SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Solo kekurangan anggaran untuk mencetak kartu Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS). Selama ini anggaran untuk mencetak kartu diambilkan dari anggaran alat tulis kantor (ATK) yang nilainya terbatas.
Sementara, sampai saat ini, kartu bantuan pendidikan tersebut baru tercetak hingga 7.000-an lembar. Di luar itu, masih ada sekitar 20.000 kartu yang harus dicetak. Kepala KPPT Solo, Toto Amanto, saat ditemui Espos, di Balaikota, Sabtu (1/5), mengatakan kebutuhan anggaran untuk mencetak kartu BPMKS cukup besar.

Selama ini, pihaknya menggunakan anggaran ATK untuk memenuhi kebutuhan. Namun, mulai bulan Mei ini, menurutnya, anggaran mulai menipis, sehingga dibutuhkan tambahan anggaran.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kami harap memang ada tambahan dana pada bulan Mei ini, karena yang tersedia terbatas. Padahal, berdasarkan perhitungan Disdikpora (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga-<I>red<I>) kartu yang akan dicetak mencapai 70.000 kartu,” papar Toto.

Toto menambahkan, pihaknya segera berkoordinasi dengan Disdikpora dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), selaku satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang menangani BPMKS. Hal tersebut merujuk pada penganggaran yang diberlakukan pada Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) saat kali kali pertama dicetak.

Menurut dia, selama dua tahun sejak dicetak perdana, anggaran pencetakan kartu PKMS disuplai dari Dinas Kesehatan Kota (DKK). Baru pada tahun 2010, pihaknya mengajukan sendiri anggaran pencetakan PKMS senilai Rp 60 juta. Anggaran tersebut diasumsikan cukup untuk mencetak 190.000 lembar kartu.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya