kata dia dalam acara tersebut.

Baca Juga: SBMPTN UNS Solo 2022, Ini Prodi Dengan Persaingan Paling Ketat

Kegiatan Magang

Dia pun berharap perguruan tinggi mampu mencetak SDM yang siap terjun di dunia kerja.

“Kreativitas tenaga kerja juga kami harapkan. Saya pernah mewawancara lulusan universitas yang bagus dengan IPK hampir 4, tapi kami tidak tertarik. Sebab saat wawancara saja tidak menatap saya, hanya menunduk. Saat ditanya di luar materi kuliah dia tidak tahu. Itu harus kita hindari,” lanjut dia.

Dia juga menyarankan kepada perguruan tinggi untuk bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan untuk menempatkan mahasiswanya dalam kegiatan magang. Sebab menurutnya dengan mendapatkan kesempatan magang dalam waktu yang lebih lama, mahasiwa akan memiliki kesempatan lebih banyak untuk belajar di dunia kerja. Dengan begitu diharapkan ketika lulus kuliah, mereka sudah siap kerja, atau memiliki wawasan di dunia kerja.

Pembicara lain, yakni dari kalangan motivator, Darwito, mengatakan mengenai perlunya sinergi antara perguruan tinggi dengan dunia industry di era revolusi industri 4.0.

Baca Juga: DWP UNS Solo dan Rumah Sakit UNS Gelar Khitanan Massal

Menurutnya di era saat ini dibutuhkan SDM yang kompetitif dan siap dengan perubahan.

“Tantangan SDM di era revolusi industri ini makin berat. Hard skill saja tidaklah membuat SDM mendapat tantangan masa depan. Perlu ditambah dengan soft skill yakni karakter, integritas, komunikasi dan kerja sama. Soft skill akan selalu dibutuhkan dan tidak akan pernah ketinggalan zaman,” kata dia.

Menurutnya tugas dunia pendidikan saat ini adalah membentuk manusia yang siap menyesuaikan diri dengan adanya perkembangan zaman. Menurutnya, dunia pendidikan harus mampu menciptakan karaker pembelajar.

Pada acara itu juga ada pembicara lain dari FEB UNS, Lilik Wahyudi, yang menyampaikan mengenai peran perguruan tinggi untuk meningkatkan branding dan positioning sektor ekonomi unggulan daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya