SOLOPOS.COM - Ilustrasi proses pemakaman pasien Covid-19 (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Kabar duka datang dari Sukoharjo, sebanyak 7 pasien positif Covid-19 meninggal dunia hanya dalam waktu sehari pada Jumat (25/12/2020).

Kabar ini mencatatkan rekor tertinggi kasus meninggal dunia dalam sehari di Kabupaten Makmur ini. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu (26/12/2020), jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia bertambah tujuh orang dari 136 orang menjadi 143 orang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tiga dari tujuh pasien meninggal dunia tersebut berasal dari Kecamatan Tawangsari.

10 Berita Terpopuler : Kebakaran Indekos di Gembongan Tewaskan 3 Orang

Sementara itu, tujuh pasien positif yang meninggal dunia dimakamkan dengan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Sebagian pasien ini tercatat memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Kondisi ini menjadi perhatian serius Satuan Tugas (satgas) Penanganan Covid-19 Sukoharjo untuk menekan angka kematian atau mortality rate pasien positif.

"Evaluasi dilakukan untuk menekan angka kematian pasien positif Covid-19. Tren kematian pasien positif cenderung meningkat di Sukoharjo," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Asale Kali Talang Klaten, Nama Diambil dari Deretan Batu Berbentuk Saluran Air

Pekerjaan Rumah

Yunia menyebut angka kematian pasien positif Covid-19 di Sukoharjo menjadi salah satu pekerjaan rumah dalam pengendalian pandemi Covid-19.

Tingginya pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia memengaruhi tingkat risiko penularan Covid-19 di setiap daerah. Sukoharjo sempat berstatus zona merah atau tingkat risiko tinggi persebaran pandemi Covid-19 pada bulan lalu.

Kini, tingkat risiko persebaran Covid-19 di Sukoharjo turun menjadi risiko sedang atau orange.

Round Up Peristiwa Kebakaran Rumah Indekos Gembongan Kartasura

“Manajemen tata kelola penanganan pasien positif di rumah sakit dievaluasi secara berkala. Pasien positif dengan gejala membutuhkan penanganan khusus untuk meningkatkan imunitas tubuh,” ujar dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan telah berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan Covid-19 di Sukoharjo untuk mencegah pasien positif yang meninggal dunia terus bertambah.

Hal itu dilakukan guna meningkatkan tata kelola penanganan pasien positif sekaligus antisipasi lonjakan pasien positif. “Kami minta agar setiap rumah sakit rujukan Covid-19 menambah bed atau bangsal untuk mengantisipasi lonjakan pasien positif,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya