SOLOPOS.COM - Gadis dengan kemampuan indigo Tasha Siahaan. (Instagram--tashasiahaan)

Solopos.com, JOGJA — Cerita gadis indigo Tasha Siahaan diselingi suara tertawa misterius. Padahal kala itu, ia penelusuran seorang diri di pabrik cerutu di Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat sedang asyik menceritakan perihal bangunan itu, tiba-tiba ada suara bak orang tertawa yang tertangkap kamera.

Tidak main-main, Tasha melakukan ekspedisi pada malam hari. Sayang sekali, dalam vlog-nya bertajuk Pabrik Cerutu di Yogyakarta, memperlihatkan gadis dengan kemampuan spesial itu tidak diperbolehkan masuk dan menjelajah karena sudah terlalu malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di bagian depan bangunan pabrik, terdapat tulisan "Taru Martani 1918". Gadis indigo itu dengan lancar menceritakan kisah perihal pabrik cerutu tersebut seperti kembali ke masa lalu.

Bandung Bondowoso Marah ke Prabu Baka, Mengapa?

"Menurut sejarah yang saya tahu, dulu Sultan Hamengkubuwono itu pernah membuat perjanjian dengan orang keturunan Belanda. Nah, si Sultan Hamengkubuwono itu bilang kalau si Belanda bisa mempertahankan pabrik cerutu ini, nanti bangunan ini akan menjadi miliknya," ceritanya.

Ia kemudian melanjutkan jika orang Belanda yang diberi kepercayaan Sultan Hamengkubuwono itu berhasil mempertahankan pabrik cerutu tersebut.  "Nah ternyata Sultan Hamengkubuwono IX ini menancapkan kerisnya di pabrik ini pokoknya. Tempat ini diresmikan pada tahun 1972 diperbarui lagi oleh Sultan Hamengkubuwono X," cerita Tasha seperti yang terpantau Semarangpos.com, Rabu (24/6/2020).

Gadis indigo itu menceritakan orang Belanda yang menjadi pemilik gedung tersebut. Ia mengungkapkan jika sosok Belanda itu memiliki keluarga kecil yang terdiri dari dia, istrinya, dan seorang anak perempuan.

Wali Kota Semarang Imbau Warganya Tak Olahraga Pakai Masker

"Nah anak mereka itu meninggal waktu masih kecil. Sama ibunya dimakamkan di Jogja tetapi kalau papanya dikembalikan ke Belanda," tambah si gadis indigo itu.

Belanda Baik Hati

Menurut karyawan yang bekerja di sana, anak Belanda yang meninggal itu masih ada di pabrik cerutu tersebut. "Si anak Belanda baik hati, kalau ada yang bekerja tidak benar pasti diingatkan dengan caranya sendiri," ungkap Tasha.

Akhirnya, Tasha pindah ke area depan pintu masuk pabrik tersebut. Walaupun hanya dari pelatarannya, gadis indigo itu mengaku sudah bisa melihat sosok Noni Leony--begitu ia menyebutnya--dari kaca pintu masuk.

Di Solo, Tim Sara Wijayanto Diikuti Sosok Lelaki Tua di Pengujung Penelusuran

Saat ia asyik menceritakan sosok Noni Leony itu, di vlog di pabrik cerutu Jogja itu, terdengar suara seperti seorang perempuan tertawa. Suaranya melengking dan sangat jelas, padahal Tasha hanya menggunakan mikrofon dari ponsel miliknya.

"Tadi pas kita datang ternyata dia sudah menyambut tapi dari dalam. Masih kecil dia itu, meninggalnya waktu masih bayi dan sekarang sudah umur anak kelas enam sd," paparnya.

Gadis indigo itu terlihat ketakutan saat menceritakan sosok tersebut. Pasalnya, Noni Leony semakin lama semakin mendekati Tasha walaupun masih berada di dalam area pabrik.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya